Kedua

150 15 0
                                    


Kringg ..., kring ..., kring.

Suara lonceng yang menggantung di atas pintu berbunyi yang menanda kan bahwa ada seseorang yang membuka pintu tersebut.

"Jia ...! Pelanggan ke dua puluh empat datang!" Nini berteriak dengan santai memanggil Jia yang sibuk dengan kegiatan nya.

Teriakan Nini membuat Jia berhenti, dia mengibaskan tangannya serta merapikan pakaian yang sedikit berantakan itu.

"Berhentilah menghitung orang orang yang berdatangan Nini, apakah kamu tidak lelah? Suara mu bisa saja habis besok pagi jika itu benar terjadi aku akan menertawakan mu." Jia tidak berteriak seperti Nini dia takut pelanggan akan risih nanti mereka berpikir bahwa toko bunga ini adalah hutan.

"Anda mencari bunga yang seperti apa pak? Kami memiliki banyak jenis bunga disini." senyuman manis itu tidak pernah lepas dari wajah Jia jika dia sedang berhadapan dengan pelanggan.

"Mawar biru, apakah disini ada mawar biru?" tanya seseorang itu.

Jia berpikir bahwa laki laki ini berumur sekitar 50 tahun.

"Ada pak, saya akan mengambil kan nya untuk anda. Tunggu sebentar ya." Jia berjalan cepat menuju ke arah Nini berada.

"Mawar biru?" Nini bertanya.

Jia hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Nih, aku baru tau bahwa mawar biru lebih indah dari merah." Nini memandangi mawar yang ada di genggaman nya itu.

"Cepet Nini, bapaknya sudah menunggu." Jia mengambil mawar itu dari genggaman Nini, Jia berjalan menuju kasir lagi untuk memberikan mawar itu pada pelanggannya.

"Pak ini mawar nya, mawar yang indah di hari yang indah." Jia tidak canggung untuk mengatakan itu, dia hanya mencair kan suasana agar pelanggan nya juga terlihat santai bersama diri nya.

"Benar, hari ini adalah hari yang indah." bapak itu tersenyum memandang mawar biru nya.

Dia segera membayar kepada Jia tidak lupa mengucapkan terimakasih begitu juga dengan Jia lalu pelanggan itu telah pergi. Jia sekarang kembali sibuk dengan kegiatan nya tadi, begitu pula dengan Nini.


BRUGHH! DHAARR!

"Jia!" Nini berteriak karena terkejut.

Bukan, itu bukan suara jatuh atau berasal dari Jia maupun Nini.

Jia berlari menghampiri Nini, dia berpikir bahwa Nini terjatuh tapi Nini berteriak hanya karena dia terkejut. Mereka saling memandang satu sama lain.

Jia dan Nini kaget mendengar suara itu, itu seperti suara tabrakan mobil?!

Mereka melotot kan mata satu sama lain dan berlari keluar toko secara bersamaan. Benar saja apa yang mereka pikirkan tadi mereka melihat baru saja terjadi tabrakan di depan toko mereka.

Orang orang sudah berkumpul untuk membantu, ya walaupun ada sebagian hanya memfoto atau memvidio kecelakaan tersebut.

"Maaf buk, boleh saya bertanya kronologi nya sebelum kejadian?" Jia bertannya kepada seseorang yang mungkin sudah berdiri disana cukup lama dari pada mereka.

"Apakah ada korban nya buk?" Nina ikut bertanya, Jia menyenggol Nina untuk diam sebentar agar ibu itu bisa menjawab.

"Tidak nak, tidak ada yang luka termasuk bapak bapak yang berjalan tadi."

Jia dan Nina terdiam mereka jadi teringat dengan bapak yang baru membeli bunga di toko mereka.

"Pabak itu membawa bunga mawar ya buk?" Jia bertanya kembali, untuk memastikan.

"Iya nak, saya melihat bapak itu baru saja keluar dari toko bunga mungkin dia ingin menyebrang jalan tetapi ada sebuah mobil yang melaju kencang ke arah bapak tersebut." Jia dan Nina menyimak dengan serius cerita dari ibu itu.  "Untungnya ada seorang pemuda yang menarik pabak itu sehingga mobil hanya menabrak tiang jalan saja."

"Lalu buk, di mana bapak itu sekarang?" Nina dan Jia menjadi sanga khawatir.

"Ibuk tidak tau nak." Jia dan Nina pun berterima kasih, setidaknya mereka tau apa yang telah terjadi.

Sekarang mereka berdua hanya berdiri di depan toko sambil memandangi petugas petugas yang sedang memeriksa mobil yang sudah hancur bagian depannya sambil mengamankan jalan.

Kringg ...! kringg ...! Kringg!

Pintu toko berbunyi bukan kah tanda nya ada yg membuka pintu toko? Tapi bunyi itu tidak kunjung reda seperti pintu terus di buka dan di tutup dengan kencang. Jia dan Nina tidak mendengar itu karna suara yang orang orang yang terlalu ramai.

"SIAPAPUN PEMILIK TOKO INI! APAKAH TOKONYA MASIH BUKA?!"

Jia dan Nina berbalik badan karna teriakan itu, disana berdiri seorang laki laki mungkin berumur 27 tahun? Dia bersama orang tua yang sepertinya Jia dan Nina pernah melihatnya.

"itu kann ...," Jia berkata lirih.

"BAPAK YANG TADI!" Mereka berteriak lagi secara bersamaan.


❁͜ ❁͜ ❁

Kedua sudah selesai. ingatkan Jia dan Nina bahwa mereka masih di jam bekerja😌

Cerita ini barawal dari saya bikin vidio POV di tiktok lalu ada yg mendukung saya buat bikin ceritanya di wattpad, dengan niat dan dukungan dari kalian akhirnya saya bikin juga ceritanya versi wattpad. jangan lupa mampir di tiktok buat liat vidio pov nya jangan lupa like and komen juga ya name tik tok "Ayaluve" ba, bayyy🌙🤍







BETWEEN US?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang