part 34

5.9K 384 7
                                    

" Chika!"

Chika menoleh, setelah melihat siapa yang memanggilnya ia hanya memutar bola matanya malas.

" Gue sebenernya pengen nemuin lo dan ngomong sesuatu tapi kebetulan banget kita ketemunya disini"

" Kalo ga penting mending pergi, gue lagi ga pengen diganggu"

Kejadian pulang sekolah tadi sukses menghancurkan mood Chika sekarang, bagaimana tidak? ia melihat Christy berboncengan dengan seseorang yang belum pernah ia lihat sebelumnya dan hal yang membuatnya tambah kesal ialah orang itu melingkarkan tangannya ke perut Christy.

Chika sekarang berada di cafe yang memang sering ia kunjungi, bisa dibilang tempat ini tempat favoritnya jika sedang ingin menikmati waktu sendiri.

" Penting Chika, dan mungkin ini terakhir kalinya kita bisa ngobrol"

" Silahkan duduk"

" Sebelumnya gue pengen minta maaf karena gue tiba-tiba dateng lagi di kehidupan lo"

" Gue.... sebentar lagi akan menikah dan akan menetap diluar negeri"

Chika menatap heran orang yang ada dihadapannya sekarang, kemarin ia datang lalu datang mengajaknya balikan, dan sekarang tiba-tiba saja mengatakan bahwa sebentar lagi ia akan menikah, lelucon macam apa ini?

" Gue ada kesepakatan sama orang tua gue"

" Kalo gue bisa balikan sama lo perjodohannya batal tapi kalo engga gue terpaksa harus nerima perjodohan ini"

" Gue pikir lo akan nerima gue kembali, tapi ternyata dugaan gue salah, lo malah terganggu dan risih dengan kehadiran gue lagi"

" Sorry banget, gue lakuin ini cuma buat batalin perjodohan ini"

" Gapapa,"

Chika bingung harus mengatakan apa sekarang, hubungannya dengan fiony sudah lama selesai, begitupun juga dengan perasaannya.

" Tapi gue masih sayang sama lo chik"

" Udah ya fio, lo sebentar lagi akan punya pasangan yang nantinya akan menjadi temen hidup lo, gue juga udah bahagia dengan hidup gue yang sekarang, dan lo juga harus bahagia setelah menikah nanti"

" Gue bener-bener minta maaf, gue ga akan ganggu kehidupan lo lagi, tapi apa boleh gue minta satu hal?"

" Apa?"

" Boleh gue peluk lo untuk terakhir kalinya?"

" Boleh,"

Dari kejauhan ada dua pasang mata yang sedari tadi melihat interaksi mereka berdua dari ambang pintu.

" Are you okay, toy?"

" Yes."

Bohong, hatinya tergores sakit melihat orang tersayangnya sedang pelukan mesra dengan orang yang bisa dibilang masa lalunya yang hadir kembali dan mungkin akan menjadi masa depan.

Berakhir tanpa memulai. Itu pernyataan yang cocok untuk Christy sekarang, dan itu benar-benar menyakitkan.

Christy berbalik badan bergegas keluar dari cafe tersebut saat melihat Chika tak sengaja menatap kearahnya. 

" Christy anjing! Itu motor gue bego!"

Kesal Zee saat melihat Christy membawa motornya laju meninggalkannya sendirian disini.

Christy tadi menghubungi zee bahwa ban motornya bocor setelah mengantarkan pulang seseorang balik kerumahnya. Jadinya ia membawa motor Christy ke bengkel terlebih dulu, dan berakhir mampir sebentar ke cafe sambil menunggu motor Christy selesai diperbaiki.

" Zee, Christy mana?"

" Udah pergi kak"

Sejujurnya Zee ingin bertanya tentang apa yang dilihatnya tadi bersama Christy, tapi ia rasa ini bukan urusannya dan tak perlu mencampuri lagi seperti masalah kemarin.

Chika melajukan mobil dengan kecepatan diatas rata-rata. Keringat dingin mulai bercucuran, ia benar-benar takut Christy kembali marah padanya, cukup sekali saja dan ia tak ingin Christy melakukan hal itu lagi.

Chika bernafas lega saat melihat motor terparkir yang berada di teras rumah Christy. Tapi saat mendekat yang ia lihat bukan motor dari Christy   melainkan motor dari Zee.

Tak ingin ambil pusing, tangannya bergerak mengetuk pintu rumah Christy tapi tak kunjung ada sahutan dari dalam. Asisten keluarga Christy yang biasanya membukakan pintu juga tidak terlihat.

Chika memilih duduk di kursi dekat pintu masuk sembari melihat ke arah langit yang cukup mendung, mungkin sebentar lagi akan hujan, pikirnya.

Sepuluh menit berlalu dan hujan juga cukup deras. Bi ija sedari tadi melihat Chika lewat kaca jendela, ingin sekali dirinya membukakan pintu tapi teringat dengan perkataan Christy tadi.

" Kalo ada tamu yang dateng jangan dibukain bija"

" Siapapun itu!"

Suaranya penuh penekanan yang tidak seperti biasanya, membuat bi ija sedikit takut mendengarnya. Tapi rasa kemanusiaannya lebih dominan sekarang, ia tidak peduli jika Christy akan marah padanya karena telah melanggar perintahnya.

" Non "

Mendengar ada suara Chika segera beranjak dari duduknya.

" Christy mana mba?"

" Non Chika pulang dulu aja, nanti balik lagi kesini"

" Christy mana mba?" bukannya menjawab Chika malah bertanya kembali keberadaan Christy

" Dek Christy nya lagi ga mau diganggu non, jadi lebih baik non Chika pulang dulu aja nanti sakit kehujanan"

" Chika mau disini aja mba sampe Christy mau nemuin Chika"

" Jangan gitu atuh, pasti dek Christy nya mau nemuin non Chika tapi nanti, ga sekarang"

" Chika mau sekarang mba"

" Yaudah masuk dulu non"

" Disini aja mba, baju chika udah basah soalnya"

" Nanti malah tambah kedinginan kalo disini, masuk aja di dalem"

" Nanti lantainya basah mba"

" Gampang itu kan bisa dibersihin lagi"

" Yaudah deh tapi maaf ya mba"

" Iya non "










Kesel banget sumpah, part ini ga sengaja aku hapus, jadinya harus up ulang deh untung masih inget jalan ceritanya.
Jangan lupa vote kembali ya sengg, nanti double up

Bersamamu CH2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang