Kim Taehyung mengantarkan Jieon ke rumahnya. Sebelum kembali pria itu menyempatkan diri untuk menyapa calon ayah mertuanya yang ternyata sedang bersantai di ruang tengah sambil meminum kopi.
Kedatangannya di sambut senang, Taehyung ditawarkan masuk dan mereka pun mengobrol sebentar sampai-sampai terlihat sangat akrab.
Jieon memperhatikan keduanya sebentar, ia langsung menyimpulkan kalau Taehyung adalah orang yang mudah bergaul dan asik. Terlihat ayahnya tertawa sesekali.
Di sela obrolan mereka Taehyung melihat Jieon yang melangkah menuju sebuah ruangan yang ia yakini adalah kamarnya.
"Jieon itu kalau sedang sakit, dia sangat manja. Usianya saja yang dewasa, padahal sikapnya masih seperti anak berusia 5 tahun. Bahkan ketika aku sedang dinas di luar kota, Jieon merengek memintaku pulang sambil menangis-nangis mengadu padaku kalau dirinya sakit."
Taehyung tersenyum simpul mendengar hal itu. Satu fakta lagi yang berhasil ia dapatkan tentang calon istrinya yang ternyata sangat menggemaskan. Membuat dirinya menjadi tidak sabar ketika Jieon bersikap seperti itu padanya nanti.
Membayangkannya saja sudah membuat Taehyung seolah memiliki kebun bunga di perutnya.
Di tengah asiknya bercerita tentang Jieon, sang empu datang dengan wajah masam menyadari dirinya tengah menjadi topik perbincangan.
"Ayah! Jangan katakan hal yang tidak-tidak tentangku pada Seonbae!" hardiknya menatap kesal. Taehyung hanya tersenyum, kemudian reflek ia menatap Jieon dari atas sampai bawah yang ternyata tengah memakai hotpants serta kaos pendek saja.
Entah sejak kapan suasana di ruang tamu menjadi agak panas. Taehyung reflek berdeham.
Sepertinya Jieon hendak pergi mandi, terbukti dari handuk yang tersampir di bahunya.
Kalau boleh, Taehyung ingin sekali membungkus Jieon dan membawanya pulang. Gadis itu berdiri dengan berkacak pinggang, membuatnya gemas dan menahan sekuat tenaga untuk tidak lepas kendali.
"Tidak, kok. Aku hanya menceritakan sedikit tentang putri kecilku ini." jawab ayahnya tenang sembari tersenyum dan menyuruh Jieon untuk duduk di sebelahnya.
"Tidak, aku mau mandi." jawab Jieon sembari menggeleng, masih dengan gaya berkacak pinggang-nya.
Taehyung terkekeh, melihat perdebatan kecil antara ayah dan anak. Tampaknya Jieon tidak percaya dengan jawaban ayahnya tadi.
"Ah, sepertinya aku harus pulang sekarang." Taehyung berbicara, lantas membuat kedua atensi tersebut tertuju padanya. Taehyung berpamitan pada calon mertuanya dan tak lupa pada calon istrinya juga.
"Kau membuatku gila, Na Jieon." ucapnya ketika sudah duduk di kursi kemudi mobil miliknya. Kepala Taehyung menengadah ke atas, dan setiap helaan napasnya terdengar begitu gelisah.
Setiap Taehyung menatap Jieon, setiap ia mendengar suaranya, dan setiap memperhatikan gerak-geriknya, keinginan itu terus menggebu. Bahkan sesekali Taehyung merasa tidak tahan, kalau saja dirinya tidak bersikap tenang dan menanamkan prinsip ia tidak boleh membuat Jieon benci padanya.
Baru saja hendak memasang seatbelt, kedua netranya terkunci pada seseorang yang sedang berjalan kearah rumah Jieon dengan buket bunga dan juga sebuah totebag di tangan satunya. Kedua mata itu memicing, dan kemudian membulat ketika tahu ternyata benar tujuan pria itu adalah rumah Jieon.
Tanpa pikir panjang Taehyung mengurungkan niatnya untuk menjalankan mobil dan turun dari kendaraan beroda empat miliknya. Netranya menajam ketika samar-samar ia mendengar sambutan hangat dari dalam yang pastinya tertuju pada pria tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Yandere Boy is My Husband [KTH]
FanfictionKim Taehyung kembali menemukan cintanya. Dan kali ini, ia bersumpah tidak lagi membiarkannya pergi. Cover by: me Story ©nadassi 2023