Bersama surya yang tenggelam sedang berdialog dini hari aku berargumentasi sendiri atas lara yang ada.~Azriel Xavier Alexander
Happy Reading
"Cepat bersihkan bagian sana! jangan jadi beban saja di sini!"
Suara itu membuatku terbangun dari tidur karena kaget. Ada apa? kenapa pagi-pagi sudah berisik sekali? Aku melangkahkan kakiku mendekati sumber suara. Terdengar tangisan anak-anak di sana. Juga ibu panti yang memaki-maki mereka.
Aku memanggilnya. "Ibu,"
Marahnya tiba-tiba berhenti. Dia memegang pundakku. "Kamu sudah bangun? ayo kita sarapan," ajaknya.
Kami makan bersama di meja makan. Di sini aku heran. Kenapa aku diperlakukan dengan baik? sedangkan saudara-saudara ku yang lainnya itu di siksa?
***
Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun telah kulewati di panti ini. Banyak hal yang kini aku ketahui. Sisi terang dan sisi gelap panti, sifat orang-orang yang ada di sini, dan masih banyak lagi. Bahkan aku sudah semakin dekat dengan Reynandra. Aku memang belum bisa melihat wajahnya, tapi aku sudah sangat hafal dengan suaranya, tangan lembutnya, dan semuanya.
Dan karena kedekatan ku dengan Reynandra itulah, aku jadi mengetahui bahwa ia menjadi korban bully paling banyak di panti ini sejak kecil. Memang banyak yang menjadi korban bully, bukan hanya beberapa. Tapi semuanya. Hanya saja beberapa dari mereka berani melawan.
Aku tau betul bagaimana kekejaman ibu panti terhadap mereka semua. Bermuka dua. Dia akan menjadi ibu panti yang baik di depan orang lain. Tapi, ia akan berubah menjadi penyiksa ketika hanya bersama anak-anaknya.
Aku masih duduk bersama Reynandra. Kami masih asyik bercerita satu sama lain. Sampai akhirnya, ia menceritakan semua kekejaman ibu panti dan 3 anak yang biasa membullynya ketika aku sedang sekolah.
"Mereka selalu menyuruhku melakukan pekerjaan mereka," Reynandra mengawali pembicaraan.
"Kau tidak melawan?" tanyaku.
"Aku tidak memiliki cukup keberanian untuk melakukannya," jawabnya dengan suara parau.
"Kenapa? kau akan terus menerus membiarkan harga dirimu diinjak-injak seperti ini, Reynandra?" tanyaku lagi.
"Mereka juga punya alasan mengapa mereka membully ku,"
"Apa itu?"
"Mereka mempunyai masalah dan trauma yang besar di masa lalu. Semua itu membuat mereka menjadi seperti sekarang, dan aku bisa memahaminya,"
"Masalah? trauma? apa saja? kau tau?"
"Aku hanya tau beberapa,"
"Bisa kau ceritakan?"
"Bisa,"
Flashback on
Saat itu, Reynandra berusia 6 tahun. Seperti biasa, ia dijadikan babu di panti asuhan ini. Ketika kakak-kakak dan teman-teman seusianya berangkat sekolah, ia justru harus bekerja membersihkan semua sudut panti, mencuci piring dan baju yang kotor. Bahkan harus merapikan tempat tidur semua penghuni panti. Tidak ada yang tahu jika Reynandra melakukan semua pekerjaan ini.
Hanya dia, dan Ibu panti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling Apart (Spin Off Alverissa)
Novela Juvenil"Kau tau apa yang lebih menyakitkan daripada hidup sebatang kara?" "Memangnya apa?" "Hidup bersama dengan kenangan yang tidak akan pernah bisa terulang lagi, itu sangat menyiksa daripada hidup sendirian." ••• Bagi Azriel Xavier Alexander, hidup seba...