Chapter 14

507 36 13
                                    

"Hati-hati di jalan. Yuki-kun menyetir lah dengan aman" ujar Ny.Ishikawa melepas kepergian mereka di pagi itu. Selepas sarapan mereka berdua langsung kembali ke Tokyo. Setiba nya di asrama mereka berdua berpisah masuk kedalam kamar masing-masing.

Siang itu Tsuki habiskan waktunya dengan tidur sampai malam hari. Karena tidur terlalu lama ia bangun dengan kepala pusing. Perutnya yang lapar membuatnya beranjak dari kasur. Setelah mandi ia turun ke bawah dan bertemu Yamauchi yang dengan segera membawa gadis itu keluar area asrama.

"Yo Tsukki. Kau belum makan kan? Ayo makan bareng"

"Aku ingin makan Tonkatsu" balas Tsuki

"Ok, let's go!"

Mereka berdua berjalan kaki menuju restoran yang tak jauh dari asrama. Sepanjang perjalanan mereka berdua menjadi pusat perhatian karena pertengkaran kecil diantara keduanya. Yamauchi dengan sifatnya jahil seringkali membuat gadis itu jengkel dan jika sudah demikian pria itu akan terbahak melihat Tsuki yang marah-marah. Tsuki dengan cepat berlari meninggalkan Yamauchi dibelakang sana yang masih terbahak. Gerutuan nya makin membuat pria itu senang.

"Syukurlah, aku kira ia akan sedih terus karena kasus kemarin" batin Yamauchi sambil berjalan menyusul Tsuki yang sudah sampai memesan terlebih dahulu.

Saat pesanan mereka datang, kedua nya segera melahapnya dengan tenang. Tonkatsu porsi jumbo yang di pesan Tsuki nyatanya belum membuat gadis itu kenyang. Saat akan membeli ramen cup di minimarket ia dilarang oleh Yamauchi karena menurutnya ramen cup itu kurang sehat. Alhasil dengan cemberut Tsuki menerima roti melon dan sosis yang dibelikan Yamauchi.

"Porsi makan mu mengerikan sekali" ujarnya seraya menyerahkan air minum.

"Aku melewatkan makan siang tadi" balas Tsuki dengan mulut penuh.

"Bukannya seharian ini kau di asrama?"

"Aku baru sampai siang tadi, karena lelah langsung tidur dan baru bangun"

"Emangnya kau habis darimana?"

"Rumah Ishikawa-kun"

Tak lama kedua nya pun terdiam. Menyadari jawabannya Tsuki pun tampak panik. Ia dengan takut-takut menoleh ke arah Yamauchi. Yamauchi sendiri menatapnya lekat, tak lama senyum penuh kejahilan pun muncul di wajahnya.

"Jangan berpikir yang tidak-tidak" tukas Tsuki cepat.

"Memangnya apa yang aku pikirkan" tantangnya membuat Tsuki mendengus.

"Aku sudah selesai, ayo pulang"

*****

Pagi itu Tsuki bangun kesiangan setelah semalam bergadang membaca novel. Dengan tergesa ia mandi dan sarapan secepat kilat untuk menyiapkan peralatan di lapangan. Sesampainya disana Tsuki segera mempersiapkan segalanya sendirian. Setelah beres ia masih punya waktu 30 menit sebelum mereka datang.

Tsuki memanfaatkannya untuk bermain basket menggunakan bola voli. Tanpa melakukan pemanasan ia segera mendribble bola menuju ring dan memasukkannya. Tsuki bersorak kegirangan, karena belum puas ia pun mencoba menembakkan bola dari berbagai sudut. Bahkan ia juga melakukan gerakan lay-up hingga membuat Kento, Ran dan Tatsu bertepuk tangan.

"Sejak kapan kalian disini?" tanyanya

"Sejak lemparan three poin terakhir" balas Kento sambil menatapnya bangga. Ini pertama kalinya ia melihat Tsuki bermain basket kembali setelah terakhir kali ia lihat waktu SMA. Raut takjub dan bangga tak hilang dari wajahnya. Begitu pula dengan Ran dan Tatsu, ini pertama kalinya mereka melihat Tsuki bermain basket dan kedua nya tampak takjub akan permainan gadis itu.

With YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang