AR
S etiap hari ia selalu memutar lagu favorit mereka bertiga yaitu lagu My Heart disaat ia sedang belajar, karena lagu ini ia tetap semangat melakukan aktifitas disini meskipun tanpa mereka. Mamanya sangat bangga sekali dengan putrinya itu, akhirnya Clara lama kelamaan bisa menerima dan belajar dari masa lalunya. Ia terlihat lebih dewasa lagi, walaupun hatinya masih merasa berat meninggalkan orang yang dianggapnya seperti keluarga, tetapi ia sangat tegar menghadapi semunya dan ia sepertinya sudah yakin kalau namanya cinta sejati pasti ketemu di waktu yang paling tepat. Selama ia berkuliah disini, ia sangat aktif, cerdas dan kreatif di kelasnya sehingga semua dosen yang mengajarinya maupun yang tidak, sangat mengapresiasikan mahasiswi seperti dia. Teman-temannya pun juga banyak yang mendekat ke dia untuk belajar bersama, hang out bareng dan saling mensupport satu sama lain.
Ia merasa bangga kuliah disini, karena ia banyak belajar tentang pengalaman dari sahabat-sahabatnya seperti Audy, Jennie dan Iqbal. Dua tahun kemudian, ia masih bertahan mendapatkan Ipk 3.8 maka dari itu ia diselesaikan dengan cepat perkuliahannya dan sudah ada tempat kerja yang akan bernaung padanya. Ia senang dengan dirinya kalau ia bisa menunjukkan pada dunia, ia bisa memakai selempang komlaude saat wisuda dan sekaligus sudah ada pekerjaan yang siap menerimanya. Namun ada dukanya, ia bakal berpisah dengan teman-temannya disini termasuk Audy yang banyak memotivasi hidupnya Clara menjadi lebih baik.
"Audy, thank you so much cause you have gave me a support and motivation for a be strong than into this life again. Actually Iam not to think will go from here with fast and I will pass you here. Thank you so much all my best friends, I hope don't forget to me...."
"we will don't forget to you, Clara. Precisely, we say to thank you so much to you because you are the best our friend not arrogant, very kindly and you always give to our support and motivation too... good luck, Clara....." Audy.Mereka berpelukan dan meluapkan kesedihan bakal berpisah dan tidak tahu kapan bertemu lagi. Lalu sampai di rumah, ia mencoba menelepon Iqbal kalau ia bakal wisuda tahun ini agar Iqbal bisa datang ke acara wisudanya. Namun sayang, baik ditelepon maupun di wa ternyata nomornya diblock. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada Iqbal disana ia sungguh kecewa padanya, betapa mudahnya dia melupakan sahabatnya itu. Dia ternyata tidak ada sama sekali sedikitpun melupakannya disini, ia ingin memberikan surprise pada Clara di acara wisudanya. Sudah lama Iqbal tinggal di Sydney setelah Clara pindah kesini, cuman ia tidak mengabarkannya. Ternyata salah satu pihak yang mengurusi acara wisuda tersebut, mengundang musisi dari Indonesia yang sudah dikenal banyak orang di Sydney yaitu Iqbal. Namun kesempatan ini lah, ia memberikan kejutan kecil darinnya.
Acara wisuda pun tiba, wajahnya tidak keliatan senang karena tidak ada sahabatnya yang di Indonesia hadir, salah satu pun jadi. Ketika namanya disebut oleh Mc sebagai mahasiswi komlaude, ia hanya senyum menghargai prosesi belajarnya saja namun untuk lebihnya tidak terlalu. Dia merasa acara wisudanya kali ini seperti perpisahan sekolah SMA. Kembali ia duduk setelah mendapatkan selempang komlaude, setelah itu Mc melanjutkan membacakan urutan acara selanjutnya yaitu hiburan salah satunya music. Saat Mc memanggil "musisi dari Indonesia".... Suara tepukan sangat gemuruh karena semua orang sudah tahu kalau itu Iqbal, namun ekspresinya Clara masih biasa saja.
"okay, I will sing a song for a someone..." Iqbal.
Suara tepukan semakin gemuruh, perlahan ekspresinya Clara mulai melihat penampilannya apakah benar ini Iqbal?. Lagu yang dibawakannya adalah lagu favorite mereka, yaitu My Heart. Baru dipetik gitarnya, ia semakin menatap secara dalam dan menyimak ternyata lagu yang dibawakannya seperti lagu favorit mereka berdua waktu itu. Tak menyangka ada suara Clara juga di dumping, ia semakin yakin kalau itu Iqbal. Ekspresinya pun berubah menjadi berbunga-bunga, akhirnya sahabatnya itu datang ke acara wisudanya. Suara tepukan semakin gemuruh.
"sayang itu Iqbal.... dia datang.." ujar mamanya.
"iya ma..."(Seusai acara berakhir, ia kembali ke backstage mencari posisi Iqbal sekarang.)
"Clara, makan dulu yuk... kamu nyari apa sih?" Tanya mamanya
(Dia duduk disamping mamanya)
"Clara lagi nyari Iqbal ma, tadi kan dia nyanyi..."
"udah makan dulu, nanti ada tu... :)"Ia menghela nafas dan ambil sekotak nasi di kantong plastik yang berwarna merah, saat beberapa suap kemulutnya ada suara dibelakangnya.
"hai...." Iqbal.
Ia menghentikan makannya, meletakkan nasi kotak diatas kursi dan minum sebagai isyarat saja. Lalu, ia menoleh ke belakang. Matanya terbelalak, bibirnya tertarik bahagia dan tidak bisa berkutik lagi saat ada dirinya dibelakang. Dia senang dan terharu ternyata sahabatnya itu datang ke wisudanya, tapi..
"kok Lo bisa datang? Bukannya nomor gue Lo block yaaaa?" (Ia hanya tersenyum lebar saja)
"gue kan juga udah pindah kesini setelah Lo kesini, jadi gue hilangkan kontak Lo dan gue mau berikan kejutan kecil ke Lo. Lo senang kan..? :)"Senyumannya sungguh manis setelah mendengar kata kejutan darinya, ia serasa tidak ingin lagi meninggalkannya jauh dan berharap jika sudah ditakdirkan ia akan mencoba menjadi bagian dalam hidupnya. Kemudian, ia salamin mama papanya Clara yang barusan selesai makan. Setelah acara bubar, ia minta izin pulang duluan ke Clara karena ia mau menyiapkan segalanya untuk datang kerumahnya Clara hari ini jam 4 sore.
"Ra, gue pulang dulu ya. Jam 4 sore nanti gue datang ke rumah Lo."
Awalnya ia heran nanti dia bakal datang ke rumahnya jam 4 sore, tapi ia senyumin saja apa maunya. Dia dan keluarganya pergi ke studio untuk membuat album kenangan dengan mengenakan pakaian wisuda serta selempang komlaudenya dan beberapa bucket bunga dari sahabat-sahabat barunya disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow In My Love (Completed)
NonfiksiCewek gengsi, pintar, murid kesayangan guru-guru dan cantiknya bak princess tapi sayang masih single karena hatinya sulit ditaklukkan oleh pria-pria di sekolahnya namun ada satu pria yang bisa menaklukkan tetapi beda sekolah dan satu pria itu pun be...