Ch 06 - In Library

445 40 2
                                    

Jieon mendengar dengan seksama apa yang dibahas oleh dosen di depan. Mata kuliah pertama akan berakhir sebentar lagi, dan setelahnya akan istirahat dan rencananya Jieon akan ke perpus saja ketimbang ke kantin karena perutnya masih kenyang.

"Kau serius tidak mau ikut? Aku yang traktir, lho." ucap salah satu temannya, Han Jia, tak lama setelah dosen yang mengajar keluar dari ruangan dan Jieon serta teman-temannya tengah memutuskan untuk ke kantin bersama.

"Aku mau ke perpus saja. Ada buku yang harus ku cari." jawabnya seraya menggeleng dan tersenyum tipis. Padahal alasan sesungguhnya adalah ia sedang menghindari pertemuan dengan Hangyul. Pastinya pria itu akan pergi ke kantin, dan bisa saja dengan kekasihnya.

"Baiklah kalau begitu." mereka lantas berjalan berlawanan. Jieon memegang tas selempangnya dengan lesu. Ia tampak seperti gadis yang tidak punya semangat hidup. Selang waktu berlalu ia pun sampai di perpustakaan kampus.

Seperti biasa, perpustakaan senantiasa sepi. Apalagi di jam istirahat begini. Anak-anak tentu saja lebih memilih untuk pergi ke kantin.

Jieon hendak mencari buku untuk keperluan tugasnya. Ditambah ia ketinggalan materi ketika izin tidak masuk beberapa waktu lalu.

"Tangganya dimana, ya?" Jieon mengedarkan pandangannya dan bahkan berkeliling untuk mencari tangga kecil yang biasa digunakan untuk mengambil buku yang sekiranya sulit digapai.

"Na Jieon-ssi?"

Tiba-tiba suara berat mampir di telinganya. Jieon jelas mengenal siapa pemilik suara itu.

"Seonbae? Kita bertemu lagi." ucapnya sambil tersenyum.

Taehyung membalas senyumnya. "Apa kau sedang mencari sesuatu?"

Sambil menggaruk lehernya yang terasa tidak gatal sama sekali, Jieon menjawab. "Ah, iya. Aku mencari kursi karena ada buku yang mau ku ambil tapi letaknya sangat tinggi. Aku tidak sampai." cengirnya yang menyadari kalau dirinya pendek.

"Begitu, ya? Kalau tidak keberatan bolehkah aku membantumu? Barangkali aku bisa mengambilkannya untukmu."

Saat itu juga Jieon merasa seperti ada sinar yang begitu terang menusuk wajahnya, ia merasa kalau seniornya ini baik hati sekali.

"Aku sangat senang kalau dibantu." lantas Jieon menunjukkan dimana letak buku yang ia butuhkan. Dan untuk yang ke sekian kali, Jieon dibuat takjub lagi. Bagaimana bisa Taehyung mengambilnya dengan sangat mudah.

Tentu saja, karena seniornya ini tinggi.

"Terima kasih. Maaf sudah merepotkanmu, Seonbae."

"Bukan apa-apa. Apa kau kesini sendiri?" Jieon mengangguk.

"Kebetulan aku juga sendirian. Bagaimana kalau kita duduk disitu? Bukankah lebih seru kalau membaca ditemani seseorang?"

Jieon menatap kearah yang ditunjuk Taehyung. Lokasi yang strategis, terkena cahaya yang cukup terang, dan juga dekat dengan AC.

Biarpun niat awalnya Jieon hanya ingin sendirian sembari merefleksikan pikirannya di perpustakaan, tapi kalau sudah begini apa yang bisa ia lakukan.

"Aku tidak akan menganggu, kok." suara Taehyung menyeru, yang membuat Jieon menatapnya terkejut.

"Apa dia bisa membaca pikiran?"

"Baiklah." keduanya berjalan dan akhirnya duduk sambil berhadapan. Seperti yang tadi Taehyung bilang, ia tidak menganggu dan keduanya sibuk dengan urusan masing-masing.

Ketika hendak membuka halaman ke sekian, sebuah tangan menyodorkan satu susu stroberi berikut dengan sedotannya ke arahnya, yang membuatnya mendongak, dan bertanya pada pria di hadapannya.

This Yandere Boy is My Husband [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang