Part Isa-Gara
____________
Pagi ini Isa celingak-celinguk di depan kelas XII IPS 1 sampai orang-orang di dalam kelas kebingungan. Kayak 'ngapain nih anak kemari?'
Rora, si ketua kelas langsung jalan ke arah ambang pintu, tempat Isa berdiri. Rora jelas tau cewek itu temannya Rachel, anak kelas IPA 6.
"Nyari siapa?"
"Gara belum dateng, ya?" Isa celingak-celinguk lagi walau tetap saja sosok yang dicari nggak nampak batang hidungnya. Padahal tadi dia dengan jelas lihat Rachel lagi piket.
Isa mengedikkan bahunya, mungkin aja hari berangkatnya nggak barengan.
Ditengah keheningan sesaat itu, Rora akhirnya notis buku yang dibawa Isa. Buku ekonomi dengan nama Sagara Suyono sebagai pemiliknya. Rora berasumsi kalau cewek ini mau ngembaliin buku temannya.
"Oh, lo mau balikin bukunya Gara?"
Agak membingungkan juga kenapa cewek didepannya ini bawa buku ekonomi temannya itu. Soalnya dua tahun ini mapel lintas minat anak IPA 4–6 bukan ekonomi. Dari sampulnya sih kelihatan itu buku ekonomi kelas 11.
Rora membaca name tag cewek itu.
Isa Raisa.
Oh, jadi ini yang naksir Gara dari jaman Majapahit.
Selama ini dirinya nggak tau Isa tuh orangnya yang mana, sebatas tau nama saja karena emang dari dulu nggak begitu tertarik sama hal-hal kayak gini meski Isa itu anaknya famous.
Famous karena nakalnya bersama dengan dua bestienya.
Diantara ketiganya yang dikenal baik ya jelas Rachel karena saudaraan sama teman sekelasnya.
Oke fix, berarti yang namanya Yumi tuh yang satunya lagi.
"O-oh, hehe iya nih. Kalau gitu nanti tolong kasih ke Gara Ganteng, ya. Makasih." Isa menyerahkannya ke tangan Rora lalu nyengir mengingat ulahnya sendiri yang membawa buku itu untuk modus supaya bisa apel ke kelasnya Gara.
Sebenarnya Isa pun nggak pernah membaca buku ekonomi itu. Cuma dibolak-balik aja tiap halamannya karena kebetulan ada beberapa coretan-coretan hasil karya Gara yang menurutnya lucu. Tujuan utama Isa pinjam ya biar ada alasan kalau sewaktu-waktu dia kangen.
Rora mengangguk.
Sebelum Isa benar-benar pergi, Rora berujar, "Gara nggak masuk hari ini, sakit."
*
Pelajaran BK sedang berlangsung sekitar sepuluh menit setelah jam istirahat pertama.
Sepertinya sebelum-sebelumnya, Rachel, Isa, dan Yumi bakalan menjadikan rooftop sebagai tempat singgah ketiganya.
Gurunya lagi cuti kehamilan yang otomatis tugas-tugasnya diberikan melalui google forms.
Rachel menjawab setiap pertanyaan dengan sat set anti mikir njelimet, begitupun dengan kedua sohibnya.
Meski begitu, bukan berarti jawabnya ngawur. Soalnya setiap pertanyaan pasti nggak jauh-jauh dari pertanyaan-pertanyaan sebelumnya dan jawaban mereka pun otomatis nggak beda jauh juga.
"Kalian udah pada submit belum?" tanya Yumi sambil melirik Rachel dan Isa.
"Udah," jawab keduanya kompak.
Setelahnya mereka langsung ngacir ke arah sofa —properti syuting short movie milik anak kelas 11— yang belum dibereskan. Mereka langsung mendaratkan pantat di sana tanpa ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Be Your Home
Fanfiction"Sekarang aku tau kenapa Tuhan menempatkanmu untuk selalu di sisiku..." "...karena kamu begitu berharga."