6. Jangan Mabuk!

927 204 70
                                    

Haiii ... selamat siang👋. Semoga kita semua dalam keadaan sehat dan bahagia selalu. Amin. 😇🤲

Mari kita lanjutkan pasangan ini. 💙

Happy reading ...

🍀🍀🍀

Elshaday Hanami: Yeji Itzy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elshaday Hanami: Yeji Itzy

Elshaday tidak pernah meletakkan harapan hidupnya pada siapapun kecuali pada Tuhan.

Itu sebabnya dia tidak pernah geer dengan sikap-sikap sok memperhatikan dari Edrich. Baginya, Edrich adalah bos yang menggaji dirinya.

Titik!

Jadi bagaimanapun sikap Edrich, Elsa tidak peduli. Dia masih kebal dengan pesona pria itu.

Makanya waktu Edrich dengan wajah khawatir bertanya, "Coba aku lihat punggung kamu, El! Luka nggak?"

Elsa hanya menatap Edrich tanpa bergeming hingga membuat Edrich berdecak sebal dan berkata dengan ketus, "Aku tuh cuma memperhatikan pengawalku, El. Tidak lebih! Jangan geer!"

Masalahnya adalah, gue nggak geer! maki Elsa dalam hati.

Sama cowok baik-baik saja, Elsa tidak geer, apalagi sama playboy macam Edrich.

"Terima kasih, Pak atas perhatiannya. Punggung saya baik-baik saja."

Mendengar jawaban Elsa, Edrich mendengus kesal dan berjalan cepat menuju ruangannya. Elsa memberi kode pada Tulus untuk mengekori pria itu.

Perhatian Edrich pada Elsa hanya bertahan beberapa jam. Di jam 7 malam, dia keluar dari ruangannya dan mengatakan, "Kita ke Hotel Marriott, saya ada janji makan malam dengan Vanessa Wilson."

Siapa pula itu? tanya Elsa dalam hati.

Tanpa menanggapi ucapan Edrich, Elsa mengiringi Edrich di belakang sedangkan Tulus berjalan di depan mereka.

"Gue yang nyetir, El!" bisik Tulus saat mereka berada di dalam lift menuju lobi.

"Langsung ke basement aja, Lus!" ujar Edrich tiba-tiba.

Yang mengejutkan mereka berdua, tiba-tiba saja Edrich ikut-ikutan memanggil nama Tulus.

"Bapak dan Elsa nunggu di lobi saja, Pak." Tulus menanggapi.

"Biar cepet, saya ikut langsung ke basement!"

Tulus tidak bisa membantah lagi. Dia melirik Elsa yang mengangguk tanpa kentara.

Elsa mengalah pada Tulus dan membiarkannya menyetir menuju Hotel Marriott.

Begitu tiba di lobi hotel, mereka berdua turun di lobi dan Elsa mengekori pria itu berjalan menuju salah satu restoran tanpa bicara sama sekali.

Seorang wanita cantik dan seksi menyambut Edrich dengan kedua tangan terentang. Edrich tersenyum lebar dan mereka berpelukan erat. Elsa berdiri tepat di belakang Edrich tanpa ekspresi sedikitpun. Dia hanya mengalihkan pandangannya ke arah lain saat gadis itu mencium bibir Edrich dan sepertinya pria itu membalasnya. Elsa tidak peduli juga.

Love Knows, Love Grows (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang