"Bukankah Megumi mencurigakan?"
Usai mengintip halaman luar, Nobara berbisik pada suaminya, Yuuji di dapur. Pria berambut pink yang tengah menyiapkan sarapan pun terperangah.
"Megumi? Aku rasa tidak?"
Plak
Nobara mendengus, kedua tangannya bersedekap setelah melepaskan pukulan pada pundak Yuuji. "Itu karena Megumi cantik jadi semua orang menutup mata. Sadarlah, kita tidak tahu asal usulnya, dia klan apa, dan kenapa dia mau menikah dengan Sukuna?? Bukankah aneh??"
"Hmm?? Sukuna bilang, Megumi menikahinya karena sudah bersumpah akan menikahi siapa saja yang menolong dia ketika berada di antara hidup dan mati."
"Cih.. Kalian semua percaya?"
Kepala Yuuji sedikit miring. Tak biasanya Nobara curigaan dengan orang begini. Apa mungkin karena mereka berdua sempat bertikai sebelumnya?
Yuuji dan segudang pikiran positif di benaknya menepuk pundak sang wanita. "Daijoubu, selama mereka bahagia.. Kita biarkan saja."
Nobara mendengus lagi. Ia ingin mengulik asal usul Megumi.
Satu karena sedikit dendam tempo hari dicekik dan dua murni rasa penasaran.
.
.
.Kedua tangan Megumi saling meremat resah. Ia duduk di paviliun dan sesekali melihat ke arah Sukuna dan Uraume yang saling bicara di kejauhan.
Jantung Megumi berdegup kencang pada saat Choso dan yang lain ikut bergabung dalam obrolan. Sesekali mereka nampak melihat ke arah Megumi.
Ekspresi datar tak terjabarkan.
Mereka pasti mulai curiga..
Apa yang harus Megumi lakukan? Kegelisahan di hatinya semakin menggebu. Ia tak tahan. Pun mengambil resiko untuk mendekat pada Sukuna.
Sontak semua mata menyorot padanya. Tatapan menghakimi dengan sejuta tanda seru.
"Saya sudah memastikannya. Kelima jasad ninja yang ada, mereka berasal dari Klan Gojo."
Megumi menelan ludah.
"Berani sekali mereka menggunakan cara licik. Menyerang Sukuna saat tertidur.. Bagimana mereka tau Sukuna akan menjadi seperti mayat jika sedang tidur?"
Keringat dingin Megumi kini sebesar biji jagung. Urat kepalanya menjadi kencang saat pernyataan demi pernyataan terlontar dan seperti menyudutkannya.
"Kurasa Klan Gojo dan Zenin sedang mengincar kelemahan Sukuna dan mereka bersedia menggunakan segala cara."
"Megumi."
Nyaris Megumi berteriak saat namanya dipanggil. Jantungnya bertabuh seperti genderang. Begitu cepat dan mendebarkan membuat darahnya mendidih dan gemetaran.
"Kau berasal dari klan apa?"
Bibir Megumi terbuka namun tak mengeluarkan sepatah kata.
"Aku.." wajahnya memucat.
Apa sebaiknya kabur saja?
"Sudah kubilang singkirkan nama istriku dari mulutmu. Jangan lancang membawa Megumi dalam urusan tidak penting ini."
Uraume maju selangkah, kepalanya mengadah, menatap Sukuna teguh. "Dengan segala hormat, Sukuna-sama, nyawa anda sedang terancam karena itu Megumi-sama harus membuktikan bahwa dia tidak berbahaya untuk anda."
Sukuna menggeram. Satu tangannya mencengkram kerah kimono Uraume kasar, menarik pelayan itu mendekat dengan amarah.
"Aku memafkan kelancanganmu kali ini karena kau selalu melayaniku dengan setia. Megumi adalah istriku. Kenyataannya aku masih bisa berdiri di sini karena Megumi membangunkanku. Kalau dia jahat, dia bisa meninggalkanku mati terpanggang.!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ryomen: The God of War (sukufushi)
Fanfiction[Historical Au) Sengoku Jidai, zaman keras dan bergejolak. Zaman negara berperang dan saat para panglima besar saling bertumpah darah untuk menguasai Jepang. Pada masa tersebut, dua klan besar bersatu untuk melawan raksasa bertangan empat, senjata u...