14. Moving

940 70 1
                                    

Perth terbangun tiba-tiba karena mendengar suara tajam yang ia kira berasal dari alarm ponselnya sendiri. "Siapa yang pasang alarmnya seberisik itu?" desahnya, sambil bangkit dari tempat tidur untuk mencari sumber suara yang ternyata datang dari tumpukan barang bekas di depan pintu kamarnya. Dengan gerakan kasar, ia mengorek tumpukan barang tersebut dan menemukan ponsel yang sedang berdering.

"Nanon?"

Ternyata bukan alarm, melainkan panggilan telepon. Setelah telepon berakhir, Perth kembali meletakkan ponsel tersebut ke dalam kotak. Namun, ada yang lebih menarik perhatiannya dibanding telfon itu—wallpaper di layar ponsel itu...

 Namun, ada yang lebih menarik perhatiannya dibanding telfon itu—wallpaper di layar ponsel itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kenapa wallpapernya foto Chimon?" gumam Perth heran.

"Gak mungkin," ia menggeleng tak percaya, bayangan buruk langsung melintas di kepalanya.

"Tidak mungkin Chimon..."

Tanpa pikir panjang, Perth berlari turun ke bawah, melihat Ayahnya sedang sarapan bersama Pawat. Dengan napas terengah-engah, ia menghampiri mereka sambil membawa ponsel tersebut.

"Pa, siapa ini?"

Perth meletakkan ponsel di atas meja di depan Ayah.

"Bukankah dia bekerja padamu?" sang Ayah membalas dengan pertanyaan, matanya memandang ponsel itu dengan ekspresi serius.

"Bukan itu yang ku tanyakan, Kau pasti mengenalnya kan?! Kenapa tidak memberi tahuku apapun soal dia!" nada bicara Perth mulai naik.

"Tenanglah Perth," Pawat menarik lengan Perth mencoba menenangkan pria itu.

"Kau tahu dia anak sahabatmu, dan kau berpura-pura tidak mengenalnya dan membiarkan dia bekerja padaku! Kau membiarkan aku menyiksanya?" tanya Perth tak percaya.

Perth tidak tahan lagi. Dengan geram, ia menendang kursi didepannya hingga terpental, lalu berjalan kembali ke kamarnya.

****

Dengan tangan gemetar, Chimon menyuap bubur ke dalam mulutnya. Tubuhnya terasa panas, kepalanya pusing, dan energinya terasa habis tersedot. Dengan susah payah, ia meraih obat yang dibelikan Perth semalam, menelan pil demi pil dengan paksa, sesuatu yang sulit bagi Chimon yang tidak terbiasa menelan pil.

Tiba-tiba, terdengar suara pintu berdecit. Chimon menoleh ke arah pintu. Seorang pria berjaket kulit berdiri di sana, membawa kantong plastik yang lumayan besar.

 Seorang pria berjaket kulit berdiri di sana, membawa kantong plastik yang lumayan besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BOSS [Perth x Chimon] ONGOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang