17. cemburu nya ali

17 4 0
                                    

Sepulang sekolah alia terus memikirkan apa perkataan nya membuat ali sakit hati ia terus merenung di kamar sambil memegang buku catatan nya ia tak memikirkan perasaan yang sudah di penuhi luka oleh ali mungkin benar adanya jika cinta membuat seseorang orang buta.

"Ali gak mungkin sampai benci gw kan karena udah ngomong unek-unek yang selama ini gw pendem, loh ngapain mikirin ali sih kalau dia benci ya bagus dong itu tanda nya dia gak bakalan usik gw lagi, hmm tapi kalau ali menjauh gimana kah.. mumet kan jadinya" gerutu alia

_seperti senja ia selalu pergi dan kembali dengan elok yang lebih asri_

°alys°

"Oke gw optimis ada atau gak ada nya ali gw harus tegar" menyemangati dirinya

"Mending ke bawah deh nungguin Abang, bentar lagi kan abang pulang" melihat ke arah jam dan turun ke bawah sambil menonton TV seraya menunggu abang nya

"Loh dek, baru mama mau panggil kamu" yang baru ingin menaiki tangga

"Kenapa ma?" Tanya alia

"Ini mama mau keluar sebentar lagi ada acara arisan di komplek sebelah nanti kalau mama lama kamu yang masak ya, abang bentar lagi pulang takut dia lapar" ujar sang mama

"Oke ma, ini lea emang lagi nungguin abang kok, ma lea mau ajak abang keluar ya sebentar doang" seraya memohon

"Boleh tapi jangan pulang malam ya kasian abang mu, belum istirahat besok dia ada kuliah pagi, kalau gitu mama jalan ya assalamualaikum" ujar sang mama alia pun menyalami mama nya.
Alia kembali pada rutinitas nya ia menonton film favorit apa lagi bukan Upin Ipin haha alia tidak terlalu suka yang berbau drama karena menurut nya ia terlalu mudah terbawa arus yang berbelok.

Ilham yang baru memasuki rumah nya tersenyum melihat adik nya yang menonton tv yang selalu berada di dalam kamar kini sekarang sudah keluar dari bilik kandang hehe "Abang kira ada anak kecil di rumah ternyata cuma bocil yang belum tumbuh, gak pernah bosen apa nonton kaya gitu terus abang aja yang liat capek karena di ulang-ulang terus" sambil tertawa karena lawan bicara nya tidak bereaksi Ilham pun melempar kan tas selempang ke arah alia yang sedang fokus menonton TV

"Abang apaan sih" teriak nya karena terusik tanpa menoleh kearah abang nya

"Giliran abang lepas pakai tas udah sewot dari tadi abang ngomong kenapa gak denger" ujar nya sambil duduk di samping adiknya

"Lea lagi fokus nih bang jangan ganggu kenapa sih" masih menatap setia layar TV

Karena Ilham begitu suka menganggu alia ia pun menjahili alia dengan memberikan bau ketiak nya "Abang lepas, lepasin lea ketiak abang bau amis" mencoba melepaskan diri dari ketiak abang nya.

"Makanya jangan fokus kalau nonton" masih mengurung alia kedalam ketiak nya

"Abang lepas dong, nanti film nya habis" mencoba memberontak tapi tetap tidak bisa karena Ilham lebih bertumbuh besar dibandingkan alia

"Kalau gitu bikinin abang makanan ya, abang laper tau" ujar nya

"Boleh, tapi lepasin dulu" Ilham pun melepas kan adiknya "yah kan habis, abang sih" gerutu nya karena sudah iklan

"Udah sana masakin apa gitu, abang laper nih" memegang perut nya yang keroncongan

"Kenapa gak makan di luar sih, pulang kok cuma mau makan doang aja" ujar alia

Backstreet Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang