part 16

5.9K 421 34
                                    

Mendadak hujan tiba-tiba deras bersamaan dengan petir yang menggelegar. Tapi tak membuat seorang remaja itu berhenti, ia terus melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata padahal jalanan sedang licin. Tak peduli juga dengan tubuhnya yang sudah menggigil dan luka yang terasa perih akibat kehujanan, ia terus menerobos agar cepat sampai kerumahnya.

Tak berselang lama akhirnya ia sampai dirumahnya. Setelah membersihkan tubuhnya, ia kini menatap layar hpnya dan mencari nomor seseorang untuk ia hubungi sekarang.

" Halo oma "

" Iya sayang?"

" Kayanya besok adek ga bisa berangkat ke Bandung "

" Loh kenapa dek kamu udah janji sama oma mau kesini"

" Maaf oma tapi adek mendadak ga enak badan"

" Kamu sakit kenapa sayang? Biar oma sama opa susulin adek kesana yah"

" Eh gausah oma, adek cuma kehujanan kok tadi "

" Kok ga berteduh dulu sih" ucap oma yang sudah tau bahwa Christy tidak bisa kena hujan pasti anak itu langsung demam

" Iya tadi buru-buru oma"

" Tungguin oma opa besok ya kita berdua kesitu"

" Gausah oma nanti adek aja yang kesana kalo udah enakan"

" Engga, kamu itu lagi sendiri siapa yang akan ngurusin kamu dek!"

" Adek udah biasa sendiri oma"

" Gausah keras kepala! "

" Oma gausah kesini ya plis"

" Gabisa oma pengen liat keadaan kamu dek" 

" Adek gapapa oma cuma butuh istirahat aja, nanti kalo udah mendingan adek usahain lusa deh kesitu"

" Tadi katanya butuh istirahat jadi gausah kesini biar oma opa yang kesitu"

" Aduh oma bisa ga sih dengerin adek"

" Kamu yang harus dengerin oma yang lebih tua dari kamu dek!"

" Sipaling tua "

" Kamu berani sama oma?"

" Lah emangnya oma masih muda? Kan udah keriput"

" Lagi sakit masih aja ngeselin, awas ya pipi gembul kamu oma cubitin besok"

" Gausah kesini lah oma "

" Kok kamu ngelarang banget sih, ga seneng oma opa kesitu?" 

" Bukannya gitu oma, adek cuma takut oma opa kenapa-kenapa jadinya istirahat aja di rumah " 

" Umur hanyalah angka dek, jiwa oma ini masih mudah "

" Yaudah deh tapi hati-hati loh, bilangin sama supirnya jangan ngebut bawa mobilnya "

" Iya sayang, sekarang kamu istirahat udah minum obat belum?"

" Abis ini mau minum"

" Yaudah abis minum langsung istirahat ya sayang "

" Siap oma "

Christy menghela nafas kasar lalu merebahkan tubuhnya di kasur. Tidak hanya tubuhnya yang tidak baik-baik saja sekarang tapi juga hatinya.  

****

Sudah siang hari tapi oma dan opa Christy belum juga datang. Padahal pagi tadi oma nya mengirimkan pesan bahwa mereka sudah berangkat. Sungguh ia sangat khawatir apalagi semalam dirinya juga sudah memiliki perasaan yang tidak enak entah apa sebabnya.

Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar yang ia yakini itu pasti oma opanya, tapi setelah membuka pintu yang datang ternyata asisten keluarganya, pak Abi.

" Oma sama opa dimana pabi?"

" Mereka di Bandung, saya disuruh ibu dan bapak untuk menjemput adek"

" Oma sama opa ga jadi kesini?"

Pak abi hanya menggelengkan kepalanya

" Kok ga jadi pabi?"

" Mereka nyuruh pabi untuk jemput adek, kita ke Bandung ya sekarang"

" Saya ambil tas dulu"

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga jam akhirnya mereka sampai di bandung. Christy di buat bingung karena sedari tadi ia bertanya tapi alih-alih menjawab Pak Abi hanya menggelengkan kepalanya. Dan yang lebih membuatnya bingung sekarang, arah mobil mereka tidak menuju rumah kediaman oma dan opanya.

" Kok ke rumah sakit pabi?"

" Ibu dan bapak kecelakaan dek"

Deg!

Air matanya lolos begitu saja, pantas saja semalam perasaannya tidak karuan.

Mereka berlari menyusuri koridor rumah sakit, langkahnya terhenti melihat orang-orang yang berada didepan ruangan menangis histeris. 

" Itu bukan ruangan oma opa kan pabi, pasti kita salah bukan ini jalannya"

" Benar dek "

Christy menarik nafas panjang, jantungnya berdegup kencang tubuhnya pun kian melemas. Tapi ia berusaha melangkahkan kakinya pelan berharap yang di ruangan sana bukan orang yang Christy kenal.

Tiba-tiba ia dipeluk dengan Bi ija asisten keluarganya yang tinggal dibandung, sambil mengelus punggungnya

" Ibu sama bapak udah ga ada dek " ucapnya sambil menangis

" BIBI NGOMONG APASIH!"

Christy memberontak melepaskan pelukannya dan segera masuk ke ruangan itu untuk memastikan omongan bi ija tadi tidak benar.

Tubuhnya kaku jatuh ke lantai, nafasnya berhenti beberapa detik. Hatinya terasa sangat sesak melihat dua orang berdampingan dengan wajah pucat yang sudah terbujur kaku. Air matanya sudah tidak bisa dikendalikan lagi, ia tak bisa percaya apa yang dilihatnya saat ini.
Christy memukuli tubuhnya dan berharap ini semua hanya mimpi buruk.

" Jangan gini dek, ibu bapak pasti sedih liat adek kaya gini " ucap bi ija menahan tangan Christy agar tidak terus-terusan memukul dirinya sendiri

" GA INI SEMUA GA BENER BIJA! SEMALEM SAYA DEMAM PASTI INI CUMA MIMPI BURUK!"

Christy marah pada dirinya, kalau saja dirinya tidak demam semalam pasti dirinya yang akan menyusul kesini, dan oma opanya akan baik-baik saja sekarang

" Sabar dek ini sudah kehendak tuhan"

" SEMUA JAHAT SEMUA NINGGALIN CHRISTY!"

Christy marah pada takdir. Mengapa Tuhan selalu menguji kehidupannya berulang kali? Terlalu banyak kehilangan yang ia alami sedang dirinya belum benar-benar siap untuk menerimanya, dan bahkan tidak akan pernah siap.

Bi ija tak bisa berkata-kata. Ia hanya bisa memeluk sembari menguatkan anak itu. Ucapan Christy terlalu menyakitkan baginya, anak yang masih remaja sudah harus mendapatkan cobaan sebesar ini. 

Detik berikutnya, Christy bangun dan mendekati tubuh oma opanya yang belum tertutup kain.

" OMA OPA BANGUN INI ADEK UDAH DATENG!"

" Katanya kangen sama adek, ayo peluk adek sekarang"

" Bangun oma, adek lagi demam kemarin juga ditabrak sama motor, oma ga mau ngurusin adek?"

" Bangun opa, adek kangen digendong lari-lari sama opa"

" Adek mohon bangun, adek ga kuat.. "

Suaranya kian melemah dan perlahan tubuhnya kehilangan kesadaran dan jatuh ke lantai. Remaja yang berusia tujuh belas tahun itu masih berharap oma opanya sedang tertidur. Mereka akan bangun lagi dan memeluknya sebagaimana yang biasa dilakukan ketika menyambut kedatangannya.




Mau bilang apa sama author?

Bersamamu CH2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang