part 21

5.9K 424 9
                                    

Christy mengerjapkan matanya berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk dari sela-sela jendela kamar. Hari ini Christy akan kembali masuk sekolah. Sengaja memilih hari Selasa, karena kalo Senin dirinya sedikit malas untuk ikut upacara.

Setelah selesai dengan pakaiannya yang sudah rapi. Christy bergegas turun kebawah mengingat waktu sudah menunjukkan pukul 07.30

" Adek kok ga bilang kalo mau sekolah hari ini, kan bija bisa bikinin adek sarapan dulu" ucap bi ija

Padahal saat ditanya kemarin anak itu masih ragu jadi bi ija fikir Christy belum mau masuk sekolah hari ini.

" Roti aja cukup bija"

" Besok aja sekolahnya dek ini udah jam berapa nanti telat"

" Udah rapi gini bija, ga bakal telat kok tenang aja"

Setelah mengambil roti dari meja makan, lantas ia pamit terlebih dahulu ke bi ija sebelum berangkat.

" Pamit dulu bija "

" Hati-hati dijalan dek!"

Tak dapat dipungkiri ternyata jalanan sedang macet dan entah apa penyebabnya didepan, padahal baru pukul tujuh tidak biasanya seperti ini.

Setelah melewati kemacetan yang cukup parah akibat tadi sempat ada kecelakaan, akhirnya Christy sampai disekolah walaupun tetap terlambat.

Christy berhenti sejenak saat melihat guru BP yang berada didekat pagar sekolah sambil memantau murid yang terlambat.

" CHRISTY SINI KAMU!"

" Mampus anjir"

Christy mulai berjalan masuk dengan ragu sambil memapah motornya

" Selamat pagi pak"

" Kok akhir-akhir ini saya ga pernah liat kamu?"

" Abis dari Bandung pak"

" Sekarang masuk terus keliling lapangan 5 kali"

" Itu kebanyakan pak saya baru masuk sekolah loh" ucapnya dengan wajah memelas agar guru yang berada dihadapannya ini tidak memberinya hukuman

" 10 kali!" 

" Baik pak"

Christy tidak ingin membantah lagi. Sebelum melakukan hukumannya Christy memarkirkan motornya terlebih dulu.

Untung saja tadi Christy sempat sarapan walaupun hanya makan selembar roti tapi itu sudah cukup untuk membuatnya sedikit bertenaga.  Karena memang akhir-akhir ini ia malas untuk makan.

Lima putaran pertama, Christy berhenti sejenak untuk mengatur nafas. Keringatnya bercucuran bahkan seluruh tubuhnya sudah terasa basah.

Setelah nafasnya normal, ia kembali berlari mengelilingi lapangan tapi hanya sampai delapan putaran karena ia sudah tidak sanggup lagi. Guru yang tadi mengawasi juga sudah kembali keruangannya.

Christy berisitirahat sejenak sebelum ke kelas. Masih mencoba mengatur nafasnya agar kembali normal.  Harusnya ia mendengar perkataan bibinya tadi untuk tidak datang ke sekolah hari ini. Benar-benar sial, baru hari pertama kembali masuk sekolah sudah mendapatkan hukuman.

Setelah bel istirahat berbunyi barulah ia beranjak dari duduknya dan melangkahkan kakinya menuju kelas.

" CHRISTYY!!"

Tak sengaja berpapasan dengan temannya yang ingin kekantin. Mereka langsung memeluk Christy dengan sangat erat.

" Akhirnya lo dateng juga chris"

" Kita kangen banget sama lo"

Christy membiarkan teman-temannya untuk memeluk dirinya, lagipula ia juga merindukan mereka walaupun agak sedikit kesusahan untuk bernafas karena Christy diapit dan berada ditengah-tengah.

" LEPAS DULU ANJING GUE SUSAH NAFAS INI!"

" Maaf-maaf chris, kita kesenangan sampe ga sadar peluknya kekencengan"

" Kita turut berduka cita ya chris"

" Kita sedih banget pas tau kabar dari lo kemaren"

" Sebenarnya kita ada rencana untuk nyusul lo ke Bandung tapi kita ga punya alamat rumah keluarga lo "

" Christy lo baik-baik aja kan?"

" Gausah dibahas lagi ya, gue mohon"

Niat Christy untuk sekolah hanya untuk sejenak melupakan masalah yang ada karena terus-terusan berada dirumah hanya akan membuatnya semakin kepikiran. Jadi ia tidak ingin pas disekolah teman-temannya membahas hal yang sama.

" Iya-iya maaf Chris"

" Eh btw kok lo datengnya pas jam istirahat?"

" Abis dihukum" ucap christy

" Pasti si botak kan karena gue liat dia tadi yang jaga didepan"

" Hm."

" Emang ga ada otak tuh guru gatau apa ya temen gue lagi berduka malah dikasih hukuman "

" Udah-udah, gue mau kekelas dulu cape"

" Eh tunggu Chris"

" Justru kalo cape itu ke kantin, kita nambah tenaga disana"

" Ga laper "

" Bohong banget, dimana-mana kalo abis dapat hukuman itu perut keroncongan"

" Ayo chris"

Mereka langsung menarik paksa tangan Christy menuju kantin, bahkan Christy masih memakai tas dipundaknya.

" Mau pesen apaan Chris?"

" Gue bilang ga laper"

" Pesenin aja kaya biasanya nanti juga dimakan"

" Christy lo harus tau gimana hari-hari kita tanpa lo "

" Di mulai dari siapa dulu nih "

" Gue " ucap Kathrin

" Christy lo harus tau zee udah ga pernah ngasih contekan ulangan ke kita, jadi nilai ulangan kita pada anjlok semua" lanjutnya

" Betul chris, semenjak ga ada lo zee sensitif banget udah kaya emak-emak yang ga dikasih jatah bulanan sama suaminya"

" Dih sembarangan kalo ngomong" ucap Zee

" Hampa banget chris ga ada lo, ga ada yang jajanin kita lagi" ucap jessi

" Oh jadi lo kangen uangnya Christy doang?"

" Ga gitu lah, kangen orangnya juga kok, kangen uangnya mah bonus"

" Gue kaya dighosting sama crush gue sendiri chris pas ga ada kabar dari lo " ucap adel

" Gue tanpa lo christy udah kaya cheese burger tanpa keju"

" HAHAHA"

Mereka sengaja membahas seperti ini untuk membuat Christy agar tidak terus-terusan kepikiran yang sudah berlalu.

" Kalo lo apa zee?"

" Ga ada, udah kaya rapat aja anjir kemukakan pendapat masing-masing"

" Padahal yang paling galau si zee "

" Bener tuh Christy "

" Gue mulu dah yang diroasting"

Dari kejauhan Chika melihat sosok yang sangat ia kenali punggungnya. Dengan tergesa-gesa ia langsung memeluk tubuh Christy dari belakang, menyalurkan kerinduan yang selama ini ia tahan.

" Christy lo kemana aja? Gue kangen banget sama lo"

Baru saja Chika memeluknya, Christy langsung menghempas tangannya dengan kasar

" Apasih! Gausah peluk-peluk gue!"






Waduh kenapa nih?....

Bersamamu CH2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang