Ch 20 - Deeptalk

386 34 11
                                    

Kini pasangan pasutri itu sudah mengenakan apron masing-masing. Saat ini yang terjadi adalah Taehyung yang tengah menyiapkan bahan masakan sementara Jieon sedang berkutat dengan ponselnya mencari sesuatu.

"Bagaimana? Sudah ketemu?" tanya Taehyung begitu tepat berada di telinga Jieon, membuat wanita berambut pendek itu terperanjat.

Sembari menyodorkan ponselnya, Jieon berkata. "Ini saja, Seonbae."

Taehyung menitinya sebentar, lalu tak lama mengangguk. Membuat senyuman lebar terbit di wajah cantik Jieon. Sebelumnya Taehyung menyuruhnya memilih masakan apa saja yang inginkan.

"Baiklah."

"Seonbae tahu masakan ini?" tanya Jieon sedikit tidak percaya karena makanan yang berusan ia tunjukkan asalnya dari Asia.

"Tentu saja. Itu mudah dibuat, kok."

Jieon mengangguk mengerti. Selanjutnya yang ia lakukan menjadi asisten suaminya sendiri yang saat ini beralih profesi menjadi seorang chef.

"Tetapi memangnya tidak apa, Seonbae? Tangan Seonbae kan masih sakit." tiba-tiba saja Jieon teringat dengan satu hal. Suaminya baru saja mengalami musibah, dan ia dengan tidak tahu dirinya malah minta dibuatkan makanan.

"Tidak apa-apa. Sudah tidak sakit. Lagipula hanya memasak saja." jawab Taehyung dengan senyumannya.

Kegiatan memasak pun berlanjut dengan serunya. Mereka berdua merasakan euphoria dengan kegiatan sederhana ini.

"Coba kau cicipi, sudah pas atau belum rasanya." Taehyung menyerahkan sesendok makanan yang ia buat. Dan tanpa menunggu lama Jieon langsung melahapnya.

Sesuai ekspektasi, rasanya enak. Jieon mengangguk-angguk sambil tersenyum cerah. "Enak sekali, Seonbae!"

Taehyung terkekeh, lalu melayangkan kecupan manis di pipi istrinya.

"Baiklah, ayo kita makan."

Mereka berdua pun menyiapkan makanan tersebut untuk dimakan bersama. Makan malam kali ini Jieon benar-benar senang. Begitu juga dengan Taehyung yang merasakan hal serupa.

"Seonbae, bagaimana bisa Seonbae membuat masakan seenak ini? Kenapa Seonbae tidak menjadi chef saja?" Jieon bertanya sesaat setelah mereka menyelesaikan makan dan sekarang tengah mencuci piring serta membereskan sisa-sisa tadi.

"Entahlah. Sebenarnya aku mau, tetapi perusahaan ayahku bisa-bisa bangkrut kalau tidak ada penerusnya." jawabnya diselingi candaan. Jieon terkikik, lalu melepaskan sarung cuci piringnya dan berjalan menuju kulkas untuk mengambil beberapa buah.

Taehyung adalah anak tunggal. Jadi wajar saja jika dia menjadi penerus perusahaan ayahnya.

"Sepertinya berat badanku akan bertambah jika seperti ini terus."

"Tidak apa-apa." Taehyung menjawabnya dengan lembut dan kini melingkarkan kedua tangannya di perut Jieon. Sepersekian detik kemudian Jieon merasakan kecupan-kecupan terasa di  kanannya.

"Menjauhlah, Seonbae. Nanti kena pisau."

"Tidak mau." dengan spontan Taehyung menjawab tanpa menghentikan kegiatannya.

Akhirnya Jieon pun tetap memotong melon yang sebelumnya ia ambil dari kulkas dengan hati-hati. Agak susah karena seorang bayi besar sedang bermanja padanya.

Setelah selesai, mereka berjalan menuju ruang tengah untuk bersantai sembari menyalakan televisi. Taehyung tidak melepaskan pelukannya, ia menerima suapan demi suapan yang diberikan sang istri sembari merengkuhnya dari samping.

This Yandere Boy is My Husband [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang