part 26

5.9K 448 19
                                    

Chika berlari sekencang-kencangnya menyusuri koridor rumah sakit dengan tubuh yang gemetar. Ia cemas bukan main saat mendapat kabar dari zee bahwa Christy kecelakaan.

Sebenarnya zee melarangnya untuk melihat Christy sekarang karena takut akan terjadi apa-apa nantinya jika  melihat keberadaan Chika. Tapi Chika tetap memaksakan untuk kesini, ia  sangat khawatir dan tidak akan bisa tenang jika belum melihat keadaan Christy.

Air matanya kembali mengalir saat melihat Christy lewat pintu kaca tengah berbaring lemah diatas brankar dengan beberapa bagian tubuhnya dipenuhi oleh perban. Lagi-lagi perasaan bersalahnya muncul, ia tidak bisa berhenti menyalahkan dirinya atas kondisi Christy yang sekarang.

Ingin sekali dirinya masuk dan memeluk Christy dengan sangat erat mencoba melampiaskan rasa khawatirnya, tapi itu tidak mungkin ia lakukan sekarang. Christy masih kecewa padanya, ia tidak mau menganggu kenyamanan Christy karena keberadaan dirinya. 

Chika duduk menunggu didepan ruangan sampai wanita tua yang menemani Christy didalam itu keluar. Ia tak bisa pulang dengan tenang tanpa mengetahui kondisi Christy yang sekarang dan lebih tak mungkinnya lagi ia masuk kedalam ruangan dan menanyakan kondisi Christy ke wanita tua itu.

Chika lekas beranjak dari tempat duduknya saat mendengar suara pintu terbuka. Setelah menunggu beberapa menit wanita tua yang menemani Christy didalam ruangan akhirnya keluar.

" Mba "

" Iya dek ada apa?"

" Mba ini keluarganya christy ya?"

" Bukan dek saya asistennya, ada apa ya?"

" Kondisi christy gimana mba?"

" Oh temennya dek Christy"

Chika hanya mengangguk

" Kata dokter ga ada yang perlu dikhawatirkan karena ga ada luka dalam, cuma bagian tubuhnya yang diluar banyak luka jadinya diperban"

" Oh gitu makasih ya mba"

" Kenapa ga masuk didalem aja non mumpung dek Christy nya udah bangun"

" Ga mba Christy nya lagi ngambek sama saya jadi lagi gamau ditemuin"

" Jangan lama-lama non marahannya nanti kangen"

" Ini udah kangen!" batin Chika

" Iya mba"

" Non udah lama disini?" tanya bi ija yang melihat Chika masih memakai seragam sekolah

" Baru aja kok mba"

" Non pulang dulu aja, kayaknya lagi kurang istirahat ya mukanya pucet"

" Iya mba abis ini saya pulang"

" Yaudah saya ke kantin dulu sebentar ya dek Christy nya lagi nitip makanan sama saya"

" Iya mba silahkan"

Chika bernafas lega saat mendengar kabar Christy yang katanya tidak ada luka yang mengkhawatirkan.

Sebelum pulang ia mengintip pintu kaca lagi, terlihat Christy yang sedang menatap langit-langit kamar. Sudut bibirnya terangkat saat bisa melihat kembali mata yang menenangkan. Karena akhir-akhir ini saat bertemu dengannya mata yang menenangkan itu berubah menjadi mata yang tajam saat menatapnya.

" Kangen banget "

Bahkan saat sudah bertemu dan mendengar suara dari Christy yang selama ini ditunggu rindunya masih belum terobati.

Tak ingin berlarut-larut Chika ingin segera pergi sebelum Christy melihat keberadaannya.

" Gue pulang dulu ya, cepet sembuh sayang"

Bersamamu CH2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang