Butuh waktu kurang lebih 40 menit untuk mencapai kediaman Charlestein dari Istana Kerajaan dengan menunggangi kuda.
Sepanjang perjalanan, Max terus mendengus dan meringkik setiap kali Jayson memacunya. William jadi berpikir bahwa Max tidak ikhlas mengantarnya pulang dan sedang mencibirnya dalam bahasa kuda. Dengan perasaan kesal, William akhirnya membadukkan tumitnya ke perut Max, membuat sang kuda bersurai hitam tersebut mengikik nyaring dan memberontak, berusaha untuk menjatuhkan William dari punggungnya.
Untungnya Jayson dengan lihai dapat mengendalikan kuda tersebut sambil mengomelinya.
"Will, maafkan aku. Max sedang dalam kondisi tidak prima sepertinya." Jayson berkata dengan nada sungkan. Ia merasa sedikit kesal dan malu dengan tingkah laku Max, khawatir William terluka apabila jatuh dari punggung kuda yang telah ia besarkan dari kecil ini.
"Iya, nggak apa-apa kok, kak. Cuma Max kayaknya gak suka sama aku, ya." Balas William dengan nada sedih.
"Nggak, Will! Max cuma bete karena lama terikat di istal aja. Biasanya Max selalu dilepas bebas di rumah. Jadi dia sedikit moody denganku, bukan karena ia tidak suka denganmu" Jayson buru-buru meluruskan.
"Ohh, begitu. Ternyata Max sangat tempramental, ya." Balas William tanpa rasa bersalah, seolah bukan ia yang menendang Max dan membuatnya berontak tadi.
Jayson hanya tertawa mengiyakan, ia semakin nyaman dengan keberadaan William di belakang dan secara tak sadar, tangan kirinya bergerak untuk menangkup kedua lengan lembut yang bertumpu di atas perutnya tersebut. Dalam benak Jayson, ia sedang merasionalisasikan tindakannya sebagai langkah preventif agar Will agar tak terjatuh sewaktu-waktu Max memberontak lagi.
Max yang masih kesal karena ditendang kemudian mendengar William menyebutnya tempramental, sementara tuannya hanya tertawa tanpa membelanya sedikitpun akhirnya mengeluarkan suara ringkikan tidak terima. Namun karena takut kena omel lagi, ia hanya mendengus keras dan mempercepat lajunya agar mereka segera sampai di tujuan.
Setibanya di gerbang masuk kediaman Charlestein, dua orang penjaga menghadang keduanya dengan pedang yang disilangkan. Sedari tadi mereka sedang menunggu kepulangan tuan muda kedua mereka yang pergi menggunakan kereta kuda. Mereka juga tidak menerima informasi terkait kedatangan tamu di malam ini, sehingga sedikit was-was dengan tamu tak terduga di hadapan mereka.
William yang melihat sikap defensif dari dua penjaga tersebut kemudian menyuruh Jayson untuk sedikit memajukan Max agar ia bisa berbicara pada mereka. Salah seorang dari dua penjaga tersebut maju untuk menghentikan mereka. Namun setelah beberapa langkah, ia dapat melihat wajah tuan mudanya serta mulai mengenali wajah Jayson.
"Tuan Muda William, Tuan Muda Westwood!" Serunya untuk memberi tahu rekan jaganya untuk segera bersikap hormat. "Mohon maaf atas keterlambatan kami dalam mengenali tuan muda." lanjutnya sambil membungkuk hormat.
"Tak apa... uh," William menjawab ragu karena ia tidak tau nama dari penjaga tersebut.
Melihat sang tuan muda yang terlihat ragu, penjaga tersebut melanjutkan untuk memperkenalkan namanya. "Nama saya Callisto, tuan muda."
"Oh ya, Callisto. Tolong bukakan gerbangnya untuk kami." Perintah William dengan segera. Ia tidak bisa menunda lebih lama lagi.
Callisto dan rekannya mengangguk patuh dan membuka gerbang hitam berornamen merah dan silver tersebut. Setelah gerbang dibuka, Jayson kemudian segera memacu Max ke arah pintu utama dari Mansion Charlestein.
~~~
Ethan sedang duduk di ruang belajar sambil mempelajari laporan administrasi kerajaan milik sang ayah ketika seorang pelayan memberi tahu kepulangan adiknya bersama seorang tuan muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reverie | Jaynoo
FantasyAlih-alih mati, kecelakaan yang dialami Sunoo sepulang kegiatan bersama para member malah membawa jiwanya berpindah pada kehidupan lain. Melalui kehendak surgawi, jiwa Sunoo berpindah untuk mengisi raga seorang pemuda di lain dunia dengan garis takd...