Intermezo
Hii, holaa. I'm comeback!!
Maaf ya teman-teman sudah menunggu lama. Alhamdulillah laptop ku udah beres dan file-file nya aman. Mungkin dari kalian bertanya-tanya, kenapa sih ngga update. Hehe maaf yaa.... beberapa bulan ini emang sibuk banget sama otak aku ngga bisa diajak mikir ide. Nah kebetulan waktu dapat ide malah ada kejadian apes. Jadi kemarin itu kejadian nya waktu mau upload, aku update chrome dulu nah sialnya malah bikin laptop aku macet. Aku otak-atik ngga bisa jadi aku tutup paksa tuh. Waktu aku hidupkan lagi malah layarnya ngga muncul dan mati total. Untungnya masih bisa di servis dan file nya alhamdulilah aman. Sekian cerita singkat dari saya. Selamat membaca 😊
*****
Jadwal pertandingan AVC telah tiba, kini mereka telah berada di bandara dengan tujuan negara Iran. Meski mereka berangkat pada malam hari, para penggemar Ryujin Nippon dengan setia mengantar keberangkatan mereka. Karena tinggi badan mereka yang mencolok membuat banyak pasang mata yang menatap mereka penuh minat.
"Bagaimana bahumu?" tanya Kento.
"Bahu ku baik-baik saja" Balas Tsuki sambil menggerakkan bahu nya naik turun.
"Segera beri tahu aku kalau bahu mu sakit" tambahnya lagi dan dibalas dengan anggukan santai.Tsuki dan Kento berjalan beriringan menuju gate. Langkah mereka berhenti saat ada salah seorang penggemar menghampiri mereka berdua sambil menyodorkan sebuah bingkisan hadiah.
"Hei cepat terima itu" bisik Tsuki sambil menyenggol pelan lengan Kento.
"Ini untuk Tsuki-san" sahut penggemar tersebut membuat keduanya terkejut.
"Eh buat aku? bukan dia?" Ia menatap bingung ke Kento dan penggemar tersebut bergantian.
"Terima kasih" balasnya setelah menerima hadiah tersebut. Penggemar tersebut tampak begitu girang melihat hadiahnya diterima oleh Tsuki. Mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan.Tiba di pesawat Tsuki segera duduk di tempatnya tepat di sebelah Ishikawa. Setelah pesawat lepas landas Tsuki tampak melirik ke arah Ishikawa. Pria itu tampak begitu fokus dengan buku bacaannya, karena tidak ingin menganggu Tsuki pun memutuskan untuk menonton film. Teringat akan hadiah tadi ia segera membukanya. Isi hadiah tersebut membuat dirinya senang luar biasa. Berbagai macam snack ada di sana, bahkan diantara semua itu ada snack favoritnya di sana.
Ishikawa yang sudah selesai dengan kegiatannya melirik Tsuki dengan penuh minat. Apalagi saat gadis itu tersenyum lebar saat membuka hadiah yang diterimanya tadi. Karena gemas tanpa sadar tangan Ishikawa sudah berada di pucuk kepala Tsuki dan mengelusnya dengan lembut. Reaksi Tsuki tentu saja malu-malu, bahkan Ishikawa dapat melihat rona merah samar muncul di wajah Tsuki.
*****
Setibanya di negara Iran mereka di sambut pihak tuan rumah. Satu per satu dari mereka mendapat setangkai bunga mawar sebagai sambutan. Setelah sesi foto selesai mereka berjalan menuju bus yang akan membawa mereka ke hotel tempat mereka menginap.
Sehari sebelum pertandingan di mulai mereka tampak santai menikmati waktu istirahat mereka sebelum memulai latihan hari itu. Selepas sarapan Tsuki tampak sibuk dengan kerjaannya. Dengan kaca mata yang bertengger di wajahnya ia tampak fokus. Meski suasana restoran hotel saat itu tengah ramai namun tidak membuat Tsuki kehilangan fokusnya.
"Tsuki-san" panggil Ryu yang datang menghampiri dengan membawa makanan pesanannya.
"Boleh aku duduk di sini?" tanya nya yang kemudian di angguki Tsuki.Tak lama Tsuki pun kembali fokus pada kerjaannya. Ryu menikmati makannya sambil memperhatikan Tsuki. Tsuki menyadari tatapan Ryu namun ia bingung harus melakukan apa. Meski mereka seumuran dan Ryu berteman dekat dengan Kento namun Tsuki sendiri tidak begitu dekat dengannya, ia lebih sering bermain dengan Tatsu dan Ran. Suasana canggung itu lenyap dengan kehadiran Kento yang menghampiri mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
With Y
FanfictionIni hanyalah cerita tentang Sawamura Tsuki perempuan berusia 24 tahun yang berprofesi sebagai manager timnas bola voli jepang. Tsuki secara diam-diam menaruh perasaan pada salah satu pemain timnas. Akankah perasaannya bakal terbalaskan? entahlah han...