20 - Alasan Tak Terlihat

10 4 1
                                    

BISMILLAH!

YIPPIIIII, UPDATE LAGI 🧚‍♀️

Perihal masalah hidup, Alfa juga pasti merasakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perihal masalah hidup, Alfa juga pasti merasakannya. Yang terlihat di luar belum tentu sama apa yang ada di dalam.

Mendapatkan respon positif dari semua orang adalah suatu kebahagiaan yang sangat diidam-idamkan oleh sebagian besar manusia. Hanya saja bagi Alfa, semua pujian juga dukungan yang diberikan kepada dirinya terasa sangat sia-sia. Permasalahan Alfa bukan kepada orang lain, melainkan dari dirinya sendiri.

Kata orang, Alfa itu baik. Namun, bagi Alfa sendiri, ia menjadi antagonis handal yang mampu mengalahkan seseorang dengan cara tak biasa.

Luka hati. Semua jika sudah disangkut pautkan dengan hati akan susah untuk diobati.

Kata orang Alfa itu pintar, tapi bagi Alfa sendiri ia tidak pintar dalam mengerti perasaan orang lain. Alfa rasa, ia sangat egois. Kesempurnaan yang ia miliki tidak menjamin semua orang sukakan dirinya, nyatanya orang terdekatnyalah yang terkena imbas.

Kata orang, Alfa itu dingin sedingin es batu. Bagi Alfa, ia adalah matahari yang terenggut sinarnya. Ditutupi oleh awan hitam tak kasat mata alias kesedihan juga keresahan. Alfa telah menjadi orang lain.

Kesedihan yang membelenggu juga harapan yang tak kunjung habis, harapan yang entah kapan akan terlaksana. Hanya sederhana namun luka tidak semudah itu untuk dijadikan sebuah tawa. Alfa benar, ia egois ternyata.

"BAAAA!!!"

Suara keras itu bertujuan untuk mengagetkan Alfa, sang empu tidak berpindah dari tempat, tetap tenang tanpa terganggu sama sekali.

"Kok nggak kaget!" pekik Rigel dengan rasa tidak terima, ia sudah ancang-ancang agar terhindar dari auman Alfa, tetapi rencananya gagal total.

"Aroma susu yang lo bawa," jawab Alfa tak minat.

Seketika, Rigel melihat gelas pada sebuah nampan yang ia bawakan untuk Alfa. Bukankah ia sahabat yang paling baik? Pasti Alfa sangat senang sekali mempunyai sahabat yang pengertian juga ganteng seperti Rigel.

Rigel menyengir kuda, asap mengepul dari gelas yang berisi susu coklat itu. Susu coklat merupakan pereda stress bagi Alfa. Alfa melirik singkat isi gelas tersebut, dari aromanya terlihat menarik, di hati lain, keraguan muncul begitu saja karena Rigel yang membuat. Alfa seketika teringat bahwa ia pernah dikerjai oleh Rigel habis-habisan.

"Gue buatin susu buat lo, dari kemarin lo kayak ngehindar dari gue, gue ada salah ya, Fa?" Rigel meletakkan satu gelas itu tepat dihadapan Alfa. Pertanyaan yang ia keluarkan terdengar santai, tetapi respon Alfa sangat kaku, untung saja Rigel tidak melihatnya.

Rigel menatap Alfa untuk menunggu jawaban dan Alfa mengalihkan pandangannya. "Gue biasa aja."

"Gue tau saat lo diem gara-gara sifat sama diem gara-gara ada masalah. Beda, Fa. Gue emang bodoh soal pelajaran tapi kalo soal perasaan gue bisa tebak."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alfa Canis - SiriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang