Tsuki Flashback
.
.
.
"Bagaimana bisa pihak sekolah yang harusnya melindungi korban malah membela pelaku? Bagaimana bisa anda menyebut diri anda guru?"
"Disini jelas-jelas anak kami yang merupakan korban. Bahkan anak kami pula-lah yang yang terluka. Karir anak kami hancur karena mereka, dan anda tahu itu. Bagaimana bisa anda dengan seenaknya menyuruh kami berdamai hanya karena orang tua dari pelaku merupakan pejabat daerah."
Disana, di dekat pintu masuk ruang kepala sekolah Tsuki berdiri dengan tatapan kosong. Telinganya dapat dengan jelas mendengarkan perdebatan di dalam sana. Dengan arm sling yang melilit di bahu kanannya Tsuki menunggu kedua orang tuanya yang kini tengah berada di ruang kepala sekolah. Tak lama pintu terbuka dan keluar lah Sayuri, Michida, Yumeko, dan Rize. Mereka berempat memandang Tsuki dengan tatapan mencemoh namun Tsuki tak menghiraukannya. Tak lama kedua orang tuanya pun keluar. Dengan raut kemarahan yang kental mereka berdua membawa Tsuki pergi dari sana.
Di dalam mobil yang sedang melaju membelah jalanan, kedua orang tua Tsuki tampak saling berpandangan. Mereka berdua tampak ragu untuk mengajak bicara putri mereka. Tsuki tampak begitu pendiam semenjak keluar dari rumah sakit. Karena perundungan yang di alaminya membuat Tsuki menjadi pribadi yang tertutup.
"Ma aku ingin pindah ke tempat nenek" celetuk Tsuki membuat kedua dengan kompak menoleh ke arahnya. Tsuki sadar jika sedari tadi mereka ingin mengatakan sesuatu padanya.
"Baiklah, mari kita pindah dari kota ini" balas papa nya. Tampaknya keputusan mereka telah bulat. Tsuki dan kedua orang tua nya memutuskan untuk pindah ke prefektur Kumamoto, tempat dimana neneknya tinggal.
*****
Di tengah terik matahari, Tsuki berjalan perlahan sambil melihat lingkungan sekolah barunya. Suasana sekolah tampak sepi karena Tsuki datang saat jam pelajaran pertama dimulai.
"Chinzei High School" gumamnya membaca nama sekolah barunya. Matanya tak lepas memperhatikan seluruh bangunan sekolah. Chinzei High School merupakan sekolah yang terkenal di prefektur Kumamoto akan prestasi di bidang olahraga. Sekolah tersebut memiliki bangunan yang luas. Bahkan lapangan outdoor mereka juga besar. Tatapannya tampak begitu sendu saat melihat lapangan basket disana.
"Katanya Sawamura-san atlet basket ya. Semoga dengan bergabungnya Sawamura-san di sekolah ini dapat memperkuat tim basket sekolah" ujar guru tersebut Tsuki hanya membalasnya dengan senyum kecil. Keduanya kini tengah berjalan menuju sebuah kelas yang akan ditempati Tsuki nanti.
Saat masuk ke dalam, kelas yang awalnya ramai seketika langsung hening. Semua tatapan mengarah pada Tsuki membuatnya sedikit tidak nyaman.
"Silahkan perkenalkan dirimu Sawamura-san" ujar si guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
With Y
FanfictionIni hanyalah cerita tentang Sawamura Tsuki perempuan berusia 24 tahun yang berprofesi sebagai manager timnas bola voli jepang. Tsuki secara diam-diam menaruh perasaan pada salah satu pemain timnas. Akankah perasaannya bakal terbalaskan? entahlah han...