Ch 42 - Yandere Mode

237 25 17
                                    

"Tapi serius. Oppa benar tidak apa-apa? Kita ke dokter saja bagaimana?"

Sudah dua jam sejak insiden Taehyung yang tiba-tiba mimisan dan kini mereka sudah berbaring bersebelahan di atas ranjang, Jieon masih saja kepikiran tentang hal tadi.

"Aku benar-benar tidak apa. Mungkin hanya kelelahan? Kalau kau masih khawatir nanti aku tanyakan pada Jimin, bagaimana?" Jieon mengangguk setuju. Sepertinya ia akan tenang jika mendengar penjelasan langsung dari dokter.

"Ehm.. yang tadi itu, apakah temanmu, Oppa?" akhirnya Jieon menanyakan hal yang sedari tadi terus mengganggu pikirannya. Sebagai seorang istri bukankah ia harus tahu?

"Iya. Dulu kami berteman saat aku kuliah di Kanada."

Jieon akhirnya mengerti. Taehyung memang pernah kuliah di Kanada, namun saat S2 ia pindah ke negara asalnya lagi.

"Beruntung sekali Oppa berteman dengannya. Dia sangat cantik."

Taehyung menatap istrinya, sementara Jieon menatap objek lain yaitu jakun suaminya. "Apa untungnya? Kami hanya sebatas teman. Tidak dekat. Waktu itu aku berteman dengannya karena dia dari Korea juga."

Jieon mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. "Oh, begitu."

"Kenapa? Apa kau merasa terganggu?" Taehyung menyibak pelan poni Jieon, menampilkan dahinya yang putih mulus. Wanita dengan baju tidur yang sudah melekat di tubuhnya itu menggeleng.

"Tadi itu, apakah kau akan memberikan nomor ponselmu padanya, Oppa?"

"Tentu saja tidak. Buat apa, tidak penting."

Jawaban Taehyung membuat Jieon tersenyum.

"Di kampus Oppa adalah orang yang ramah, pintar, dan juga tampan. Tidak heran kalau banyak yang mengenalmu." Taehyung hanya tersenyum menanggapinya.

"Tapi ada satu yang tidak kenal aku."

Jieon mendongak penasaran. "Siapa itu?"

"Dia adalah mahasiswi jurusan seni bernama Na Jieon. Astaga, bisa-bisanya dia tidak kenal diriku yang sangat populer ini."

Jawaban Taehyung membuat Jieon terdiam sebentar karena ia butuh waktu untuk mencerna. Sesaat kemudian, kedua matanya membulat dan tawa kecil melayang dari mulutnya.

"Iya, bisa-bisanya aku tidak mengenalmu, Oppa. Padahal aku itu penggemar pria tampan. Mungkin karena dulu aku terlalu fokus dengan Hangyul. Aku sangat menyukainya saat itu. Dia seolah menutupi pandanganku dan hanya menatap padanya saja." tanpa sadar, Jieon mengutarakan sesuatu yang tidak seharusnya ia bicarakan di depan suaminya.

Taehyung terkejut dengan pembahasan istrinya yang tiba-tiba saja membicarakan pria lain. "Oh, ya? Memangnya menurutmu Hangyul sebagus itu?" Taehyung berusaha untuk tidak terbawa emosi. Disamping itu, tubuhnya sudah serasa terbakar. Panas sekali rasanya.

"Iya. Aku menyukainya karena kami sudah dekat cukup lama. Dia juga sangat baik padaku, pada ayahku juga."

Taehyung tidak berekspresi apapun. Ia sibuk memperhatikan gerak bibirnya yang saat ini dengan berani sekali membicarakan pria lain di depannya.

Bolehkah Taehyung memakan benda tersebut? Supaya Jieon berhenti.

Di tengah ceritanya Jieon mendadak berhenti dengan kedua mata yang membelak sempurna. Pelan-pelan ia mengangkat kepalanya untuk menatap Taehyung yang sedari tadi tidak sedikitpun mengalihkan pandangan darinya.

"Cerita yang cukup seru."

Mulut itu terkatup rapat dan sepasang kelopaknya berkedip beberapa kali. Tubuh Jieon seluruhnya terasa kaku dan ia tidak mampu bergerak. Bahkan untuk bernapas saja rasanya sulit.

This Yandere Boy is My Husband [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang