Part 28

14 6 0
                                    

AR

A khirnya, tiba juga di bandara mereka pada menurunkan barang dari taxi dan masuk kedalam bandara untuk check in dan siap take off jam 9 malam nanti. Sempat mereka menunggu sekitar 1 jam, sebelum keberangkatan ke Sydney. Clara mencoba menelfonnya lagi, ternyata memang tidak mau ia angkat. Ya sudah lah, dia mungkin udah bahagia disana bersama angannya. Dia itu orangnya, kalau soal perempuan memang agak sedikit cuek tapi banyak yang menyukainya hanya Clara yang bisa menghadapi sifat cueknya itu. Mungkin maka dari itu, ia lebih memilihnya dibandingkan wanita lain. Kali ini, Clara senyum-senyum sendiri tak jelas. Abangnya mulai mengusilinya lagi.

"ehm... apa tu senyum-senyum sendiri....."

(Dia langsung salah tingkah ke abangnya)

"pasti mikirin Iqbal yaa? :)"

Ia sangat kikuk dan bingung mau jawab apa soal itu, akhirnya ia menemukan jawaban agar tidak terlarut dalam soal seperti ini.

"hmmm.... Gak ada, cuman senang aja aku bisa kuliah disana."

Abangnya mulai menatap matanya dengan dalam untuk meyakinkan adiknya, kalau ia sedang mikirkan Iqbal.

"issh,, apasih nengoknya kayak gitu banget. Cantik ya....."

(Ekspresi abangnya langsung berubah,)

"gr banget... iya sih cantik, mungkin kecantikanmu hanya untuk dia. Hahahaha"

Mulai mereka bergaduh, saling pukul-pukulan tiba-tiba ada pemberitahuan dari pihak bandara bahwasannya kalau pesawat mereka dimajukan waktunya menjadi 21.10 wib.

"yaaaa, lamanya kita nunggu.." kesal Clara
"sabar, pesawatnya kena delay 10 menit... :)" ujar mamanya.

Mereka sungguh bosan dan lelah menunggu, ternyata kalau menunggu terlalu lama tidak enak juga ya. Berkali-kali ia membuka handphone, entah kenapa cepat merasa bosannya mungkin si dia tidak ada chat hehehe.... Akhirnya, tepat jam 21.10 mereka siap take off ke Sydney. Sudah berada didalam pesawat tersebut, Clara sudah tertidur pulas sepertinya ia sudah lelah karena terlalu lama menunggu tadi. Beberapa jam duduk di pesawat, akhirnya mereka sampai juga di Negara yang bakal mereka tempati selamanya yaitu Sydney, yeaaaa. Mereka beruntung sekali datang ke Sydney waktu itu, karena saat mereka datang di Sydney sedang cuaca dingin. Cuaca tersebut sangat diinginkan oleh mereka, setelah sudah sampai di rumah permanen mereka yang sudah dibeli 5 hari yang lalu, Clara mencoba menelfonnya kembali. Akhirnya usaha yang tidak sia-sia, teleponnya diangkat oleh Iqbal.

"halo.. bal, gue udah sampai nih... " vc dengannya
"hai... lagi musim dingin ya tu?"
"dingin kali.... Lo kapan kesini juga?"

Mereka asyik berbicara sekali seperti tidak pernah ketemu, padahal mereka hanya video call. Senang sekali rasanya baru pertama kali datang ke Negara orang lain, bahkan bertempat tinggal disini. Ditengah keasyikan mereka berdua dalam Vc, abangnya Clara mulai menganggunya.

"Bal, dia rindu katanya..."
"isssh.. apaan sih.."

Ia hanya tertawa melihat reaksi Clara diusilin sama abangnya sendiri, dia malah juga mengusili Clara akhirnya Clara pun mematikan vc nya.

"cieeeee.. ngambek.. :D" ujar abangnya.

Dia letakkan handphonenya diatas meja, lalu ia pergi mandi karena ingin berjalan-jalan dan berfoto ria mumpung tinggal di Sydney sambil melihat keadaan universitas Sydney yang bakal ia kuliah disana. Kemudian, ia mengenakan shall berwarna coksu dan jaket berwarna coklat diselingi dengan bulu-bulu yang berwarna coksu juga. Pokoknya pakaiannya saat di Sydney sekarang ini, serba coklat entah kenapa ia beli kemarin memilih warna tersebut. Mungkin warna ini lebih terlihat elegan dan sesuai digunakan di Negara Sydney yang pada saat musim dingin maupun salju. Karena hal seperti ini merupakan salah satu impian dari Clara dan akhirnya terwujud bisa kuliah di Sydney, yeaaa... Kali ini, ia tidak naik mobil karena yang bakal ia kunjungi terlebih dahulu tidak jauh dari rumahnya karena spot yang pertama ia pilih yaitu Sydney Opera House dan spot untuk malam yaitu Harbour Bridge. Berpuluh-puluh foto candid di berbagai tempat yang paling menarik dan belum pernah ia temui di Indonesia. Kemudian siang harinya, ia dan keluarganya naik bis menuju ke university of Sydney. Ternyata ia sungguh tidak menyesal memilih tempat pendidikan selanjutnya disini, tempatnya bagus dan prodi yang dipilihnya berakreditasi A. Berjalannya waktu, ia lusa sudah mulai beraktifitas kuliah disini. Awalnya sedikit canggung namun ternyata ada juga mahasiswi yang berasal dari Indonesia, mereka pun saling berkenalan dan saling beradaptasi.

"hai, what's your name? " Tanya mahasiswi dari Indonesia juga
"hai... my name is Clara, and you?"
"wow.. that's good your name, Clara.. ouh yeah, my name is Audy "
"uuuhhh.. your name is good too, by the way where do you come from originally?"
"Iam from Indonesian and you?"
"wahhhh... seriously? Iam from Indonesian too. Nice to meet you, Audy "
"nice to meet you too... Iam so happy "

Rainbow In My Love (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang