Adeeva Humaira Laskar Khaizuran. Seorang wanita yang jauh dari kata agama dan tidak mengenal apa itu agama, selain tidak ada niat untuk berubah dia juga tidak mendapatkan dukungan dari keluarganya.
Pada suatu hari, dia mendapatkan sebuah hidayah yan...
Jika api dengan api disatukan maka itu akan menjadi sebuah api yang sangat besar. Jika air dengan air disatukan maka itu akan menjadi lautan yang sangat besar. Tetapi, jika api dan air disatukan maka itu akan bisa mengatasi dari kedua masalah tersebut. — Ira_Lskr
****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
"Ini beneran rumah kamu?" tanya ibu Fatimah seraya membuka pintu mobilnya.
"Iya, Bu."
"Ayo sini, ibu bantu kamu jalan," tawar ibu Fatimah karena ketika ia lihat ternyata Huma masih dalam keadaan mabuk.
Ibu Fatimah berjalan ke arah Huma lalu memegang bahunya untuk mengajaknya berjalan.
"Assalamu'alaikum," salam Ibu Fatimah ketika mereka sudah sampai di depan pintu rumah Huma.
"Wa'alaikumussalam warohmatullahi wabarakatuh."
Terdengar sahutan dari dalam, dan tidak lama pintu rumah pun terbuka. Menampilkan sosok laki-laki tinggi, yang terlihat terkejut.
"Maa syaa Allah, umi," ucap Raksa terkejut lalu langsung menyalimi punggung tangan umi Fatimah.
Umi Fatimah hanya diam, ia masih terkejut karena melihat Raksa yang sedang berdiri di hadapannya. Sambil tersenyum dengan manis.
"Umi ayo masuk dulu," ajak Raksa dengan sopan seraya menundukkan tubuhnya sedikit bungkuk.
"Eh nggak usah, nak. Umi mau langsung pulang aja, umi ke sini cuman mau nganterin neng ini," ujar umi Fatimah seraya merangkul Huma yang ada di sampingnya.
Ucapan umi Fatimah langsung membuat Raksa tersadar bahwa wanita itu tidak datang sendirian. Melainkan dengan seorang gadis yang sedari tadi diam saja, dikarenakan lemas. Menyadari itu dengan cepat Raksa mengangkat pandangannya.
Melihat itu Raksa mengusap wajahnya. "Astaghfirullah, adek."