"Bahkan jika nyawaku taruhannya, takkan kubiarkan satupun dari kalian kenapa-napa" Ujar Naruko tersenyum, dengan keyakinan dan kesungguhan penuh dalam suaranya yg tenang. "Kita semua akan menyelesaikan misi ini dan kembali ke desa".'Naruko/ruko-neechan ' pikir Sasuke dan Naruto menatap Naruko yg tersenyum manis dengan mata melengkung tertutup pada keduanya.
Kakashi sedikit menoleh, melirik Naruko. 'Senyuman itu.... Sensei...'pikir Kakashi, melihat sosok mendiang sensei nya, Hokage ke 4, Minato Namikaze pada Naruko. 'Anak ini... Dia mirip sekali dengan ayahnya'.
Naruko akan melakukan seperti apa yang dia katakan, dia akan melindungi tim tak peduli jika nyawanya jadi taruhan. Anak ini... Anak perempuan yg hanya 12 tahun dan baru lulus genin, bagaimana bisa tak memiliki sedikitpun rasa takut dan ragu mempertaruhkan nyawanya. 'Dia akan menjadi yg hebat, kehebatannya mengalahkanmu suatu saat, sensei' pikir Kakashi.
"Naruko" Panggil Kakashi
"Ya? " Balas Naruko, menatap Kakashi yg kini tersenyum padanya.
"Aku senseinya disini, tak perlu khawatir. Aku juga takkan membiarkanmu mempertaruhkan nyawa" Ujar Kakashi, yg seolah berkata 'lakukan saja apa yg ingin kau lakukan, aku akan melindungi mu', membuat mata Naruko melebar, tersentak. "Aku tak akan membiarkan teman-temanku terbunuh".
Sementara sakura dan Naruto terlihat jelas tercengang, tertegun tak percaya mendengar ucapan Kakashi. Sasuke juga sama dengan keduanya, hanya lebih kalem, tak terlalu tergambar di wajahnya.
Memejamkan matanya sekilas,tersenyum tipis."Uhm!", Naruko mengangguk, tersenyum lebar. "Kalau gitu, ayo...Lindungi tim ini sama-sama".
"Aku tak berpikir seperti itu... " Bersamaan dengan selesai ucapan Zabuza, yg kini muncul tiba-tiba di belakang tim tujuh,di depan Tazuna."sudah selesai ".
Mengejutkan yg lain, berbeda dengan Naruko yg tepat saat Zabuza menyerang, sebelum Kakashi sempat beraksi. Ke empat bunshin Naruko muncul, entah darimana di samping ketiga anggota genin timnya dan Tazuna, memindahkan mereka ke jarak yg aman, Dan bunshin nya menghilang. Mengejutkan ke empat orang, enam termasuk Kakashi, juga Zabuza yg tak menduga peristiwa ini terjadi, terutama dengan gerakan anak berambut merah didepan nya yg gesit.
Naruko berbalik dengan cepat, tangan kanannya yg tak terkepal telah terselimuti chakra dengan percikan seperti listrik biru, elemen petir... 'Elemen petir : Tusukan petir'. tanpa gerakan segel tangan, Naruko langsung menyerang.
"Terima ini! HAAH" menusuk menembus tepat di dada Zabuza. Darah menutupi sarung tangan nyanya hingga lengan naruko yg tertutup jaket putihnya, saat menusuk tangannya ke dada.
Sayangnya itu bukan Zabuza asli melainkan bunshin, terbukti dengan cepat darah berubah menjadi air. Begitupun dengan Klonnya Zabuza yg langsung berubah menjadi air dan menghilang.
"Oh? Kamu mempunyai serangan yang kuat, gadis rambut merah kecil." Suara Zabuza, yg entah dimana orang nya, kembali terdengar.
Naruko semakin waspada. Meski percuma, naruko tetap mencoba mendeteksi chakra Zabuza yg asli, dan mengendus aroma nuke-nin dari kiri itu diantara aroma kabut biasa dan kabut chakra yg menganggu.
"Sayangnya percuma bocah merah! " Zabuza muncul dan langsung menyerang Naruko yg terlambat menyadari, menendang Naruko terbang kembali masuk ke dalam kabut.
"NARUKO!!" Naruto, Sasuke, dan Kakashi berteriak.
Catat, sehebat apapun genin.. Tetap bukan tandingan seorang ninja berpangkat Jounin sekaligus mantan Anbu.
Tubuh mungil Naruko terpental menyentuh tanah, berguling beberapa kali akibat serangan. [*Ketimbang Naruko... Aku merasa kasihan sama bajunya, jaket putih itu lho*].
Kemalangan Naruko tidak berakhir sampai disitu saja, nampaknya kemampuan... Akibat tindakan Naruko menyerang Zabuza, Zabuza muncul disana menyerang Naruko lagi, kali ini dengan pedang. Sebelum Naruko berdiri dengan benar setelah berguling akibat serangan pertama Zabuza.
'Sial', Naruko merunduk menghindari serangan pedang Zabuza, dengan cepat Naruko membalas serangan Zabuza.
'Elemen angin.. ' pikir Naruko, " Rasengan! " Langsung menyerang bagian perut Zabuza menggunakan rasengan. Langsung membuat Zabuza yg sempat terbelalak melihat jutsu Naruko, kembali menghilang, berubah menjadi air... Klon bayangan air Zabuza, lagi.
menghela nafas lega, kemudian tersenyum sambil menepuk kedua tangan nya, seolah menyingkirkan debu di tangan. 'Lumayan, tidak terlalu buruk'. Sayangnya senyum Naruko langsung hilang, menjadi manyun melihat kebawah pada jaket putih yg jadi kotor akibat terkena tanah waktu berguling. 'Aku harus mencuci nya nanti. Haruskah jaket ini ku ganti saja? Warna putih memang bagus..tapi mudah kotor, bagaimana Minato itu bertahan dengan pakaian putih?'.
Suara perkelahian menarik perhatian Naruko, membuat si rambut merah menoleh ke arah asal suara yg tak terlihat apa-apa selain kabut tebal.
'Sial. Apa Momochi itu sengaja menyerang untuk menyingkirkan ku?' pikir Naruko, 'Kurang ajar!'. "Hiraisin", tanpa perlu gerakan segel tangan apapun, dengan ucapan saja Naruko langsung menghilang dari sana.
=====
" Yo" dengan iseng Naruko menyapa Tazuna setelah muncul disana, disamping tazuna, mengejutkan pak tua itu.
Terlihat Kakashi menodongkan kunai ke leher Zabuza dari belakang, membuat Zabuza tak bisa bergerak.
"Bocah merah! " Ujar Tazuna yg terkejut,
"Naruko/ruko-chan!" Sakura dan Naruto berujar bersamaan, Naruto senang dan Sakura tak percaya.
Sasuke hanya diam, tapi terdapat senyum tipis dan kelegaan di wajahnya.
"kau mengejutkanku saja" Tegur Tazuna yg dibuat terkejut dengan kemunculan Naruko tiba-tiba disamping nya, pada situasi tegang ini.
Naruko hanya mengangkat bahu tanpa rasa bersalah. Kembali menatap Kakashi, setelah melihat naruto dan kedua anggota teman setimnya aman.
"Sudah selesai" Ujar Kakashi datar, dingin pada Zabuza.
"Hebatnya!! " Seru Naruto, mendengar dan setelah melihat pertarungan singkat Kakashi dengan Zabuza. Sakura menghela nafas lega merasa lega meski masih gemetar dan sedikit shock.
Naruko yg mendengar, menghela nafas lega sambil tersenyum. "Kerja bagus hatake-san".
Zabuza tertawa geli dengan nada meremehkan setelah mendengar Ucapan Kakashi.
"Kau bilang berakhir? Apa kau tidak mengerti?"Ujar Zabuza, "kau tidak akan bisa mengalahkanku kalau menggunakan jurus murahan seperti ini. Begitupun juga kau bocah merah, meski dengan jutsu yg kau miliki, kau tetap tidak akan bisa mengalahkanku. Tidak akan bisa".
=====

KAMU SEDANG MEMBACA
Naruko Uzumaki_ [slow Up]
FanfictionLanjutan/sambungan dari fanfic Naruko Uzumaki. Karena kayaknya udah kebanyakan disana, makanya saya lanjut ceritanya disini. Chapter 108