30. Day 4

229 27 2
                                    


[ Sehari sebelum Perth kembali ke Vila nya dan Mark ]

Chimon mengusap pipi Perth dengan lembut.

"Tidurlah," ucap Chimon kepada Perth yang sedang berbaring miring di atas ranjang, memandang Chimon yang ikut berbaring di sebelahnya.

"Aku tidak mau," jawab Perth dengan suara lirih.

"Kenapa?"

"Aku takut kau menghilang."

"Aku tidak akan pergi," Chimon meyakinkan.

Perth menggelengkan kepalanya lemah, kemudian meraih tangan Chimon yang berada di wajahnya.

"Aku takut. Jangan pergi," bisiknya.

"Aku tidak akan pergi asalkan kau tidur."

"Aku akan tidur saat kau tidur," Perth bersikeras.

Perth menghela napas panjang, akhirnya memilih untuk mengalah. Perlahan, matanya mulai terpejam, merasakan kelembutan tangan Chimon yang terus mengusap pipinya.

Beberapa saat berlalu hingga akhirnya Perth terlelap. Chimon bisa merasakan deru napas yang teratur dari pria di sebelahnya.

Chimon tersenyum, namun hatinya terasa miris, mengetahui kondisi Perth yang begitu menyedihkan.

DRRT DRRT

Chimon terkejut merasakan ponselnya bergetar dari dalam kantong jaket yang dipakainya. Dengan hati-hati, Chimon bangkit dan terduduk agar tidak membangunkan Perth. Dia meraih ponselnya dan melihat nama Pluem tertera di layar.

From: Pluem
Temui aku di luar.

___

Perth berada di tengah hutan gelap. Kabut tebal menyelimuti sekelilingnya, dan setiap langkah yang diambilnya terasa berat. Dia berusaha mencari jalan keluar, tetapi seolah-olah hutan itu tak berujung. Pohon-pohon besar tampak seperti sosok menakutkan yang mengintai di kegelapan.

Tiba-tiba, suara-suara aneh mulai terdengar dari kejauhan. Suara langkah kaki, bisikan-bisikan yang tak bisa ia pahami, dan bayangan-bayangan yang bergerak cepat di antara pepohonan. Dia mulai berlari, mencoba menghindari apa pun yang mungkin mengejarnya, tetapi kakinya terasa semakin lemah. Keringat dingin membasahi tubuhnya, dan napasnya semakin cepat.

Di depannya, dia melihat bayangan yang menyerupai Chimon. Perth berteriak memanggil nama Chimon, tetapi bayangan itu hanya berdiri diam, menatapnya dengan mata yang kosong. Perth merasa putus asa, berusaha mendekat, tetapi setiap langkahnya membuat bayangan itu semakin menjauh. Ketakutan mulai menguasainya, rasa panik memenuhi dadanya.

"Chimon!" teriak Perth dengan penuh putus asa. Ia terus mengejar bayangan tersebut hingga akhirnya bayangan itu hilang dikegelapan.

"CHIMON?!"

Dengan jeritan ketakutan, Perth terbangun dari mimpi buruknya. Nafasnya terengah-engah, dan keringat dingin membasahi dahinya. Dia melihat sekeliling, menyadari bahwa dia berada di kamarnya sendiri. Kegelapan masih menyelimuti ruangan, tetapi lampu kecil di sudut kamar memberikan sedikit cahaya yang menenangkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BOSS [Perth x Chimon] ONGOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang