Seminggu telah berlalu, mengembalikan dunia penuh kebebasan dari kedua orang sahabat, dari status yang kala itu menjadi seorang relawan nan lumayan menguras banyak tenaga namun juga berakhir begitu menyenangkan.
Tak dipungkiri juga Cleo merindukan nuansa kamarnya. Mulai dari ranjang, sofa santai sampai meja rias tempat dimana dirinya lebih banyak menghabiskan waktu.Helaan nafas kebahagiaan berhembus sembari memperhatikan pantulan wajahnya pada cermin. Penuh syukur dan pengakuan yang layak untuk menilai betapa sempurnanya paras yang diamatinya saat ini.
Jika membicarakan tentang Cleo maka jangan lupakan juga tentang kecantikannya.
"Apakah terlihat bagus ?" tanya sang gadis yang mempertanyakan sebuah produk kecantikan yang baru saja dirinya padukan pada wajah mungilnya.
"Kau menggunakannya ?"
"Ya,, bagaimana ?"
"It's perfect !" Ucap sang lawan bicara menunjukkan dua jempolan tangannya.
Senyuman semakin merekah gadis itu perlihatkan, sudah menjadi hal yang lumrah jika melihat seorang gadis akan tersipu dengan pujian yang dilontarkan padanya. Menjadi kebanggaan tersendiri apabila kecantikannya diakui oleh orang-orang.
"Bayangkan betapa bodohnya Yoongi yang menyia-nyiakan dirimu"
Mendengar perkatakan sahabatnya itu seketika membuat senyum gadis itu luntur. Sudah sangat sempurna dirinya membuat hari ini hanya penuh dengan hal-hal yang membuat dirinya bahagia. Tapi lagi-lagi nama tersebut datang membuat semuanya hilang.
"Bisakah kau tidak menyebut namanya" ketus Cleo kesal.
"Bukankah apa yang aku katakan benar ? Dibandingkan dengan wanita itu, kau jauh lebih cantik dan sempurna"
"Yumna !!!"
Entah angin apa yang datang menghampiri Yumna sehingga kembali membahas wanita yang sangat ingin Cleo jauhi. Gadis itu seakan terdiam dengan teriakan kesal yang dengan lantang Cleo ucapkan. Seperti ada sebuah kilatan dari kedua bola mata Cleo yang menatap sahabatnya itu cukup tajam.
"Tapi aku membicarakan kelebihanmu" tegas Yumna membela diri.
Bukan bermaksud untuk membanding-bandingkan, Yumna juga sadar batasan. Hanya saja apa yang dirinya ucapkan bukanlah untuk menjatuhkan sahabatnya itu, Yumna hanya memberikan penilaian tentang apa yang dirinya lihat dan ketahui sendiri.
"Aku tidak ingin kau membawa namanya lagi"
"Oh baiklah, maafkan aku. Tapi sungguh aku penasaran sekali" ucap Yumna memperbaiki posisi duduknya. "Siapa wanita itu ?"
"Lebih baik kau tidak tahu" ucap Cleo datar sembari Jemari lentiknya kembali memainkan brush untuk menata sesuatu tepat diarea pipi.
"Kenapa ?"
"Aku hanya tidak ingin kau berurusan dengannya"
Cukup lama Yumna terdiam. Kebingungan dan rasa penasaran semakin menghantuinya. Berusaha menemukan banyak cara agar sahabatnya itu mau memberitahukannya.
"Apakah dia penyebab kau dan Yoongi bercerai ?"
"Yumna !!"
Sebuah bentakan membuat Yumna menyipitkan kedua matanya menatap Cleo tajam. Sepertinya apa yang dirinya pikirkan-- benar.
"Apa salahnya jika aku mengetahui itu ? Mungkin saja aku bisa membantumu dalam menghadapinya nanti"
"Aku tidak akan pernah menemuinya lagi"
"Kau menyetujui ancamannya ?"
"Maksudmu ?" Tanya Cleo bingung menghentikan kegiatannya dalam merias wajah.
"Untuk menjauhi Yoongi"
Bagai sebuah busur panah yang tepat mengenai jantungnya, membuat nafasnya tercekat dalam sebuah keterkejutan yang sahabatnya itu utarakan.
Bagaimana mungkin Yumna juga mengetahui tentang apa yang wanita itu ucapkan padanya ?
Sejauh mana Yumna melihat kejadian yang sebenarnya ?"Kau juga mendengar itu ?" Kaget Cleo seraya berdiri dari bangkunya yang kemudian melangkah mendekati posisi sahabatnya itu.
"Aku hanya tidak mengetahui kapan wanita itu datang"
Jelas saja apa yang diucapkan Yumna benar adanya. Sebelum kejadian memang Yumna tengah bersama Cleo berbicara santai ditepi kolam berenang, beberapa saat setelah itu teleponnya berdering dan Yumna pergi meninggalkan Cleo, namun saat akan kembali Yumna terdiam mendengar perdebatan yang terjadi antara Cleo dengan seorang wanita yang tidak dirinya kenal.
Memang secara garis besar Yumna tidak melihat Cleo melawan sang lawan bicaranya tersebut. Hanya saja yang tergambarkan sesungguhnya adalah wanita itu terus saja menolak bahu kanan Cleo yang membuat gadis tersebut memundurkan langkah.
Keadaan yang cukup rumit itu membuat Yumna kalang kabut dan dengan segera pergi berniat untuk memanggil Doyoung.
"Kau juga melihatku masuk kedalam kolam ?"
"Tidak, saat akan sampai dipintu aku mendengar sesuatu. Ketika berbalik aku melihatmu dikolam dan seketika aku berteriak meminta tolong"
Oh baiklah, sekarang Cleo mengerti keadaannya. Setidaknya hal itu membuat Cleo tenang karena hanya Yumna saja yang mengetahui kejadian sebenarnya.
"Berjanjilah kau tidak akan memberitahu siapapun soal ini" tegas Cleo dengan wajah yang cukup serius.
"Kenapa ?"
"Turuti saja !"
"Aku tidak bisa menerimanya, kau terluka saat itu !" tegas Yumna menatap Cleo tak kalah tajamnya. Mengisyaratkan jika gadis itu sangat membenci wanita yang telah menyakiti sahabatnya.
"Yumna aku mohon berjanjilah untuk tidak memberitahu siapapun termasuk Doyoung" pinta Cleo dengan wajah memelas penuh harap.
"Apa alasannya ?"
"Aku tidak ingin memperburuk keadaan, siapa saja akan menderita nantinya. Lagian aku sekarang baik-baik saja"
"Tidak Cleo, tidak ada yang baik-baik saja disini" putus Yumna melipat kedua tangannya didepan dada.
Yumna teramat kesal dengan sikap yang ditunjukkan Cleo jika mengungkit tentang kejadian tersebut. Sahabatnya itu selalu saja menutupi semua hal dan membuat dirinya sendiri tertekan.
Trauma yang mendatangi Cleo membuat Yumna sendiri tidak bisa tenang. Bagaimana pun juga dirinya sangat ingin membuat Cleo tidak lagi terbebani dengan sebuah ancaman. Terlebih ini semua berhubungan dengan Yoongi.
Bukankah semua orang terdekat Cleo dan Yoongi selalu mengusahakan untuk membuat kedua insan itu bersatu kembali.
Bagaimana pun juga aku harus memberitahu Doyoung !
[MLIAMMW]
[A-Youngshi]