11. Happy Mother Days

914 84 1
                                    

Pukul enam pagi, Chimon terbangun dengan perasaan kantuk yang masih melekat erat di matanya. Dalam keheningan pagi yang masih gelap, suara keras menggedor pintu rumahnya mengganggu ketenangannya. Dia mengucek mata dan meraba-raba meja kecil di samping tempat tidur untuk menemukan jam pengingatnya.

"Nanon? Ini masih jam setengah enam loh," gumam Chimon dengan suara parau, langkahnya terdengar berat menuju pintu depan untuk mengintip siapa yang datang pagi-pagi seperti ini.

Namun, Chimon tidak melihat Nanon seperti yang diharapkan. Matanya terbelalak ketika ia mengenali sosok yang berdiri di depan pintu membuatnya mengucek mata beberapa kali, berharap mungkin hanya khayalan pagi yang menyerangnya.

"Perth?" desis Chimon dengan perasaan campur aduk rasa kaget dan bingung. Dia merasa tidak siap menerima kunjungan tak terduga ini.

"Sedang apa sepagi ini di sini?" tanya Chimon dengan nada heran, mencoba mencerna kehadiran bosnya di ambang pagi yang masih gelap gulita ini.

"Ada pekerjaan mendesak. Kau harus ikut aku," ujar Perth dengan mantap, tak membiarkan Chimon terlalu lama dalam kebingungannya.

Chimon menoleh ke arah kalender di dinding rumahnya, mencoba memastikan apa yang baru saja didengarnya. "Tapi ini hari Minggu, aku libur," Chimon menyahut dengan nada yang sedikit kesal, mencoba menegaskan keputusannya untuk menolak permintaan tak terduga ini.

Namun, Perth tidak bergerak atau merespon. Dia hanya menatap Chimon dengan tatapan yang penuh arti, menantang karyawannya ini untuk mempertimbangkan ulang keputusannya.

"Akan diganti hari lain, jadi hari ini bekerja. Besok tidak usah masuk," Perth mencoba menawarkan solusi kompromi.

Namun, Chimon menggeleng cepat. "Tidak bisa. Hari ini adalah..."

"Aku tunggu lima belas menit di mobil. Tidak datang, maka tidak usah datang lagi setelah ini. Kau dipecat," ucap Perth dengan suara yang dingin dan tanpa ampun. Dia berbalik dan melangkah menjauh, tidak menunggu persetujuan atau tanggapan lagi dari Chimon.

Perth melirik jam tangannya dengan tegang setelah dua puluh menit berlalu. Udara pagi terasa dingin dan hening. Dia menghela nafas berat dan bersiap untuk men starter mobilnya, menyerah dan memutuskan untuk pergi tanpa Chimon. Namun seketika tiba-tiba pintu mobilnya diketuk.

"Kukira gamau," ucap Perth, mendapati Chimon yang sudah berdiri di samping mobilnya. Chimon tampak rapi dengan kaos putih yang sedikit kebesaran di tubuhnya, matanya menatap tajam pada Perth.

Chimon mengangguk singkat, "Gak punya pilihan."

Perth mengangkat alisnya, tetapi tidak mengucapkan apa pun. Dia membuka pintu mobilnya, menunggu Chimon untuk masuk sebelum memulai perjalanan. Suasana tegang masih terasa di udara, namun mereka berdua terdiam dalam perjalanan menuju tujuan yang tidak diketahui Chimon.

 Suasana tegang masih terasa di udara, namun mereka berdua terdiam dalam perjalanan menuju tujuan yang tidak diketahui Chimon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BOSS [Perth x Chimon] ONGOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang