Part 31

25 6 5
                                    

Setelah selesai dari studio, mereka pulang sekitar jam 3 sore baru sampai di rumah. Tak seperti biasanya ia main handphone di ruang tamu sambil membuka postingan terbaru dari orang lain di instagram dan sambil merespon komentar-komentar yang positif. Entah kenapa hari itu, nomornya sudah dibuka dari blocknya oleh Iqbal. ya sudah dia coba chattnya

              Dia tunggu-tunggu tak ada di readnya, namun tak lama kemudian suara bel rumah berbunyi sebanyak 3x dan entah kenapa ia langsung membuka pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

             
Dia tunggu-tunggu tak ada di readnya, namun tak lama kemudian suara bel rumah berbunyi sebanyak 3x dan entah kenapa ia langsung membuka pintu. Setelah ia membuka pintu, sungguh terkejut ternyata tamu kali ini spesial baginya yaitu Iqbal dan orangtuanya. Ia langsung memeluk bundanya untuk melampiaskan kerinduannya dan menyuruh mereka masuk dan duduk di ruang tamu.

"Bal, kata Lo jam 4... tapi ini masih set 4 loh?"
"gak salah kan gue datangnya cepat, berarti gue gak sabar lagi datang ke rumah Lo... :)"

(Dia mengalihkan pandangan darinya dan ia sudah tahu itu pasti gombal.)

"sayang, kamu ambil minum dong untuk tamu kita ini..." pinta dari mamanya
"oke ma :)"

Ia pergi ke dapur menyiapkan beberapa minuman yang akan dikasih ke tamu spesial ini. Lalu ia hidangkan diatas meja ruang tamu tersebut, saat ia menghidangkannya entah kenapa Clara langsung kesedak setelah mendengar kalimat dari mamanya.

"jadi mau ngelamar Clara ni, ceritanya.. :)"

(Dia langsung duduk disamping mama dan papanya.)

"maksudnya?" ujar Clara.
"iya Ra, saatnya gue nembak Lo untuk terakhir kali ini. Tapi bukan untuk pacaran namun langsung jadi bagian dalam hidupku..." ujar Iqbal.

Hari itu, ia tidak tahu lagi menyimpan perasaannya dimana dan pastinya rasa yang ia rasakan selama ini terbalas, tetapi ia tidak berpikir sampai yang serius seperti ini. Ia hanya berharap semoga hubungan persahabatan mereka tetap abadi, namun kalau sudah takdir ia tidak bisa menentang lagi.

"aku gak pernah minta kayak ginian loh bal, cuman kamu yang mau gini...."
"yaaa, aku yang mau.. jadi, kamu mau?"

(Ia hanya menoleh ke orangtuanya, meminta restu dari mereka.)

"mama dan papa gak memaksa kamu, kalau kamu benar-benar tulus mama dan papa pasti merestui kalian. Kalau ini sudah takdir buat kalian berdua." ujar papanya.

(Ia menghela nafas secara perlahan untuk mengatakan ia bakal bersatu dalam kehidupan yang baru.)

"iya aku mau... :)" "makasih ya ma, pa.... :)"
"Alhamdulillah.. :)" ujar Iqbal.

Akhirnya hubungan persahabatan mereka telah terganti dengan hubungan yang lebih serius, semoga cinta ini akan selalu abadi sampai di surgaNya nanti. kharisma dari wajah mereka masing-masing terlihat lebih bersinar setelah menemukan orang yang sudah dititipkan oleh Sang Kuasa kepada yang berhak memilikinya dalam kehidupan.

"terimakasih, aku telah menemukan pelangi dimatamu..."
"kok bisa? :)"
"iya, aku sudah tahu jalan hidupku setelah ada pancaran sinar pelangi yang menolong menuntunku bisa bersamamu dalam kehidupan... :)"

Ia hanya senyum-senyum saja dan ia tahu itu pasti sebuah gombalan yang tak bisa lepas dari waktu remajanya. Dia tidak membutuhkan gombalannya lagi, ia hanya selalu berdoa dan berharap cinta ini akan selalu terjaga apapun yang merintanginya saat menjalani kehidupan baru dengannya.

"Aku telah menemukan kebahagiaanku setelah bisa bersamamu dalam kehidupan."
Arqueen Story

Rainbow In My Love (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang