Rainbow In My Love (Completed)

Part 24

AR

I a memang tipe cowok yang setia, tetap setia menunggu orang yang ia suka dan ia tidak pernah memaksa untuk menjadi bagian kisah hidupnya dan juga dia sangat menghargai perempuan disekelilingnya. Clara semakin suka padanya, tapi ia harus menahan rasa dulu karena yang namanya cinta sejati itu pasti ketemu di waktu yang tepat. Sampai Clara didepan rumahnya, tak pernah tertinggal senyum peliknya di bibirnya.

"makasih ya udah ngantar gue pulang."

Ia pun mengkedipkan matanya, Clara langsung masuk kedalam rumahnya. Pas ia didepan pintu rumahnya, Clara menoleh kebelakang melihat mobil dia ternyata ia sudah pulang. Ia jadi senyum-senyum tak menentu kali ini pada Iqbal. Seperti biasa ia membuka handphone dulu sebelum tidur, sambil melihat dan menunggu notification dari dia. Ternyata tak lama ia menunggu notification darinya, WA nya sudah ada.

(Baru pertama kali ini, dia salah tingkah dengan cowok.)

Untuk menghilangkan salah tingkahnya, dia langsung matikan handphonenya dan hidupkan lampu tidur sekaligus menghidupkan alarm agar tidak terlambat besok untuk ujian. Kemudian, ia menarik selimut tidur dengan tenang. 5 menit sebelum alarm berdering, ia sudah terbangun langsung membuka handphonenya seperti biasa ia mengecek WA terlebih dahulu melihat notification yang sudah banyak di chattingan mereka berdua.Ternyata dia tidak tidur semalam, ia belajar mempersiapkan diri untuk ujian kelulusan tahun ini. Entah kenapa pagi buta itu, ia yang duluan chat Iqbal.

Dia merasa senang karena selama ia berjaga jarak dengannya kemarin, serasa tidak ada yang peduli dengannya. Ia pun menyadari sekarang ternyata hanya dia yang bisa membuat hatinya ceria dan berbunga-bunga. Clara mencoba mensemangatinya pula, meskipun agak sedikit gugup.

Mereka pun berchat-chattan sampai waktu subuh pun tiba, disitu mereka mengakhir chattingan mereka. Karena mereka mau sholat dulu bermunajat kepada Sang Pencipta semesta ini, untuk dimudahkan proses ujian kelulusan tahun ini dan lulus dalam nilai terbaik. Setelah itu, seperti biasanya ia menyiapkan diri berangkat ke sekolah dan sudah siap untuk bertempur supaya bisa dapat nilai terbaik dan juga ia bisa melanjutkan kuliah di universitas Sydney Australia. Dia pun berangkat bareng dengan Iqbal, seperti biasanya mereka menikmati lagu-lagu favorit mereka didalam mobil mewahnya Iqbal. Tak terasa sudah sampai saja didalam halaman parkir sekolah, mereka pun turun dari mobil dan menuju ke ruangan ujian masing-masing. Sayangnya, mereka berdua berbeda ruangan ruangan Iqbal di labor computer sedangkan ruangannya di kelas XI ipa2. Walaupun jarak ruangan mereka lumayan jauh, tapi ada saja yang bisa mereka selalu dekat dimana pun. Yang namanya cinta sejati pasti selalu bertemu meskipun berjuta jarak yang memisahkan mereka berdua.

"Cinta sejati itu memang ada, kalau kita saling memahami dan saling melengkapi. Apapun hal yang bisa memisahkan kita, tidak akan mampu untuk menghilangkan rasa yang tersimpan di lubuk hati yang paling dalam"
Arqueen Story