32. My Family's Plan

5 0 0
                                    

Ditempat kediaman Baron Azura

"Tidak salah lagi, Zhenova menggunakan ability-nya."

"Maksud ayahanda, mindcontrol?" tanya Vella kepada ayahnya yang tengah duduk memandangi berkas laporan ditangannya.

"Benar, satu-satunya yang bisa membuat sang korban melakukan semua hal yang tidak dikehandakinya dan melupakan hal tersebut seakan-akan tidak terjadi apapun."

"Berbeda dengan hipnotis, mind control tidak memerlukan kontak mata secara langsung maupun mendengarkan suara si pengontrol."

"Jadi meskipun alat perekam dalam ruangan tersebut masih berfungsi, mereka tidak akan mampu membuktikan apapun."Jelas Baron Azura mengerutkan keningnya.

"Tapi, menurut ayahanda apa kiranya yang membuat alat perekam tiba-tiba rusak?"Tanya Vella lagi penasaran.

"Sebenarnya tidak rusak.""Jika seperti apa yang dikatakan oleh sang ratu, maka sepertinya Zhenova menggunakan semacam batu moonstone."Jelas sosok lain yang pada saat itu ikut hadir.

"Tuan Duke Ruclas?!"Vellachena sedikit terkejut dengan jawaban yang diberikan kepadanya.

Oleh seseorang yang semenjak tadi diam di dalam ruangan tersebut bersama sang ayah dan dua orang lainnya.

Vella yang selalu melaporkan informasi apapun mengenai kondisi kerajaan dan rencana sang ratu untuk menggulingkan klan velvathy, ikut menghadiri pertemuan yang diadakan oleh ayahandanya tersebut.

Apalagi semenjak dirinya menjadi calon tunangan putra mahkota dan mendapatkan hak istimewa untuk keluar masuk istana, meskipun tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Vellachena sudah menjadi mata dan telinga ayahnya yang memang sangat berambisi untuk menguasai kekuatan kerajaan melalui pernikahan anaknya.

"Batu itu memiliki fungsi yang dapat memperlihatkan ilusi, tidak banyak yang bisa diketahui tentang moonstone karena batu itu tidak dijual secara publik."Jelasnya lagi.

"Vella tidak pernah mendengar ada batu semacam itu, tapi jika itu benar ... kenapa ratu mengatakan tidak ditemukan jejak sihir pada alat perekam tersebut?"tanya Vella lagi semakin penasaran.

"Itu karena batu moonstone hanya dimiliki oleh segelintir orang di dalam klan Velvhaty, tak banyak orang yang bisa mendapatkan batu dengan harga yang tidak masuk akal itu."

"Moonstone ada benda sihir yang dibuat dan diproduksi oleh klan velvhaty sendiri, batu yang dapat meredam suara dan membuat ilusi."

"Dengan menggunakan tehnik sihir yang rumit, tidak heran jika klan velvhaty menjualnya dengan harga fantastis kepada orang-orang yang menginginkannya."Jelas Duke Ruclas lagi menghembuskan nafas panjang.

"Alasan kenapa tidak ada jejak sihir pada alat perekam diruangan tersebut, karena moonstone memang tidak merusaknya, tidak ada kontak sihir langsung yang dilakukan kepada alat perekam tersebut."

"Mereka hanya membuat medan sihir dan memperlihatkan ilusi pada batu Perekam."Kali ini Baron Azura menyambungnya.

"Sepertinya aku tau alasan Archduke Zhenova menemui Viscount Tigriya."Kali ini sosok yang dilihat Vellachena adalah anak tertua drai Duke Ruclas, Gayle.

Satu kalimat darinya cukup mampu membuat seluruh perhatian tertuju padanya.

"Aku dengar dari mata-mata yang bekerja pada kepala sekolah bahwa Archduke Zhenova, sebelum menuju istana Lakdiva, beliau menemuinya untuk membahas masalah kelas Niwa dan dormitory."Ungkapnya.

"Maksud anda?"Tanya Vella tidak mengerti.

"Aku rasa tidak perlu membahas masalah itu lebih jauh lagi."Ucapnya yang malah membuat Barun Azura mengeritingkan alisnya.

"Apa maksud anda?"Tanyanya sedikit kesal.

"Aku tidak bermaksud menyembunyikan informasi ini. Tapi coba pikirkan saja, kenapa bisa Archduke Zhenova tidak melakukan hal yang sama saat beliau berada di ruang kepala sekolah?""Jika anda merasa bahwa beliau ceroboh, maka anda melakukan kesalahan yang fatal."Jelasnya panjang lebar dengan senyum sinis.

Tentu saja penjelasan dari Gayle membuat siapapun yang mendengarnya jadi berpikir keras.Seperti yang dikatakan olehnya, Zhenova bukanlah orang yang tanpa perhitungan dan penuh dengan taktik licik jika semua itu sudah ada sangkut pautnya dengan Niwa, anak perempuan semata wayangnya.

Apabila Zhenova memang dengan sengaja membiarkan obrolan mereka terekam di dalam ruang kepala sekolah, maka sudah pasti bahwa tujuannya adalah untuk mengetahui pergerakan apa yang akan dilakukan oleh mata-mata akademi berikutnya setelah mengetahui hal tersebut.

Dalam benak mereka, Jika benar semua ini telah diperhitungkan oleh Zhenova. Maka tidak lama lagi, cepat atau lambat rencana mereka akan ketahuan.

bahkan tidak menutup kemungkinan jika mereka gegabah, maka Zhenova akan mampu menemukan orang-orang yang selama ini telah bekerja sama hingga membuat anak semata wayangnya mengalami insiden mengerikan itu.

Sementara itu, sosok yang sedari tadi berdiri di ujung ruangan seolah menjadi patung pengamat dalam pertemuan tersebut yang mampu menyunggingkan senyum sinis tanpa seorangpun yang tau.

Giovanno, seperti yang pernah dikatakan oleh Vellachena, meskipun dirinya dikenal sebagai anak haram keluarga baron Azura, selain mendiang baroness, ibunda vellachena.

Dikediaman tersebut, tak ada satupun orang yang menganggapnya sebagai anggota keluarga klan azura.

Dirinya berada di dalam ruangan itu, hanya sebagai pengamat, baron azura memberinya ijin untuk datang disetiap pertemuan itu hanya sebagai pengawal, pelindung dan antek baron azura.

Namun, Giovanno yang sudah menyerah akan perjuangannya untuk diakui sebagai anggota klan azura, memiliki agenda tersendiri yang mana tidak seorangpun bisa mengetahuinya.

Beberapa jam kemudian, 

Pertemuan tersebut selesai, terlihat baron Azura dan Vellachena tengah mengantar kepergian Duke Ruclas.

Jauh di belakang mereka terlihat Giovanno tengah berjalan bersama dengan Gayle.

"Aku tidak menyangka bahwa kau mengatakan hal itu untuk melindungi mereka."Ucap Gio pada Gayle yang hanya melirik padanya.

"Bukankah akan lebih baik jika kau membiarkan semua rencana mereka berantakan.""Dengan begitu kau bisa kembali merebut Vella dari putra mahkota."Ucap Gio memprovokasi.

Gayle yang memusatkan pandangannya pada punggung Vellachena hanya bisa diam mendengarkan penuturan Giovanno.

Tidak banyak orang yang tahu bahwa sebenarnya Gayle menaruh perasaan pada Vellachena sebelum ayahandanya merusak agenda pertunangan mereka dengan rencana untuk menggulingkan klan velvhaty melalui Niwa.

Gayle tau bahwa sebenarnya Vella juga tidak memiliki perasaan yang sama dengannya.Hanya saja, Gayle menganggap pernikahan politik tersebut adalah satu-satunya jalan untuk dapat mencintai dan membuat Vella jatuh cinta padanya.

Tidak peduli jika mereka berbeda ras sekalipun, tidak ada yang tidak mungkin.Apalagi untuk orang-orang yang haus akan kekuatan.

kelahiran dari mendiang Ratu Gorria dan Niwa adalah bukti bahwa kekuatan murni tak lagi menjadi yang utama.

Tentu saja hal itu tak berlaku bagi Dhampir yang sampai saat ini pun masih mendapat perlakuan buruk tanpa sepengetahuan siapapun.

Agenda pernikahan politik demi mendapatkan keturunan hybrid padahal sudah hampir diambang pintu. Namun, nyatanya tiba-tiba ayahanda Gayle membatalkan semuanya dan mengusulkan rencana yang mana siapapun tidak mampu untuk menolaknya.

Meskipun, rencana kedua mereka tidak berakhir mulus seperti yang mereka harapkan.Bahkan Niwa yang seharusnya mati setelah memasuki hutan ilusi, diluar dugaan malah ditemukan selamat walaupun dengan kondisi tanpa ingatan.

Kini rencana ketiga mereka adalah dengan merusak opini publik megenai klan velvhaty, terutama perihal pertunangan Niwa dan Putra Mahkota yang masih menggantung, semua orang tau bahwa hal itu dikarenakan hubungan pangerang dan putri baron azura masih belum mendapatkan restu dari maharaja.

Dan diantara mereka banyak yang berspekulasi bahwa penyebabnya adalah dikarenakan oleh keluarga Archduke Velvhaty yang tidak terima dengan hal tersebut, dengan kekuatan milik Archduke Zhenova yang ditakuti oleh sang Raja, membuat beliau terpaksa harus menuruti semua keinginan klan velvhaty termasuk mengenai hubungan antara Niwa dan putra mahkota.

Tak sedikit diantara mereka yang memandang buruk alasan tersebut dengan mengira bahwa hal itu dikarenakan Niwa masih memiliki perasaan kepada putra mahkota sehingga menuntut sang ayah untuk mengancam maharaja agar tidak membatalkan pertunangan mereka.

Namun, Tak banyak pula yang menganggap bahwa hal itu hanya sebatas untuk memberi pelajaran kepada baron azura, sang ratu dan terutama keluarga kerajaan bahwa tidak ada yang bisa berbuat seenaknya kepada klan velvhaty.

Terutama orang-orang yang terlibat di dalam rencana licik itu.

"Harusnya kau bersyukur dan mengambil kesempatan dari rencana yang kuanggap gagal ini.""Tapi kau malah memberi mereka saran dengan cukup baik."Sambung Giov dengan senyum mengejek.

"Aku melakukannya karena aku tau apa yang harus kulakukan." Ujar Gayle datar.

"Ohh benarkah? Well, good luck then." Sambung Giov lagi mengangkat kedua bahunya.

Gayle hanya menghela nafas, perhatiannya kembali tertuju pada punggung gadis yang sudah lama disukainya sejak kecil.

Kedua matanya kemudian terpejam, dirinya mengingat perintah ayahandanya yang menginginkan dirinya untuk mendekati Niwa.

Gayle bukannya membenci gadis itu, dirinya malah merasa kasihan pada gadis polos yang tidak tau apa-apa itu. Membayangkan dirinya harus lahir sebagai species yang memiliki sesuatu yang luar biasa.

Pemilik kekuatan yang ditakuti sekaligus di inginkan oleh semua orang.Anak malang yang harus berada diantara konflik para klan.

Gayle yang pernah bertemu dengan Niwa ketika gadis itu masih bertunangan dengan Qaranlik, sebenarnya juga menyukai gadis itu, suka sebagai sesama mahluk wonderland.

Gayle mengagumi Niwa yang merupakan mahluk hybrid, tak kurang dan tak lebih.Namun, sayangnya kini perasaan itu harus terpaksa dimanfaatkan, yang mana ironisnya oleh ayahandanya sendiri.

Gayle tau bahwa ayahnya masih menaruh dendam kepada Archduke Zhenova yang sudah berani mengambil mendiang Ratu Gorria.

Terkadang, Gayle juga ikut menyalahkan dan membenci Zhenova atas kondisinya.Dalam benaknya, jika seandainya Ayahnya dan mendiang Ratu Gorria menikah, mungkin saja dia bisa terlahir dengan darah werewolf dalam dirinya, dan siapa tahu, dengan pernikahan antara ayahandanya dan Latu Gorria, Niwa akan lahir menjadi adik kandungnya.

Jika seandainya hal itu terjadi, Hybrid tidak akan pernah terlahir di dunia ini, Niwa tidak perlu mengalami semua hal yang tidak menguntungkan ini.

Dirinya tidak akan pernah diperlakukan seperti alat politik oleh ayahandanya sendiri.Tidak perlu pengorbanan dan tidak perlu ada yang terluka karenanya.

Dengan pemikiran seperti itu, pada akhirnya tumbuh perasaan benci dan dendam secara pribadi kepada Zhenova.

Dirinya menganggap, tugas yang diberikan padanya bisa ia gunakan untuk membalas dendam pada pria itu tanpa perlu menyakiti Niwa.

Di tempat lain.Kediaman Velvhaty

Terlihat seorang wanita cantik turun dari mobilnya, seorang pengawal yang baru saja membuka pintu untuknya, mempersilahkan wanita itu untuk berjalan mendahuluinya menuju ke arah pintu masuk kediaman Velvhaty.

Ekspresi wajahnya yang dingin dan kaku itu masih tidak mampu menutupi pesonanya yang anggun dan elegan.

Wanita cantik itu terlihat berdiri di belakang pengawalnya yang tengah berbincang dengan pelayan mansion. Melihat perbincangan yang memakan waktu lama itu membuat sang wanita cantik jadi menghela nafas panjang.

Dirinya pun memutuskan untuk melenggang pergi menuju ke arah taman.Walaupun sang pelayan yang menyadari hal tersebut sudah melarangnya, pelayan muda itu malah dengan kasar di hadang oleh pengawal si wanita tersebut.

Berpura-pura tidak mendengar apapun, wanita itu kembali melangkah mendekat menuju ke arah taman.

"Sampai kapan menurutmu sampai aku bisa masuk ke rumahku sendiri?"Tanyanya kesal namun dengan ekspresi datar."Mohon maafkan atas hal ini, yang mulia ... tapi bagaimanapun juga ..." Jawab sang pengawal mencoba menjelaskan.

Hanya saja kalimatnya terputus saat wanita cantik itu menoleh ke arahnya dengan tatapan dingin nan tajam.

Setelah berhasil membungkam pengawalnya, wanita itu kembali berpaling dan berjalan lebih jauh memasuki taman.

Sampai kemudian, dirinya melihat seorang anak perempuan yang tengah duduk berjongkok membelakanginya.

Diliputi rasa penasaran membuat wanita cantik itu bergegas mendekatinya.

"Hey, kamu ..."

Merasa terpanggil oleh suara yang terdengar tepat di belakangnya membuat anak perempuan itu menoleh, rupanya gadis kecil itu adalah Niwa yang tengah bermain dengan seekor binatang yang baru saja di bawanya dari kota untuk dipelihara.

Wanita cantik tersebut terlihat begitu terkejut saat memandang wajah yang sangat mirip dengan seseorang dimasa lalunya.

"Kau ... bukankah kau seharusnya sudah mati?!"

Katanya yang malah membuat Niwa tertegun.Niwa tidak menyangka bahwa dirinya akan bertemu dengan seorang wanita asing cantik di taman rumahnya dan mengatakan hal tersebut secara blak-blakkan.

Niwa baru saja menyadari bahwa tidak ada seseorang pun bersamanya, tidak juga dengan Shuriya karena memang dirinya meminta untuk ditinggal sendirian.

Niwa memperhatikan wanita cantik yang berdiri tepat dihadapannya menatap balik kepadanya dengan ekspresi benci dan muak.

Wanita itu menutupi sebagian wajahnya dengan kipas berwarna merah. Namun, Niwa masih mampu membaca dari kedua bola matanya yang berwarna Azure blue itu begitu jijik melihatnya.

Niwa berdiri memeluk mahluk sebesar anak anjing itu di dadanya. Kembali ia tatap wajah cantik wanita itu dengan ekspresi datar.

Niwa mengenali wajah yang pernah ditunjukkan oleh sang ayahanda sebelumnya.Wanita itu adalah mantan istri ayahnya yang juga merupakan ibu kandung si kembar.

"Maaf ... sepertinya setelah menjadi mantan istri ayah saya, anda jadi tidak bisa mendengarkan kabar terkini dari klan Velvhaty."

Kata Niwa dengan senyum mengambang yang mana kalimat tersebut mampu membuat sang wanita cantik itu melotot marah dan tidak terima.

"Kau ... beraninya mengatakan hal yang tidak sopan pada yang mulia Arch- "

"Sejak kapan wanita yang sudah bercerai dengan kepala keluarga velvhaty masih menyandang gelar kehormatannya." Ucap Niwa lagi memutus kalimat si pengawal yang terlihat marah dan maju untuk membela tuannya.

Namun, ucapan yang barusan keluar dari bibir Niwa membuat keduanya kembali terkejut hingga kehilangan kata-kata.

Karena bagaimanapun, yang dikatakan oleh Niwa memang benar dan semua orang mengetahui hal tersebut.

Hanya saja ibunda si kembar dan Runako hingga sampai saat ini pun, masih menganggap bahwa diri mereka adalah istri Archduke Zhenova sekaligus salah satu anggota klan velvhaty.Bukan hal yang mengejutkan jika kedua wanita itu masih suka datang ke mansion Velvhaty seenaknya seperti saat ini.

Setelah mendapatkan penjelasan dan pengenalan dari ayahandanya mengenai kedua wanita itu dan seluruh keluarga mereka, membuat Niwa jadi ingin mencoba sesuatu, seperti yang ia lakukan saat ini.

Senyum manis dan bahagia tengah terukir indah di bibirnya.

I Was Doted On and Loved by My VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang