Keduabelas

112 13 0
                                    

Selamat membaca🌷


Dua hari berlalu sejak Vinson dan Erlan bertengkar, dan dua hari pula Vinson menginap di rumah Justin.

"Bangun! Bangun! Enak banget lu tidur di rumah gua, udah jam 11 ini Vinson Harrison!"

"Ngomong mulu lu, diem dulu napa!"

Tanpa ada niatan untuk bangun itu membuat Justin sangat jengkel, padahal mereka tidak bergadang tapi Vinson tetap aja selalu kesiangan.

Satu virus mengguncang dunia~
Virus dari kota huan china~

Nada dering HP Vinson berbunyi, tapi sang pemilik handphon tidak ada niatan untuk mengangkat panggilan itu.

Justin yang memang sudah bangun merasa terganggu dengan suara itu, mana nada dering nya sangat keras lagi. Justin mengambil HP Vinson dan melihat nama yang tertera di layar tersebut, Justin sama sekali tidak ada niatan untuk mengangkat panggilannya.

"Vin, Vin, bangun. Nih Jia yang telfon."

Mendengar nama 'Jia' tentu saja itu membuat Vinson langsung terbangun dari tidur nya, nama juga baru pacaran masih bucin bucinnya wkwk.

"Hallo, Jia ada apa?" dengan suara khas yang baru bangun terasa sangat halus untuk di dengar, tapi tidak saat Vinson berbicara dengan Justin barusan.

"A-aku, mau minta tolong sama kamu boleh ga?" suara yang sedikit terbata-bata terdengar dari telfon tersebut.

"Boleh, tentu aja boleh. Memang nya mau minta bantuan apa?"

"Kamu bisa benerin AC ga? AC ruangan tengah toko lagi rusak soalnya, kita mau bayar orang tapi ga tau mau nyari dimana."

"Bisa Jia, kalian tunggu di sana aku siap-siap dulu."

"Di tunggu, terimakasih Vin."

Panggilan itupun telah berakhir.

"Ga ada, romantis nya lu sama Jia." Justin ikut duduk di pinggir kasur, duduk di sebelah Vinson. Menghidupkan TV yang ada di kamar tidurnya.

"Gua jadi tukang AC mendadak emang ga cukup romantis?  Lu juga taukan gua bukan type romantis, yang penting gue perhatian, setia, tulus, itu udah cukup menurut gue." Vinson berkata apa adanya, di dalam hubungan Vinson ingin menjadi dirinya sendiri dan semoga pasangannya bisa menerima itu.

"Iye pak, udah sana mandi pacar lu nungguin lu."

"Kaya lu ga punya pacar aja."

"Emang ga punya." dengan lantang Justin seperti membanggakan dirinya sendiri bahwa dia tidak punya pacar, padahal dia ingin tapi belum dapet aja lagi apes si Justin mungkin.

....

Kring ...! Kring ...! Kring ...!

Pintu toko bunga tempat Jia dan Nini bekerja dibuka oleh seseorang, dan bisa kita tebak itu siapa? Ya, kalian benar orang tersebut adalah Vinson.

"Jia."

Suara itu jelas saja Jia tau, suara yang Jia rindukan akhir-akhir ini. Tapi tidak tau dengan pemilik suara nya?

"Vinson, duduk dulu ak-"

Belum sempat Jia selesai berbicara, Vinson mengusap rambut Jia sangat lembut. Tangan itu perlahan turun ke area pipi dan berhenti di sana.

"Apa kabar? Kamu sehatkan?"

Jia mematung sebentar karna terkejut, merasakan elusan kecil di pipi sebelah kanannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BETWEEN US?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang