Anakku?

757 80 3
                                    

•••

"Ew...jelek sekali selera pakaianmu."

[Nama] tersenyum meski dalam hati ia menangis karena ucapan tajam Scara, tapi [Nama] mengabaikan perkataan Scara karena tahu anak itu sebenarnya tidak benar-benar bermaksud begitu. [Nama] mungkin harus bangga karena belakangan ini dia mulai memahami sifat Scara.

"Tetap pakai itu, kita pergi hari ini."

Scara beralih dari cermin ke gadis disebelahnya, ia menaikan alis penasaran namun tak mau bertanya.

"Kita jarang keluar bersama kan? Ayo habiskan waktu bersama diluar malam ini."

Mungkin cuma [Nama] yang bersemangat tentang hal ini sementara Scara biasa biasa saja, bisa dilihat dari ekspresi datarnya yang terus terpasang, jujur saja anak itu lebih suka dirumah daripada diluar, berhati hati bagaimana jika dia bertemu dengan...dia?

Scara menggelengkan kepalanya, mengusir jauh jauh pikiran buruk itu, bagaimanapun gadis yang merawatnya itu cuma ingin menghabiskan waktu bersama mengingat dia yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja ketimbang bersama dengannya.

"Baiklah, tapi jangan lewat sampai tengah malam."

[Nama] mengangguk, entah siapa yang memegang kendali disini, karena nyatanya Scara lah—yang berumur 7 tahun yang mengatur dirinya yang adalah orang dewasa.


[Nama] sebenarnya jarang menggunakan uangnya untuk dirinya sendiri, sekarang ia memegang tangan Scara dan mengajak anak itu berkeliling untuk mencari jajanan yang kemungkinan akan disukai anak anak, [Nama] rela mengeluarkan banyak uangnya hanya untuk Scara yang belum jelas hubungannya dengan dirinya.

Perkataan Alhaitham saat itu memenuhi pikirannya, apa ia merasa menjadi seorang ibu sekarang? Ia tidak tahu harus menjawab apa karena ia cuma berusaha membuat Scara membaik dari keterpurukan nya karena ditelantarkan.

"Oreo, kesukaanmu?" [Nama] melirik Scara.

Scara mengendikan bahu, ia hanya menunjuk rasa dessert tanpa pikir panjang, yang penting enak kata Scara.

Dan berakhirlah mereka memesan dessert dua dengan masing masing beda rasa, Scara cuma cap cip cup dan memilih oreo sementara [Nama] dia memilih rasa red velvet.

"Kau tak perlu membuang uangmu hanya untuk makanan murahan ini," dengus Scara meski begitu satu sendok dessert manis masuk ke dalam mulutnya, diam diam dia menikmatinya juga.

"Tak apa, cukup nikmati waktu yang akan kita habiskan. Masalah uang serahkan padaku." [Nama] berkata dengan percaya diri, diliriknya dessert oreo milik Scara, ia mengangkat sendoknya membuat Scara menaikan alis.

"Kau mau apa?"

"Mencicipi dessert mu."

Saat sendok [Nama] sedikit lagi mencapai dessert oreo itu, Scara lebih dulu menjauhkannya dan menatap wanita itu dengan alis mengkerut, bibirnya manyun dan [Nama] jadi terdiam saat matanya baru pertama kali melihat ekspresi itu terpasang pada Scara, tawanya pecah dan menjadi perhatian sejenak di kafe.

"Tidak lucu, kenapa kau tertawa," Scara mendorong menjauh sendok [Nama] dari dessert miliknya "Kau juga punya milikmu sendiri, jangan mengambil bagian ku."

Scaramouche and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang