Double up!
Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.
***
Kali ini mereka bertiga duduk di sofa ruang tamu saling diam karena gak ada yang berniat untuk membuka pembicaraan duluan.Keeho yang biasanya suka membuka pembicaraan saja sampai bingung mau ngomong apa.
Soalnya kalau dia salah ngomong bisa gawat, makanya dia diam saja memperhatikan Beomgyu yang tampak kebingungan juga di hadapannya.
Sedangkan yang membuat mereka kebingungan hanya diam dengan memegang gelas berisikan teh hangat yang baru saja di buatkan oleh pelayan di rumah Beomgyu.
"Kamu kabur dari rumah?" tanya Beomgyu yang dibalas dengan anggukan langsung oleh Taehyun.
Tanpa basa-basi adik tingkatnya itu langsung membalas dengan anggukan, artinya Taehyun benar-benar serius melakukan hal tersebut.
"Aku ataupun Keeho gak akan bertanya apa yang membuatmu sampai kabur dari rumah, tapi kalau kabur pasti punya tujuan, kamu ingin kabur kemana?"
Benar sih pertanyaan Beomgyu, tapi Taehyun malah membalas dengan gelengan, dirinya gak tau mau menjawab apa atas pertanyaan tersebut.
"Gak tau?"
"Iya, aku baru pulang dari kuliah dan langsung kabur saat itu juga," jawab Taehyun lalu meletakkan gelas berisikan teh tersebut ke atas meja.
"Mungkin aku akan berhenti dari kuliah, bekerja di minimarket, lalu menyewa apart murah," lanjut Taehyun yang tentunya langsung tidak di setujui oleh Beomgyu dan Keeho.
Bukankah sayang sekali jika harus berhenti? Sebenarnya memang pantas saja sih jika ada yang mau berhenti di awal semester, tapi bakalan sayang sekali.
Apalagi masuk ke kampus mereka itu sangat sulit, ada yang bisa masuk karena kemampuan otak mereka, ada juga ya karena jalur keberuntungan.
Tentunya setiap anak di kelas itu gak semuanya pintar-pintar.
"Bukankah sayang sekali jika kamu berhenti kuliah?"
"Aku sudah bertindak jauh ke orang tuaku, mereka tentunya pasti gak akan mau membayarkan uang semesterku lagi, lagipula jika aku masuk kuliah mereka bakalan langsung membawaku pulang, berakhir aku akan kembali di kekang oleh mereka," jawab Taehyun yang malah menceritakan kehidupan dirinya bersama keluarganya.
Beomgyu heran kenapa adik tingkatnya itu sampai bisa frustasi seperti itu padahal kakak cowok ini malah tingkahnya seperti bebas sekali.
Seperti tidak ada beban, bebas mau kemanapun, dan melakukan apapun.
Mata Beomgyu melirik kearah luka lebam yang ada di kaki Taehyun, jangan bilang luka itu dari kelakuan orang tuanya?
"Aku dengar kamu masuk dengan nilai sempurna di fakultas ini, artinya kemampuan akademis kamu sangat berbanding terbalik dengan kakakmu ya," potong Keeho yang malah mengingat kalau cowok tidak jauh darinya itu nilai ujian untuk masuk ke kampus ini paling besar dari semua angkatannya.
"Kakakku itu orang terbodoh yang pernah aku temui sih," jawab Taehyun yang membuat Beomgyu tertawa di sana.
Entah kenapa ucapan Taehyun beneran lucu sekali, soalnya kenyataannya memang begitu, Gihyun itu bisa masuk ke kampus mereka itu mungkin beneran jalur hoki.
Kalau ada tugas aja dia suka pakai joki, jadi bisa di pastikan kalau materi selama ini gak pernah masuk ke otak cowok tersebut.
"Kamu sepertinya dendam sekali ya dengan Gihyun."
Taehyun mendengar ucapan Keeho langsung tertawa, tawanya agak miris membuat Beomgyu dan Keeho meringis kecil.
"Aku sebenarnya gak akan dendam kalau dia gak bertingkah playing victim, aku akan baik-baik saja walaupun dia yang mendapatkan semua perhatian mama dan papa, tapi untuk sekarang aku gak bisa menahan diriku lagi, bagaimana bisa orang bodoh sepertinya bisa menjadi kesayangan, sedangkan aku yang sering membawa juara dan membuat bangga orang tua malah mendapatkan hal yang sangat berbeda sekali dari dia," jawab Taehyun dengan tangan terkepal sangat terlihat jika adik tingkat mereka itu sudah sangat dendam saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling Star -beomtae
FanfictionApa yang di lakukan oleh orang-orang yang percaya dengan mitos bintang jatuh? Tentu saja sebuah permintaan, begitu juga dengan Taehyun yang mengharapkan jika kehidupannya akan menjadi lebih baik setelah bertemu dengan Beomgyu. #1 in beomtae || 21102...