Pertama

242 22 6
                                    


"Hacciim! Hacciimm."

"Jia .... sudah satu tahun sembilan bulan kamu bekerja disini, tapi kamu masih saja bersin bersin saat menghirup aroma bunga." Tegur Nini dengan wajah marahnya, tapi menurut Jia wajah itu tidak menakutkan sama sekali. Nini sangat lucu jika dia marah.

"Jangan salahkan aku Ni, itu salah bunga nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jangan salahkan aku Ni, itu salah bunga nya."

Jia tidak terima jika dirinya disalahkan, lagi pula dia tidak mau seperti ini Jia sangat suka dengan bunga mungkin bunganya yang tidak suka dengan Jia.

Nini berdiri dari tempat nya, berjalan perlahan menghampiri Jia yang sibuk menata bunga itu sesuai warnanya tetapi Jia masih bersin bersin di sela kegiatannya itu.

HAP!

Nini memeluk Jia dari belakang dengan kaki di jinjit karna Jia lebih tinggi dari dirinya.

"Oouhh .... maaf kan aku Jia, aku hanya takut jika bunga itu akan membuat mu sakit." Nini meminta maaf karna ucapannya tadi, walaupun tidak serius dia meminta maaf sambil menggoda Jia dengan menggelitik pinggul nya.

Jia memberontak dengan kelakuan temannya itu, jari jari Nini yang bergerak di sekitar pinggulnya membuat Jia ingin tertawa dan terasa geli.

"Ihss, Lepas Nini kalau tidak aku akan balas!"

"Iya, iya, aku berhenti mangkanya maafin Nini dong." Nini berhenti dengan kegiatan jahilnya tadi.

Jia berbalik dan melihat Nini dengan tatap tajam, kalau kata Nini setajam silet. Nini menciut apalagi dengan tingginya yang lebih pendek dari Jia.

"Hahaa, Nini Nini siapa yang marah? mana bisa aku marah dengan teman semata wayang ku ini." Jia tertawa dengan sikap Nini, sulit untuk marah kepada Nini karna Nini adalah teman satu satunya Jia sekarang dan selama lama nya.

Jia merentangkan tangan nya mengajak Nini untuk memeluknya, dengan senang hati Nini memeluk Jia dengan hangat. Bukan hanya sepasang kekasih yang bisa berpelukan seorang sahabat juga bisa berpelukan.

****


"Gimana kalau aku beli bunga saja? Atau coklat? Kasih uang aja kali ya, atau dinner?"

Vinson terus mengoceh dan menanyakan banyak hal kepada kakak nya, padahal kakak nya tidak terlalu mendengar pertanyaan Vinson dia hanya sibuk dengan laptop di depan mata nya.

"Kak!" Vinson meninggikan suaranya, mungkin dia sudah lelah berbicara panjang tetapi tidak ada tanggapan sedikit pun.

"Aku bukan ahli cinta Vinson, kamu juga tau bahwa kakak mu ini selalu gagal dalam percintaan."

"Minimal balas dikit lah, jangan diem aja ganteng an juga gue dari pada tuh laptop."

Dengan pede nya Vinson menyamakan diri nya dengan sebuah benda yaitu laptop?

"Bunga. perempuan suka bunga." Erlan menjawab dengan singkat padat dan jelas.

Vinson berpikir sejenak sambil mengangguk anggukan kepalanya seperti setuju dengan pendapat Erlan.

"Kayaknya engga deh kak, perempuan suka uang."

Pukhh!

Tamparan halus mendarat di lengan kanan vinson, itu tidak sakit sama sekali tapi membuat Vinson sedikit kaget dengan pergerakan tiba tiba Erlan.

"Apa? Ada yang salah? Benerkan perempuan itu suka uang, Aku aja suka kok sama uang." Vinson menjawab dengan apa adanya atau lebih tepatnya menjawab tanpa berpikir terlebih dahulu.

"Kalau perempuan suka uang, bunda juga dong bunda kan perempuan."

pertanyaan Erlan nyaris membuat Vinson terdiam sejenak dia melupakan bunda tersayang nya bahwa bundanya itu adalah perempuan.

"Tapi bunda suka uang kok, bunda ga akan mau sama papa kalau papa ga punya uang." Vinson menjawab dengan santai, pikiran Vinson luas semua pertanyaan bisa dia jawab walaupun sedikit di luar angkasa. Sangat percaya diri.

Erlan sangat capek menghadapi adik bontot nya ini, kadang Erlan ingin menjualnya tapi kalau Erlan menjual Vinson pasti langsung terjual dalam hitungan detik. Yang di jual satu orang yang ingin membeli tidak terhitung berapa orang.


❁͜ ❁͜ ❁

Bab pertama selesai, belum bertemu ya mereka apa lagi konflik atau kisah manis mereka masih jauh banget, Sabar, sabar.
pelan pelan aja buk author😭🤣🤗







BETWEEN US?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang