Chapter 2

374 37 5
                                    

Jadwal latihan hari ini tampak sangat padat. Menjelang turnamen latihan yang diberikan pun semakin intensif sampai malam hari. Tsuki yang tengah mencatat skor tampak tak kuasa menahan kantuknya tapi melihat semangat rekan-rekannya ia pun berusaha untuk tetap terjaga. Hingga pada akhirnya waktu istirahat tiba, ia segera ke toilet untuk mencuci mukanya dan juga membeli secangkir kopi di vending machine.

Sambil melamun menikmati kopinya di depan vending machine, ia dikagetkan dengan suara yang memanggilnya. Alhasil kopinya pun tak sengaja tumpah mengenai bagian dadanya.

"Kau baik-baik saja Tsuki-san?" Tanya Ishikawa khawatir karena ulahnya itu membuat Tsuki terkena kopi panas.

"Aku baik-baik saja,untungnya tidak sampai terkena kulit" balas Tsuki seraya membersihkan noda kopi di kaos nya. Ishikawa pun dengan reflek membantu Tsuki namun belum sempat menyentuhnya ia segera sadar akan tindakannya yang tidak sopan itu. Pasalnya Tsuki menggunakan setelan training dengan atasan kaos putih. Akibat tumpahan kopi tersebut membuat kaos putihnya menjadi bercak kecoklatan.

"Tolong tunggu disini sebentar" dengan segera Ishikawa berlari masuk ke dalam lapangan meninggalkan Tsuki yang melongo melihat tingkahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tolong tunggu disini sebentar" dengan segera Ishikawa berlari masuk ke dalam lapangan meninggalkan Tsuki yang melongo melihat tingkahnya.

Tak lama  Ishikawa kembali dengan membawa jaketnya. Ia pun segera memakaikan nya ke Tsuki. "Jangan dilepas sampai pulang nanti" ujarnya sambil menarik resleting jaket yang tampak kebesaran di tubuh Tsuki.

Tsuki hanya mengangguk mengiyakan, tubuhnya terasa kaku karena berada sangat dekat dengan Ishikawa. Tsuki terlalu terpana dengan apa yang ia lihat, Ishikawa bahakan berusaha mensejajarkan tinggi badannya setara dengannya. Tanpa disadari pipinya sudah memerah  karena ia pun dapat mencium aroma tubuh Ishikawa dari jarak tersebut.

Kemudian Ishikawa membeli kopi baru untuk dirinya dan Tsuki. "Terima kasih" ujar Tsuki seraya menerima kopi pemberian Ishikawa. Mereka berdua tampak menikmati kopi dengan suasana yang tenang. Sebelum akhirnya berjalan beriringan kembali ke dalam lapangan.

Ketika mereka kembali banyak pasang mata yang menoleh kearah mereka. Dengan canggung Tsuki segera duduk di sebelah pelatih Blain guna menghindari tatapan para rekannya. Sedangkan Ishikawa dengan cueknya tetap berjalan santai dan kembali berlatih.

"Aku mencium bau-bau mencurigakan" ujar Sakamoto berbisik kearah Ran dan Nishida. Mereka berdua pun mengangguk setuju.

*****

Pukul 4 pagi Tsuki sudah terbangun dari tidur lelapnya disaat yang lain masih larut dalam mimpi. Ia segera menuju kamar mandi wanita untuk mencuci muka seraya membawa keranjang pakaian kotor. Ia memutuskan untuk mencuci baju di tempat loudry yang ada di sana.

Suasana pagi itu tampak sepi bahkan terkesan seram baginya. Untuk menghalau ketakutan nya Tsuki memasang earphone nya seraya bersenandung kecil sambil memasukkan baju kotornya beserta jaket milik Ishikawa yang dipinjam kemarin.

Terlarut dengan musik yang ia dengarkan Tsuki tampak berjoget kecil mengikuti alunan lagu korea favoritnya. Sebelum pada akhirnya ia dikagetkan dengan sebuah tangan yang memegang pundaknya.

"Argh...."

Suara jeritan nya yang nyaring di pagi buta itu membuat sebagian penghuni di sana keluar melihat situasi. Yamauchi dan Kentaro kedua pelaku yang membuat kaget Tsuki tampak terbahak melihat tingkah konyol Tsuki yang kini tengah berjongkok menutupi wajahnya. Kedua senpai itu suka sekali menjahilinya. Bahkan mereka berdua masih terbahak ketika yang lainnya datang menghampiri mereka.

