Matahari mengeluarkan sinarnya secara malu malu untuk menyinari dunia kembali, burung burung pada berterbangan ke udara sembari bersiul menjadi alarm nyaman bagi setiap orang yang mendengarnya.
Jennie termasuk yang juga ikut menikmati kicauan burung di atas balkon kamarnya, wanita bermata kucing itu menatap lagi biru yang begitu indah ketika di pandang di pagi hari.
" selamat pagi rose. " gumamnya tersenyum lembut.
Setelah itu ia masuk kedalam untuk membangunkan kedua saudaranya yang lain.
Ceklek...
Jennie keluar dari dalam kamarnya lalu tak sengaja melihat Jisoo yang sedang menuruni tangga padahal ada lift.
Memerhatikan kakaknya dari jauh, jennie tidak berani bertegur sapa saat melihat raut wajah kakaknya yang begitu menyedihkan.
" apa yang harus kulakan rose?." Batinya sendu.
Astaga baru juga pagi entah kenapa suasananya mendadak kelam seperti ini.
Tak mau berlarut larut di dalam kesedihan jennie memutuskan untuk pergi kekamar si bungsu.
Ceklek...
Jennie masuk kedalam dan berjalan pelan menuju tempat tidur sang adik, terlihat dengan jelas oleh matanya wajah sang adik yang memerah dengan bibir yang pucat.
Jennie duduk di samping ranjang lalu mengusap kepala lalisa, hingga tak sengaja tangannya bersentuhan dengan kulit sang adik.
" astaga kamu demam honey!" Jennie terkejut, raut wajahnya menadadak panik kala mendengar suara rintihan samar sang adik.
Tanpa menunggu lama jennie berlari keluar untuk memanggil jisoo yang sedang duduk di ruang tamu.
Di pembatas lantai tiga Jennie berteriak pada sang kakak." Jisoonie! Lili sakit!!." Jisoo menoleh dengan mata yang membola.
Gadis 25 tahun itu berlari masuk kedalam lift untuk naik kelantai tiga di mana kamar lalisa berada.
Sementara jennie menghubungi irene yang kini menjadi dokter pribadi keluarga mereka.
.....
15 menit kemudian....
Setelah memeriksa tubuh Lalisa, Irene menghela nafas pelan.
" rene, adik aku kenapa??." Jennie bertanya dengan panik.
Ia spontan memegang tangan irene khawatir akan keadaan sang adik.
Huffffttt...
" Kita ngobrol di luar, jen."
Irene bergegas keluar di ikuti oleh jensoo yang tampak was was tentang apa yang akan irene katakan pada mereka mengenai sang adik.
Di luar jennie menanti irene mengatakan sesuatu, berharap apa yang akan irene katakan bukan kabar buruk.
Jennie maupun jisoo memiliki trauma tentang penyakit, jadi mereka harap² cemas dengan apa yang akan irene bicarakan.
" sepertinya lalisa harus di beri ASI kembali Jen, mengingat terakhir kalinya rose menjadi tempat nutrisi bagi lalisa tubuhnya sudah bergantung sama benda itu." Beritau Irene menghela nafas.
" kalian lihat kan? Tubuh lalisa semakin lama semakin mengurus itu tandanya jika apapun yang di konsumsi oleh tubuhnya tidak berdampak apa apa. Tetapi sebaliknya__ ketika dia mengonsumsi ASI dari rose tubuhnya berkembang dan mengalami peningkatan. Jadi, sebaiknya salah satu di antara kalian harus ada yang menjadi ibu ASI untuk lalisa, jen." Lanjut irene.
".........?????"
Jennie dan jisoo mendadak bungkam, mereka bingung menanggapi perkataan dari irene yang tiba tiba.
Irene menghela nafas, tentu saja dia tau apa yang membuat kedua bersaudara itu terdiam..
" Jika kalian tidak mau__ aku akan menjadi ibu ASI untuknya, gimana??." Irene menatap jennie dan jisoo serius. Kali ini dia tidak bercanda, semenjak kematian adiknya yang di bunuh oleh kristal irene sudah menganggap lalisa sebagai adiknya. Itulah kenapa setiap kali lalisa sendirian irene selalu ada di sana karena memang wanita 30 tahun itu sering kali mengikuti lalisa kemana pun saat waktu luang.
Pletakkk
" ck enak aja! Aku akan menjadi ibu ASI bagi adikku, orang asing tidak di perkenankan untuk menjadi ibu ASI untuk lisaku karna dia adalah milik kami. She Is my baby irene!!" Sinis jennie meninggalkan irene yang terdiam kaku.
Jisoo juga tak kalah sinis" she my mine, are u know it !!" Desisnya ikut ikutan meninggalkan irene yang speechless dengan tingkah kakak beradik itu.
" aigoo bajingan tengik! Seharusnya tak ku beritau saja tadi!." Dengus irene pergi dari mansion kim ketimbang dia darting jika berlama lama berada di sana.
......
Sementara di tempat wendy dia bahagia karna apa yang ditunggunya telah tiba.
" you're back! " teriak Dr wendy.
"Who are you?!!!" Asked him with a sharp gaze
" I'm Doctor wendy, I'm the one who's trying to make you come back!." Ucap wendy bangga.
"Are you lying to me? I don't recognize you! And what's my name?" She asked back with a flat, expressionless face
Wendy terlihat cengengesan.
" "I didn't lie to you! I swear,,, but one thing you should know, you already had a baby... her name is Lili. she's a big girl now and is waiting for you to come back Roseanne!!!" Tegas wendy lugas.
"Who is Roseanne?" He asked in confusion.
Wendy menggeram gemas ini menampol wajah datar itu.
"It's you! Your name is Roseanne my boss and my best friend! Do you understand now!" Wendy presses annoyed.
Dia menggeleng tidak paham dan menatap wendy acuh.
"I don't understand and I don't care either! You'd better get me some clothes because I'm cold right now!" Her command was indifferent and bossy to Wendy.
"........????" Wendy menggigit bibir dalamnya dan mengumpat dalam hati sambil berjalan kelusr dari ruangan itu.
"Damn it! Rose is still rose, a woman who likes to rule as she pleases and has no heart arrgggkkhhh fuck you rose! I'll send you back to hell!" Wendy cursed to herself.
Sedangkan rose dia terkekeh ringan sambil bergumam pelan."I'm having a baby? Wow that's amazing! I can't wait to see it." Smiled strangely.
Tbc
Bagi yang tidak mengerti selamat menerjemahkan awokawok wkwkwkw.
Author lagi gabut jadi bikin percakapannya b inggris wkwkw, othor pakai apk DeepL makanya seru hehehe.🤗😭🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA ( SEASON II) ✅️
FanficIni sequel dari Luka Season 1 ya, othor sarankan agar kalian membaca season1 nya supaya paham alur dan tidak kebingungan. SISTER FAMILY JENCHULICHAENG. ( BLACKPINK) ***** Ini tentang Jennie, Jisoo, dan lalisa yang sedang berusaha menyembuhkan luka m...