Chapter 4

305 37 1
                                    

Seminggu sejak kepulangan mereka dari China mereka kembali ke rutinitas. Malam ini selepas latihan Tsuki, Ran, Kento, dan Tatsu memutuskan untuk singgah ke kedai ramen tak jauh dari asrama. Tanpa mengganti bajunya ia segera mengambil topi dan masker, begitu pula dengan yang lain.

 Tanpa mengganti bajunya ia segera mengambil topi dan masker, begitu pula dengan yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian mau kemana?" Tanya Yamamoto ketika berpapasan dengan mereka. Yamamoto tidak sendiri, ia bersama Ishikawa juga tampak bersiap keluar asrama.

"Kami akan makan di kedai ramen sana."

"Kebetulan sekali kita juga mau kesana. Ayo kesana bersama" ajak Yamamoto.

Disana mereka segera memesan makanan dan menyantapnya dengan cepat. Secara tiba-tiba Ishikawa menyeka bibir Tsuki yang terdapat noda ramen. Mereka tampak kaget melihat tindakan spontan Ishikawa hingga membuat wajah Tsuki memerah. Lalu tanpa kata Yamamoto dan yang lain pun dengan sengaja memberi noda di sekitaran bibirnya yang kemudian dia arahkan ke arah Ishikawa memintanya untuk mengelapnya. Namun Ishikawa hanya terkekeh geli.

Sepulang nya dari kedai ramen mereka memutuskan untuk singgah ke minimarket yang berada tak jauh dari kedai tersebut. Tsuki tampak berjalan terlebih dahulu meninggalkan Ishikawa, Yamamoto, Ran, Kento dan Tatsu dibelakang. Belum sempat mencapai minimarket langkahnya terhenti dihadang seorang laki-laki tak dikenal yang memakai pakaian aneh menurut nya.

Tiba-tiba laki-laki asing itu membuka coat nya dan memperlihatkan kemaluannya. Tsuki tampak tegang namun dengan cepat ia menguasai dirinya.

"Kecil sekali, bahkan punya keponakan ku yang masih TK tidak sekecil itu." Ujarnya dengan nada tenang sambil diam-diam berjalan mundur.

Disisi lain Ishikawa yang melihat Tsuki berbicara dengan orang asing nampak terdiam. Ia kemudian segera berlari menghampiri Tsuki saat melihat gerak gerik aneh pria tersebut. Hingga membuat yang lain ikut lari mengejar nya.

"Tsuki" panggilnya membuat pria asing itu segera lari. "Kejar dia" ujarnya lagi menyuruh Kento dan yang lain mengejar pria tersebut.

"Tsuki kau baik-baik saja?" Ishikawa bertanya khawatir sambil memegang Tsuki yang sudah terduduk lemas dan tak lama kemudian tangisnya pun pecah.

"It's Okey. Kau sudah aman sekarang" ujar Ishikawa sambil memeluk Tsuki. Mendengar kalimat itu membuat Tsuki semakin menenggelamkan kepalanya ke pelukan Ishikawa. Sungguh ia sangat takut dengan kejadian tadi. Badannya tak berhenti gemetaran sehingga membuat Ishikawa semakin mengeratkan pelukannya.

Tak lama kemudian ponsel milik Ishikawa berdering terdapat panggilan dari Kento yang mengabarkan pria tadi sudah diserahkan ke polisi. Mendengar hal tersebut Tsuki memintanya untuk segera kembali ke asrama. Ia tidak ingin terlibat lagi dan ia masih terlalu takut melihat pria tadi.

"Baiklah kita pulang. Apa kau bisa berdiri?" Tanya Ishikawa yang dijawab gelengan oleh Tsuki. Ishikawa pun segera membalikkan badannya dan menyuruh Tsuki untuk naik ke punggung nya. Tsuki menurut tanpa protes. Lantas Ishikawa segera berjalan menuju asrama dengan Tsuki yang berada di gendong nya.

Dalam diam ia mampu merasakan degup jantung Tsuki yang berdebar kencang, ia pun menikmatinya dengan senyum kecil yang tersungging di bibir nya. Hingga tak lama kemudian ia merasa geli akibat deru nafas Tsuki yang nampak dekat dengan lehernya. Tsuki tanpa sadar terlelap dalam gendongan Ishikawa. Tiba di asrama ia segera menuju kamar Tsuki dan meletakkan gadis itu di kasurnya. "Oyasuminasai" ujarnya sambil menarik selimut Tsuki.







Terimakasih karena sudah membaca cerita yang penuh halu ini. terimakasih juga buat yang sudah vote. Aku kira ngga bakalan ada yang vote karena ceritanya yang terlalu halu hehehe :)

With YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang