PROLOG

1K 211 57
                                    

Haiii ... selamat malam👋. Sehat-sehat kita semua ya. Amin. 😇🤲

Kita mulai cerita Edrich ya. 💙

Yang belum sempat baca Blurb kemarin, ayo merapat ... Jangan sampai ketinggalan kisah keduanya. Tenang aja kali ini pasangannya bukan dari keluarga PTT. 😉

Makasih utk Dewi_bq atas pilihan cast utk Elshaday. 🙏💝

Happy reading ...

🍁🍁🍁

Ye Ji Itzy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ye Ji Itzy

Elshaday Hanami tidak pernah tahu darimana asal-usulnya.

Yang dia tahu dia sudah berada di daerah Cina Benteng, Tangerang sejak seumur hidupnya yang masih 17 tahun itu.

Kalau ada orang yang menanyakan asal-usulnya, Elsa selalu menggeleng. Dia tidak bisa mengingat masa kecilnya. Sepertinya hidupnya baru dimulai beberapa tahun ini, sejak dia tinggal di pinggiran Kali Cisadane.

"Nama lo berbau Kristen, El. Kristen Jepang gitu," ucap Riyanto, salah satu temannya yang juga menggelandang seperti dirinya. "Jangan-jangan lo emang orang Jepang yang dibuang sama orangtua lo, El."

Elsa hanya mengangkat bahunya seolah-olah dia tidak peduli tapi faktanya dia peduli. Dia sangat penasaran dengan asal-usulnya tapi dia mau bertanya pada siapa? Tinggal di pinggir kali juga bukan dalam sebuah rumah nyaman tapi di emperan yang hanya beratapkan kardus dan terpal bekas acara di mesjid yang kebetulan dia temukan di tempat sampah.

"Kalo gue jadi lo, El gue bakalan cari tuh siapa orangtua gue!"

Elsa melirik Riyanto dengan sinis. Mulut si Riyan minta dicuci pake air kali keknya!

"Jangan dipancing-pancing, To!" tukas Koh Farid sambil menoyor kepala Riyanto. "Ntar kalo Elsa ngamuk, idung lo yang pesek itu bisa makin pesek kena tinju si Elsa!"

Koh Farid bangkit dan mengelus kepala Elsa dengan asal lalu berkata, "Ayo latihan, El daripada kamu mikirin omongan si Riyanto!"

Elsa bangkit dan menendang betis Riyanto sebelum dia mengekori Koh Farid. Pria setengah baya ini secara tidak langsung telah mengurus Elsa dan Riyanto selama bertahun-tahun. Mereka sama-sama tidak punya rumah dan tinggal di bawah kolong jembatan. Koh Faris cukup disegani. Dia semacam centeng yang lumayan ditakuti di sepanjang kali ini.

Koh Farid bekerja serabutan. Kadang jadi tukang parkir di pasar, kadang jadi buruh angkut atau pemulung. Apa saja yang halal dia lakukan asal menghasilkan uang untuk makan hari itu.

Elsa dan Riyanto lebih parah. Mereka berdua adalah pencopet paling lihai yang pernah ada.

Entah Koh Farid tahu atau tidak tapi setiap kali Elsa dan Riyanto akan mencari uang, pria tua itu selalu berkata, "Kerja yang halal kalian berdua! Jangan bikin yang aneh-aneh!"

Love Knows, Love Grows (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang