Keduanya di bawa ke rumah sakit, baik Taehyung maupun Hangyul kehilangan kesadarannya usai perkelahian mereka yang cukup hebat. Dan Jieon merasa bersalah akan hal itu lantaran merasa hal tersebut terjadi karena dirinya.
Kedua kelopak mata yang semula tertutup itu terbuka perlahan dan langsung disambut oleh cahaya terang yang sontak membuatnya mengerjap. Tak lama tatapannya mengedar dan langsung menyadari kalau dirinya berada di rumah sakit.
Taehyung mendecih pelan, dan lantas mencari keberadaan istrinya yang tidak di ruangan. Ingatan tentang kejadian beberapa waktu lalu yang masih menempel di otaknya sontak kembali membuat rahangnya mengeras.
"Apakah dia sedang bersama pria itu?" prasangkanya yang tak kunjung mendapati kehadiran istrinya disini setelah menunggu beberapa menit.
Taehyung meringis pelan, manakala tangannya terasa sakit. Belum lama setelah itu, terdengar suara pintu berderit dan dirinya dalam hati memekik senang tatkala melihat orang yang sedari tadi dicarinya kini sudah hadir dan saat ini menghampirinya dengan tergesa.
"Kau sudah sadar, Seonbae?" tanya Jieon dengan raut khawatir yang kentara. Taehyung tersenyum, dan lantas memeluk istrinya erat.
"Ya. Kau darimana saja? Kau meninggalkanku sendirian disini?" tanyanya balik dengan nada kecewa.
"Maaf, tadi aku pergi ke toilet sebentar. Aku senang Seonbae sudah sadar."
Taehyung mengerutkan alisnya, kemudian ia mendongak menatap istrinya. "Apa kau menemuinya?"
Lantas sebelah alis Jieon terangkat tidak mengerti. "Hm? Siapa?"
Taehyung menyatukan kedua alisnya sebal, setelahnya Jieon merasakan tubuhnya direngkuh lebih erat daripada sebelumnya. "Si brengsek yang berani-beraninya menggendongmu dan membawamu pergi dariku."
Mendengar jawaban Taehyung membuat Jieon meringis untuk sesaat, ia jelas tahu kalau saat ini Taehyung begitu kesal dengan perlakuan Hangyul padanya beberapa jam lalu. Begitupun dirinya, Jieon sangat marah karena Hangyul bersikap seenaknya.
"Tidak. Aku daritadi hanya menemani Seonbae disini. Kalau keluar mungkin hanya ke toilet saja."
Dengan alisnya yang menukik ke bawah, Taehyung menatap sang istri dengan tatapan seperti bocah berumur 5 tahun yang sontak membuat wanita di hadapannya mengulum senyum.
"Benarkah?"
Jieon mengangguk tanpa menunggu lama.
"Cium aku."
Untuk sesaat Jieon membeo dengan perkataan Taehyung, tidak lama ia berdeham dan menatap suaminya sembari mengedip beberapa kali. "C-cium?"
"Ya. Cium aku maka rasa sakit yang aku rasakan hilang." Taehyung menjeda ucapannya dan mengaduh kesakitan di bagian tangan atas sebelah kirinya. "Kau tahu, si brengsek itu memukulku di bagian sini, dan itu terasa sakit."
Jieon langsung berubah panik dan khawatir, ia mencoba menyentuh objek yang sedang menjadi perbincangan namun lagi-lagi Taehyung mengaduh kesakitan.
"Sebentar, aku akan memanggil dokter."
Ketika tubuh itu hendak beranjak, dengan segera Taehyung mencegah dan membuat Jieon kembali duduk di tempat semula. "Tidak perlu. Aku tidak butuh dokter atau apapun itu. Cukup cium aku, istriku."
Kata istriku yang terlontar dari mulut Taehyung dengan nada yang begitu lembut langsung saja membuat Jieon merasakan rasa panas yang perlahan menjalar di wajahnya.
"Seonbae, itu tidak ada hubungannya sama sekali."
Jieon masih berusaha mengelak. Mau bagaimanapun ia malu kalau harus mencium lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Yandere Boy is My Husband [KTH]
Fiksi PenggemarKim Taehyung kembali menemukan cintanya. Dan kali ini, ia bersumpah tidak lagi membiarkannya pergi. Cover by: me Story ©nadassi 2023