"Ada apa?" Tanya mereka penasaran. Namun ketika melihat ada Tsuki disana mereka pun sudah paham akan apa yang terjadi. Ya mereka sudah terlalu sering melihat kedua senpai itu menjahili Tsuki.

Melihat kedatangan pelatih Blain Tsuki pun memanfaatkan keadaan. "Ada apa ini" Pelatih Blain datang menghampiri mereka. Kento Miyaura yang merupakan sahabat nya mencoba membantu nya berdiri.

"Kentaro-san dan Yamauchi-san menjahili Tsuki-nii." Jawab si bungsu Kai. Melihat keadaan Tsuki pelatih Blain pun menghukum kedua senpai tersebut. Karena sudah terlalu lelah dengan tingkah usil mereka yang sering menganggu Tsuki. Tsuki diam-diam meletakkan lidahnya mengejek kedua senpai nya. Puas sekali ia mendapatkan dukungan dari sosok yang paling disegani semua orang. Bukannya kesal kedua senpai nya bahkan terkekeh geli melihat balasan darinya.

*****

Setelah sarapan pagi itu, Tsuki dan yang lainnya memasuki lapangan untuk memulai pemanasan sebelum latihan hari itu. Hari itu ia diperintahkan untuk ikut serta dalam pemanasan tersebut. Tsuki menjadi manager termuda diantara dua lainnya. Ada tiga manager di tim itu termasuk dirinya, dan ia juga merupakan wanita satu-satunya dan termuda diantara para staf lainnya. Maka dari itu pelatih Blain terkadang menyuruh Tsuki untuk ikut serta dalam setiap pemanasan di pagi hari.

Pemanasan kali ini dilakukan dengan berpasangan. Namun ketika ia menghampiri Kento Miyaura ternyata sahabatnya itu sudah berpasangan dengan Kai. Melihat sekeliling sudah berpasangan semua, ia kemudian menghampiri tiga orang yang berada di barisan ujung yang tampak tengah berdebat. Disana terdapat Yamauchi, Kentaro, dan Ishikawa.

Melihat kedatangan Tsuki, Kentaro menyuruh Yamauchi untuk berpasangan dengannya, namun Tsuki jelas menolak ide itu mentah-mentah. Ia tidak mau berpasangan dengan senpai yang selalu jahil itu.

"Kalau begitu kau saja berpasangan dengan Tsuki dan aku dengan Ishikawa." Balas Yamauchi pada Kentaro. Tampaknya mereka berdua kekeh untuk merebutkan Ishikawa. Ishikawa hanya tersenyum melihat tingkah mereka. Hingga pada akhirnya ia menarik tangan Tsuki dan membuat perdebatan keduanya terhenti.

"Aku akan bersama Tsuki kalian berdua bisa berpasangan" ujarnya final disambut protes keduanya namun tak ia hiraukan dan segera membawa Tsuki untuk bersiap melakukan pemanasan.

Tsuki dan Ishikawa memulaipemanasan mereka, kemudian ketika waktu sit up Tsuki memulai duluan danmembiarkan Ishikawa memegang kakinya erat. Saat bergantian dengan Ishikawa,belum sempat ia memegang kakinya ia sudah lebih dulu terangkat oleh kaki Ishikawa.

 Saat bergantian dengan Ishikawa,belum sempat ia memegang kakinya ia sudah lebih dulu terangkat oleh kaki Ishikawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ehhh..." Kagetnya sambil melihat ke arah Ishikawa. Yamauchi dan Kentaro yang berada disebelah keduanya pun langsung terbahak begitupun dengan Ishikawa. Tsuki yang merasa malu pun mencoba menutupi nya dengan memukul pelan kaki Ishikawa dengan cemberut ia menyuruh pria itu berhenti menertawakan nya.

"Astaga kenapa kau lucu sekali" ujar Ishikawa masih tertawa.

"Tsuki-chan kita benar-benar lucu." Ujar Kentaro sambil menepuk kepala Tsuki. Yamauchi pun demikian, mereka berdua kembali asyik menggoda Tsuki. Bukan hanya mereka berdua bahkan semua orang disana selalu suka menjahilinya sampai Tsuki menjadi kebal terhadap tingkah mereka semua yang selalu menganggap nya anak kecil.

Bahkan panggilan chan yang disematkan oleh Kentaro membuat semua orang disana ikut memanggilnya dengan surfik chan. Kecuali Ishikawa dan Kai. Kai jelas segan dengan Tsuki meski mereka berdua dekat.

With YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang