10. Komunitas 🌱✨

12 7 1
                                    


Jangan ragu untuk mengejar impianmu, karena semangat tertinggi adalah ketika diremehkan
~author

Happy Reading

Semua yang ada di sana menatapku dengan penuh tanda tanya.

"Komunitas? Komunitas apa?" tanya Alvero.

"Akhir-akhir ini, aku sering melihat anak-anak jalanan yang tidak bisa sekolah. Aku punya impian untuk mendirikan sebuah sekolah khusus mereka. Khusus anak-anak yang tidak bisa sekolah karena biaya. Dan kita mulai dari hal kecil dulu. Kita dirikan komunitas untuk mebgajari mereka berbagai ilmu dasar agar mereka bisa merasakan sekolah," jelasku.

Hening untuk beberapa saat. Sejurus kemudian, mereka semua mengangguk kompak. "SETUJU!"

Sedikit demi sedikit, semuanya kami persiapkan. Kami menggunakan gedung terbengkalai sebagai markas kami atas izin warga sekitar. Persiapan yang memakan waktu cukup lama. Hingga kami akan lulus SMP.

Kami memberi nama komunitas kami UnitedStars.
United artinya persatuan, Stars artinya bintang. Kami memberi nama itu dengan harapan komunitas ini bisa mempersatukan anak-anak yang kelak akan menjadi bintang.

Komunitas ini juga terlihat seperti sebuah gang motor. Karena teman-teman ku yang saat ini sifatnya seperti anak gang tapi berhati mulia.

***

Hari ini, tepat di hari kelulusan kami. Komunitas ini resmi di buka. Banyak orang yang menyaksikan pidato kami dengan wajah bahagia. Terlebih anak-anak jalanan yang menginginkan sekolah.

Kami mengizinkan mereka untuk melihat-lihat terlebih dahulu gedung yang akan kami jadikan tempat belajar. Aku senang ketika mereka memberi respon positif.

"Ide kamu keren, Riel," ucap Alvero sambil merangkul pundakku.

"Terimakasih, tapi, kamu lebih keren karena bisa merancang ini semua dengan sangat baik."

"Aku tidak akan bisa merancang semuanya tanpa bantuan kalian, jadi, kita semua keren."

Kelas kami mulai ketika liburan kelulusan. Sambil mendaftar SMA.
Kami mengajar di depan kelas layaknya seorang guru, menghibur anak kecil yang menangis, bahkan mengantar pulang.

Warga sekitar masih banyak yang menganggap komunitas ini sebagai gang motor. Tapi tak apa, aku tak mempermasalahkan itu semua.

***

Kami telah menemukan SMA yang cocok. Aku, Alvero, Devano, Camella dan Felicia mengambil jurusan IPA. Sementara Ervan, Zella dan Kenzo mengambil jurusan IPS.

"Nanti, kalau bisa setiap pulang sekolah kita datang ke sini, ya? Meskipun jadwal kelas hanya sabtu dan minggu, tapi kita harus memastikan bahwa gedung ini aman," ucap Alvero.

"Oke." jawab Kenzo.

"Yahh brarti kalau malming nggak bisa pacaran dong sama Zella," ucap Ervan.

Plak...
Devano memukul kepala Ervan dengan sebuah buku. "Niat lakuin kebaikan nggak?"

Ervan mengelus kepalanya. "Hehe iya-iya maaf."

Hari demi hari, bulan demi bulan, komunitas kami berjalan dengan sangat lancar. Aku bahagia melihatnya. Alvero yang berperan sebagai ketua itu mampu membawa kejayaan komunitas ini. Semakin hari, semakin banyak yang bergabung.

Hari ini sekolah pulang lebih cepat. Sepulang sekolah aku pergi ke gedung itu seorang diri. Entahlah aku ingin melihat-lihat saja.
Ketika sampai di depan gedung, aku melihat sesuatu yang janggal. Seperti ada anak kecil yang mengintip.

Falling Apart (Spin Off Alverissa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang