66. Celah untuk kelvin

4 0 0
                                    

1 tahun sebelum nya

Di depan kelas X dan XII anak-anak sedang membicarakan tentang orang yang mencuri uang-uang mereka selama ini di sekolah nya, karena hanya Alia dan Zeta (kakak kelas) yang di panggil oleh kepala sekolah tanpa mereka ketahui kebenaran jika Alia saksi mata dan kakak kelas nya yang pencuri nya tapi ada saudara Zeta yang tak lain teman sekelas Alia dia menceritakan kejadian yang sebaliknya membuat seolah-olah Alia lah pelaku nya selama ini. Anak-anak yang lain tak ada yang tau jika Alia mempunyai saudara kandung di sekolah ini karena Alia memang bersikap seolah tidak mengenal mereka ketika bertemu Abang dan kakak nya pun hanya diam jika tidak di sapa terlebih dahulu oleh adik nya, karena itu lah teman-teman nya maupun kakak nya bersikap buruk ketika mengetahui jika Alia yang mencuri uang mereka selama ini tapi tanpa mencari tau kebenarannya terlebih dahulu tapi berbeda dengan sahabat Alia yang memang mempercayai nya seratus persen mereka juga mencari tau secara diam-diam siapa pelaku sebenarnya.

Fika yang baru datang kaget dengan obrolan kerumunan itu "Apa? Jadi Alia pencuri nya? Masa iya sih? Emang lu tau dari siapa sih?" Tanya Fika

"Eh Fika, lu gimana sih Fik kenapa bisa gak tau kalau Alia yang udah curi uang kita" ucap Aurel kakak kelas nya

"Eh kalian jangan sembarang nyebar berita yang gak bener dong! Emang kalian pernah lihat kalau Alia yang curi uang selama ini? Kalian ada bukti gak?" Tanya Fika penuh emosi, Fika memang tidak pernah bisa mengendalikan emosi nya jika itu menyangkut tentang teman-teman nya

"Alah Fik, gak usah di belain kali. Eh asal lu tau ya sekarang Alia sama kak Zeta tuh di panggil kepsek tau!" Ucap Nisa

"Udah lah Fik mending lu kasik tau temen-temen lu itu jangan berteman lagi sama Alia mulai sekarang" ucap Aurel yang memang membenci Alia sejak dulu

"Selagi gak ada bukti yang kuat, gue akan terus ada di pihak teman gue! Dan buat kalian jangan ke makan sama omongan setan faham" menatap tajam Aurel, Fika pun pergi menuju ruang kepsek ia tidak mempedulikan ucapan anak-anak lain nya sejak tadi di sepanjang sekolah ini "kek nya nama Alia bener-bener hancur sekarang, gue sebagai teman gak akan biarin Alia sendirian meski Laila, Khoirun sama Nadia percaya sama omongan mereka gue akan ada di pihak sampai kebenaran ke bongkar awas aja lu siapa pun itu yang coba-coba fitnah teman gue" batin Fika memasang wajah datar nya

Alia baru keluar dari ruang kepsek dengan Zeta, tapi karena isu yang cepat beredar membuat kepala sekolah harus mencari tau lebih lanjut siapa pelaku nya jika hanya dengan pengakuan Alia itu tidak akan membuat anak-anak yang lain percaya begitu saja, apa lagi sekarang kepala sekolah di buat bingung siapa sebenarnya yang jujur.

"Lu pikir dengan lu ngaku gitu bakalan semudah itu buat kepsek percaya? Emang lu masih ada bukti nya?" Tanya Zeta meremehkan Alia

Alia melirik sinis kakak kelas nya yang selalu berbuat seenaknya kepada siapa pun dan juga sering kali membuly anak-anak yang lain "gue punya bukti, tapi karena ada anj*Ng yng dorong gue rusak tuh bukti nya" Alia pergi begitu saja meninggalkan Zeta

"Woy gue bukan anj*Ng" teriak Zeta tak terima

"Nyadar juga ternyata" batin Alia, tapi baru saja sudah menjauh dari Zeta Alia bertemu dengan kenzo ia pun tersenyum kepada dan menghampiri nya "Hay Ken" sapa Alia tapi baru saja melangkah Kenzo memutar arah "apa Kenzo marah ya? Gara-gara aku belum kasik dia jawaban sampai sekarang" batin nya karena tepat kemarin Kenzo menyatakan perasaan kepada Alia.

Alia belum tau jika saudara Zeta memberikan informasi yang salah kepada teman-teman nya dan juga anak-anak yang lain, Alia hanya bingung karena tatapan mereka yang menatap sinis bahkan sapaan Alia saja mereka tidak menjawab nya mereka hanya pergi sama seperti Kenzo.

Backstreet Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang