[IX] Ghost Emperor Wild Wife: Dandy Eldest Miss

Chapter 1749: Bai Su (1)

Di luar Kediaman Jun, jalanan yang luas tampak sepi. Tampaknya, para pejalan kaki yang semula berjalan di jalanan takut terlibat dalam pertempuran ini dan telah bersembunyi.

Jin Yu jatuh dari langit dan jatuh ke tanah dalam sebuah perebutan, darah tak henti-hentinya mengucur dari mulutnya. Wajahnya yang cantik sangat pucat.

Di atasnya berdiri seorang wanita berbaju hitam. Wanita itu sedikit mengangkat pandangannya dan dengan angkuh menatap Jin Yu yang terbaring di tanah.

"Kamu... bagaimana kamu bisa sampai di sini?" Jin Yu menggigit bibirnya dengan erat.

Bukankah wanita ini tidak bisa meninggalkan Gunung Pemakaman Dewa? Jika tidak, hari itu, dia tidak akan menyuruhnya mencari masalah dengan Yun Luofeng.

Qin Luo mendengus dan perlahan turun dari langit. Dia perlahan berjalan ke arah Bai Su dengan kasih sayang yang dalam di matanya. "Suamiku, akhirnya aku menemukanmu."

Saat Bai Su melihat Qin Luo, hatinya tenang. "Luo'er, kenapa kamu di sini?"

"Aku datang untuk membawamu kembali." Senyuman Qin Luo sangat lembut. Meskipun dia sudah selesai bermain dengan Bai Su selama periode waktu ini, dia masih tidak mau melepaskan pria tampan dan mempesona seperti dia. Selain itu, dia benar-benar menyukai Bai Su.

Sebenarnya, jejak yang ditinggalkan Qin Luo di benak Bai Su juga memiliki fungsi pencarian posisi, jadi dia menemukannya melalui fungsi ini. Sayangnya, dia mengalami sedikit kesulitan untuk meninggalkan Gunung Pemakaman Dewa, itulah sebabnya dia baru bisa menyusul Bai Su sekarang.

"Luo'er, apakah kamu tidak akan menikah?" Bai Su bertanya dengan curiga. "Mengapa kamu mengklaim kamu datang untuk membawaku kembali?"

"Menikah? Kapan? Kenapa aku tidak tahu ini?" Qin Luo terkejut dengan keheranan di matanya.

Mendengar kata-katanya, keraguan melintas di mata Bai Su. Pada akhirnya, dia tidak memikirkannya lebih dalam karena jejak yang membekas di benaknya.

Setelah mengatakan ini, Qin Luo juga mendapatkan kembali akalnya dan dengan keras memelototi Jin Yu.

"Jin Yu, beraninya kamu berani menjebakku! Jika aku, Yun Luofeng, harus menikah dengan siapa pun, itu hanya Bai Su! Kenapa kamu mencoreng namaku?"

Jin Yu tercengang dan menatap Qin Luo, tertegun.

Wanita ini benar-benar mengaku sebagai Yun Luofeng di depan Kediaman Jun...? Apakah dia bodoh?

Sebenarnya, ini bukan salah Qin Luo. Dia bukan dari benua ini dan tidak pernah meninggalkan Gunung Pemakaman Dewa, jadi dia secara alami tidak tahu bahwa Kediaman Jun di depan mereka adalah keluarga Yun Luofeng. Selain itu, bahkan jika dia telah mengintip ingatan Bai Su, dia tidak dapat mengetahui hubungan interpersonal semua orang, yang menyebabkan dia berani berpura-pura menjadi Yun Luofeng di depan Kediaman Jun.

"Suamiku." Qin Luo tersenyum manis dan menempel di pundak Bai Su. Suaranya sangat lembut. "Ketika aku mendengar bahwa Jin Yu membawamu pergi, aku ketakutan setengah mati. Aku tidak menyangka dia akan menodai kepolosanku juga. Tidak mungkin aku akan menikah dengan orang lain! Aku hanya mengakuimu sebagai suamiku dalam hidupku!"

Meskipun Bai Su memiliki jejaknya di benaknya dan dia tidak perlu khawatir tentang Bai Su yang tidak mematuhi keinginannya, itu tidak berarti dia bisa membiarkan tindakan Jin Yu! Wanita ini mengkhianatinya terlebih dahulu namun berani mengambil suaminya darinya. Bagaimana Qin Luo bisa mentolerir hal ini?

Melihat wajah Qin Luo yang tidak tahu malu, kilatan cerdas melintas di mata Jin Yu, dan dia tiba-tiba dengan keras berteriak, "Aku tidak mengatakan sesuatu yang salah. Yun Luofeng sudah menjadi wanita Kaisar Hantu!"

"Kamu..." Qin Luo dengan marah menunjuk ke arah Jin Yu. "Jika kamu berbicara omong kosong lagi, hati-hati aku akan merobek mulutmu! Sejak kapan aku menjadi wanita Kaisar Hantu? Selalu Kaisar Hantu yang melecehkanku, dan aku selalu menghinanya. Pria itu dingin seperti gunung es dan sama sekali tidak bergairah. Bagaimana dia bisa dibandingkan dengan kelembutan suamiku? Lalu bagaimana jika dia terus melecehkanku? Aku tidak akan pernah menikah dengan pria seperti dia. Jika kamu terus mencoreng namaku karena cemburu, jangan salahkan aku jika aku bersikap kasar!"