Double up!
Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.
***
Saat dirinya baru membuka pintu rumahnya, Taehyun langsung melihat ada mamanya yang berdiri di sana dengan kakaknya yang tampak tersenyum mengejek kearahnya.Kan, Taehyun sudah menduga hal ini duluan, makanya dia tadi sempat ketakutan ketika berada di kantin, kakaknya itu pintar sekali bicara, apalagi kalau sudah membahas tentang dirinya.
Apapun bisa keluar dari mulut kakaknya agar dirinya di hukum oleh mama atau papanya.
"Sepertinya mama dan papa tidak pernah memberikanmu kekurangan apapun, masalah uang kamu mendapatkannya dengan baik, masalah perhatian juga, lantas kenapa kamu merokok, Taehyun?"
Pengen sekali rasanya Taehyun teriak di depan muka mamanya sambil berkata, kurang waras!
Perhatian? Sejak kapan orang tuanya itu perhatian dengan dirinya? Kalau masalah keuangan Taehyun akui dirinya gak pernah kekurangan karena mama dan papanya itu gak terlalu pelit masalah uang.
Namun untuk masalah yang lain, entah Taehyun pikir dia saja gak pernah mendapatkan perhatian.
"Taehyun gak merokok kalau memang mama ingin tau."
"Bohong, kakakmu bilang kamu merokok di kantin dengan teman barumu selama di sana," balas mamanya langsung sambil menatap tajam kearah Taehyun.
Taehyun merasakan pegangan di lengannya tambah lama tambah menguat saja, tentu saja itu sakit.
"Apakah mama bisa sesekali percaya denganku? Kenapa hanya kakak yang selalu mama percayai? Aku heran apa yang membuat aku sampai seperti ini di mata mama dan papa? Taehyun salah apa?"
Dirinya langsung melepaskan dengan kasar tangan mamanya dari lengannya, lagipula dirinya tadi benar-benar ingin mengeluarkan kata-kata yang dia ingin ucapkan dari dulu.
"Hanya orang aneh yang membanggakan anak bodohnya dan malah menyakiti anak yang benar-benar membuat bangga orang tuanya," ucap Taehyun yang tidak memperdulikan mukanya yang di tampar dengan kuat dengan tangan mamanya.
Gihyun yang berdiri di dekat mamanya langsung mengepalkan kedua tangannya ketika mendengar ucapan Taehyun barusan.
"Kenapa kak? Marah? Bukannya itu memang kenyataan? Kakak itu bodoh bukan? Tidak pernah membawakan apapun yang bisa membuat mama dan papa bangga."
Taehyun tertawa kecil di sana lalu memiringkan kepalanya.
"Yang ada kakak selalu saja membuat masalah, aku heran kenapa orang seperti kakak bisa-bisanya malah menjadi kesayangan, lucu sekali," lanjut Taehyun sambil tersenyum mengejek kearah kakaknya yang benar-benar menatapnya dengan tatapan ingin sekali memukulnya.
"Taehyun!" tegur mamanya dengan setengah berteriak lalu Taehyun malah mendekatkan mukanya ke mamanya.
"Kenapa? Mau menamparku lagi? Kenapa tidak sekalian mama bunuh saja aku! Ayo bunuh!" balas Taehyun dengan teriak sambil meraih tangan mamanya agar kembali menyiksanya.
Taehyun sudah biasa dengan semuanya, jadi kenapa tidak sekalian bunuh saja dirinya.
"Biar puas menyiksaku kenapa tidak telpon papa sekalian agar pulang dan kalian bisa menyiksaku dengan sepuasnya?" ucap Taehyun yang kembali memiringkan kepalanya tersenyum kearah mama dan papanya.
Kakaknya itu sudah berjalan pergi ke kamarnya, kehabisan kata-kata mungkin atau tidak ya sedang jaga image, padahal aslinya tuh cowok ingin sekali memukulnya.
Kaki Taehyun berjalan keluar dari rumah, menatap kearah mamanya sambil tersenyum kecil.
"Aku keluar, sekalian aja coret namaku dari daftar keluarga rumah ini, soalnya selama aku hidup sepertinya aku gak pernah tuh mendapatkan perhatian yang mama katakan tadi, jadi sepertinya kita bukan keluarga," ucap Taehyun yang berjalan pergi keluar dari rumahnya dengan mendengar suara teriakan dari mamanya yang menyuruh dirinya untuk kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling Star -beomtae
FanfictionApa yang di lakukan oleh orang-orang yang percaya dengan mitos bintang jatuh? Tentu saja sebuah permintaan, begitu juga dengan Taehyun yang mengharapkan jika kehidupannya akan menjadi lebih baik setelah bertemu dengan Beomgyu. #1 in beomtae || 21102...