07 - Kehebohan Penghujung Senja

164 116 54
                                    

BISMILLAH!!

tinggalkan jejak yang berarti 🌟

absen 'hadir' disini➡

siap memasuki lapak bintang?

**✿❀ ❀✿**

"Tidak perlu ragu untuk menulis apa pun yang kamu mau, sebab setiap tulisan memiliki penikmatnya sendiri-sendiri. "

**✿❀ ❀✿**


''Tangannya megang piano tapi yang geter hati aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

''Tangannya megang piano tapi yang geter hati aku. ''
-Ulaya safira-

"Nanti sore keluar yuk, Del."

Jum'at sore terasa sangat damai suasananya, tidak begitu panas maupun begitu dingin. Sangat netral.

Jadwal hari jum'at merupakan jadwal lumayan ringan diantara hari lain. Kalau hari lain jam pulang sekolah pasti selalu tepat saat adzan ashar dikumandangkan, berbeda dengan hari jum'at yang jam pulangnya tepat setengah dua siang dikarenakan adanya kegiatan ekstrakurikuler.

Itu jadwal para murid disekolah.

Berbeda lagi jika sudah memasuki wilayah asrama, pasti akan berbeda lagi kegiatan mereka. Tentu lebih longgar waktu jika sudah memasuki wilayah asrama.

Sore hari ini, Ulaya berencana keluar asrama guna membeli barang yang sangat ia butuhkan sekaligus berjalan santai di waktu sore juga tidak masalah.

"Oke. Gue juga mau beli pembalut,"

Ulaya menepuk keningnya. "Oh iya! Kita sama btw," serunya.

Mereka berjalan beriringan sembari bercerita kecil sepanjang jalan.

Suasana hati mereka mungkin lumayan baik sesudah menikmati suara musik yang dimainkan anggota boyband, patut menjadi moodbooster.

Seharusnya mereka bisa saja marah-marah tidak jelas atau apapun yang membuat mood mereka rusak, tapi hari ini berbeda, wajah mereka tampak berseri-seri seperti mendapatkan undian berhadiah iPhone.

Oh salah, mungkin efek bertemu cogan.

"Kenapa Alfa lari-lari dalam pikiran aku sih?!"

Delia mendelik mendengar ucapan sahabatnya, menurutnya menggelikan sekali Ulaya menjadi bulol. Sangat tidak cocok dengan karakter Ulaya yang terkenal kepintarannya.

"Ul, jangan jadi bodoh ya?" ucap Delia prihatin.

Ulaya berkedip polos menatap Delia. "Aku nggak akan bodoh gara-gara mikirin Alfa," jawabnya santai. Tapi, Delia tau, sangat tau perasaan Ulaya seperti apa. Intinya Ulaya hanya sedang menghibur diri sendiri.

Alfa Canis - SiriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang