18 - Perihal Ujian dan Perasaan

41 11 11
                                    

BISMILLAH!!!

hayyyaw, selamat siang. perdana update siang hari hehe

ngga ada yang nagih update, tapi harus tetep update:)))

JANGAN LUPA TINGGALKAN BINTANGNYA, STARBEE😌👌

"Tidak perlu ragu tuk menulis apa pun yang kamu mau, sebab setiap tulisan memiliki penikmatnya sendiri-sendiri."

"Nggak nyangka udah waktunya ujian aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nggak nyangka udah waktunya ujian aja." Suara itu, Ulaya dengar pertama kali.

"Padahal gue semalem, masih gelut sama Radja." Terdengar jawaban oleh orang berikutnya.

"Emang lo pernah belajar? Megang buku aja jarang-jarang!" Suara ini berbeda, Ulaya cukup mengenali suara ini.

"Lo tahu aja, gue 'kan udah pinter, jadi ngapain belajar?" sahut salah satu di antara mereka bertiga.

Suara-suara itu terdengar jelas dalam pendengaran Ulaya, ada tiga murid laki-laki yang tengah berdebat mengenai ujian. Lucu sekali mereka, bukannya menggunakan waktu senggang untuk belajar malah disia-siakan.

Ujian semester genap sedang berlangsung di lingkungan SMA Barata Karya. Para siswa-siswi tengah melangsungkan perjuangan mereka sebelum kesenangan selepasnya, apalagi jika bukan berlibur?

Gadis berkacamata itu tengah mengamati orang-orang berlalu lalang melintasi penglihatannya. Ulaya suka sekali suasana seperti ini, suasana dimana semua pelajar mengingat kewajiban yang mereka emban, salah satunya belajar.

Banyak sekali mungkin yang hanya belajar ketika ujian mendatang, sama seperti ketiga laki-laki di sana, bisa-bisanya mereka sesantai itu.

Banyak juga yang sedang bercanda gurau dan jangan lupakan ditangan mereka terdapat buku pelajaran. Walau kebenarannya tidak belajar, tidak masalah hanya memegang buku saja, siapa tahu nanti ada keajaiban. Diberi contekan misalnya.

Ulaya tersenyum kecil kala melihat sahabatnya menghafalkan rumus kimia dengan buku di tangan. Raut mukanya nampak serius dengan kening mengerut. Tanda bahwa sahabatnya itu mati-matian mengingat apa yang dihafalkan.

Sedang asik-asiknya mengamati sekitar, terlintas dipikirannya nama seseorang. Seseorang yang selalu mengisi hatinya tanpa ia tau ada balasannya atau tidak. Hingga suara siswa terdengar jelas mulai berlomba-lomba memasuki pendengarannya.

"Alfa yang pinter aja masih belajar terus."

"Ya jangan bandingin sama Alfa dong! Gue nggak sebanding sama dia!"

Ulaya melunturkan senyum, ia rindu dengan Alfa. Biasanya, ia akan melihat Alfa di masa-masa ujian. Melihat Alfa mengambil buku di perpustakaan, atau belajar sendirian di halaman belakang gedung. Alfa selalu romantis dengan buku-bukunya.

Alfa Canis - SiriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang