Haiii ... selamat sore👋. Semoga kita semua dalam keadaan sehat dan bahagia. Amin. 😇🤲
Lanjut ya ... Ayo buruan dibaca, sebelum ... 💛🙏🙏🙏
Happy reading ...
🍁🍁🍁
Susan Sanjaya begitu bahagia saat sekretarisnya mengatakan, "Bu Allegra Leonathan ingin berkenalan dengan Bu Susan, Bu. Apakah Ibu bersedia?"
Susan tersenyum puas sambil membatin, akhirnya wanita sombong itu melihat ke arahku juga! Setelah bertahun-tahun, sejak awal grup Sosialita Berderma dibentuk, wanita itu sama sekali tidak menganggap dirinya.
"Diulur-ulur aja dulu, Len biar dia tahu kalo saya juga sibuk!" jawab Susan dengan ketus.
"Hmm ... maaf, Bu. Tadi Bu Allegra pesan kalo Ibu bilang sibuk, Bu Allegra akan memasukkan nama keluarga Bramantyo untuk menggantikan Ibu."
"APA?!" Susan berjengit dengan wajah murka. "Kurang ajar dia! Dia samakan aku dengan keluarga OKB itu?! Sambungkan dia sekarang, Len!"
Susan tidak berhenti menggerutu, gila aja si Allegra! Masa iya harta Sanjaya disamakan dengan hartanya Bramantyo?! Udah buta apa si Allegra itu! Jangan mentang-mentang dia Ketua SB jadi bisa seenak-enaknya!
Telepon di mejanya berbunyi. Susan menghela napas panjang sebelum mengangkat telepon itu.
"Halo, selamat sore, Bu Allegra. Apa kabar?"
"Selamat sore, Bu Susan. Gimana Bu Susan jadi gabung dengan SB di putaran ini?"
Astaga ... dia benar-benar to the point. Sialan! maki Susan dalam hati.
"Oh iya, Bu Allegra. Jadi dong ... Kan saya udah nunggu lama supaya bisa ikut donasi di arisan ini."
"Baiklah kalo begitu, Bu. Kita tunggu kehadiran Ibu minggu depan ya. Undangan nanti akan dikirimkan oleh asisten saya di grup."
Tanpa menunggu jawaban Susan, Allegra sudah mematikan sambungannya.
Susan membanting gagang telepon itu dan berteriak, "SIALANNNNN ..."
🍀🍀🍀
Namira Sanjaya terkejut saat pintu kamarnya terbuka dan tiga orang wanita cantik masuk ke dalam kamarnya. Prima Alamsyah menyusul di belakang ketiganya.
"Mas Prima ..." sapanya bingung.
"Halo Namira ..." sapa Allegra dengan senyum lebar.
"Halo ... Anda ... siapa ya?" Namira semakin kebingungan.
"Kamu duduk dulu ya, Mir. Biar Kak Allegra yang menjelaskan." Prima meraih lengan Namira dan mengajaknya duduk di sofa.
"Saya Allegra Leonathan dan mereka berdua adalah adik-adik saya, Chelsea Dimitri dan Natalia Anugerah. Apakah kau siap keluar dari kamar gila ini sekarang?"
Namira ternganga dan bolak-balik menatap Prima lalu ketiga wanita itu dengan tidak percaya.
"Mas ... maksudnya apa ya?" Namira menarik tangan Prima mencari perlindungan.
Allegra tertawa pelan. "Kami ini orang-orang baik, Namira. Tidak seperti ibu dan saudara tirimu. Kami datang untuk menyelamatkanmu dari mereka. Kamu mau bertemu dengan anakmu, Elshaday Hanami?"
"Haa?"
Diantara rasa terkejutnya, Namira menjerit dan menangis sambil memeluk Prima dengan erat. Prima membalas pelukan Namira sambil mengelus bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Knows, Love Grows (END)
RomansaPekerjaan Edrich Gevariel Dimitri sebagai salah satu direktur di perusahaan media milik papinya, StarTV membuatnya selalu berhubungan dengan banyak public figur. Selera Edrich soal perempuan sangat tinggi, seperti penyanyi, artis film dan sinetron...