Ch 21 - Like Butter

341 27 16
                                    

Pagi hari yang cerah Jieon langsung disuguhi pemandangan yang begitu memanjakan mata. Begitu membuka kedua netranya dan menoleh, ia menemukan suaminya yang masih nyenyak tertidur dengan tenang di sampingnya.

"Bagaimana bisa dia tidur saja setampan ini?"

Jieon meletakkan tangannya di pipi Taehyung dan sedikit mengelusnya. Tak jarang juga ia memainkan rambut hitam pria itu yang begitu halus. Sepertinya Taehyung habis keramas.

Bersamaan dengan itu Jieon tanpa sadar membandingkan wajah suaminya dengan wajah Hangyul.

Hangyul mempunyai rahang yang tegas, hidung mancung, bibirnya tipis, dan satu hal yang paling Jieon sukai dari dirinya, pria itu mempunyai bulu mata yang lentik.

Tetapi, jika dibandingkan dengan Taehyung, mungkin pria itu hanya setengahnya. Jieon tidak bohong. Pada pandangan pertama saat pertemuan keluarga waktu itu, ia begitu terpesona dengan penampilan suaminya yang terlihat lebih dewasa ketimbang saat di kampus.

Suaminya mempunyai garis wajah yang nyaris sempurna. Bibirnya sedikit tebal, hidungnya yang mancung, kedua mata monolidnya dan yang paling Jieon suka, suaranya. Entah kenapa, suara Taehyung begitu membuatnya terpesona.

Di tengah kegiatannya itu Jieon mendadak menahan tangannya di udara ketika Taehyung bergerak dan memeluknya. Tidak lama kemudian kedua kelopak mata itu terbuka sehingga mereka saling bersitatap sekarang.

"S-selamat pagi, Seonbae." Jieon berusaha menetralkan rasa gugupnya karena mereka sedekat ini sekaligus karena ia tertangkap basah.

"Kau sudah bangun daritadi?"

Jieon mengangguk kikuk. Selanjutnya ia hendak melepaskan diri namun yang ada Taehyung menguncinya dengan kuat sembari tersenyum mencurigakan.

"Aku merindukanmu." bisiknya kemudian seraya menciumi seluruh permukaan wajah Jieon yang sedikit berminyak karena baru saja bangun tidur.

"Seonbae.." Jieon berbicara setengah merengek. Pasalnya saat ini ia merasakan sedikit kegelian dengan perilaku suaminya.

Taehyung membuka satu persatu kancing baju istrinya secara perlahan, kemudian mengecupi permukaan dada yang sekarang terlihat setengah. Jieon mengernyit dan berusaha menahan mulutnya untuk tidak mengeluarkan suara.

"Masih tersisa banyak waktu, Jieon."

Jieon reflek melirik jam dinding. Waktu menunjukkan pukul setengah 6 pagi. Sementara hari ini Jieon masuk kuliah jam 9. Kalau Taehyung sendiri, Jieon kurang tahu.

Wanita dengan piyama satin berwarna merah maroon itu meremat sprei kala suaminya bermain lebih jauh. Bibir mereka bertemu, ritmenya lebih cepat dari biasanya.

"Boleh, kan?"

Taehyung memberikan tatapan yang membuat Jieon tidak bisa menolak. Ini sudah lewat seminggu sejak hubungan kedua mereka. Kalau di pikir-pikir keduanya sama-sama sibuk dan tidak bisa terlalu banyak menghabiskan waktu bersama.

Akhir-akhir ini banyak hal yang terjadi. Tetapi, haruskah di pagi hari seperti ini?

"T-tapi ini masih pagi, Seonbae."

Taehyung semakin mendekatkan wajahnya, lalu berujar dengan suara dalam. "Tidak apa-apa. Ada masalah?"

Taehyung memiringkan wajahnya, dan menciumi pipi istrinya bertubi dan kelamaan menjalar ke anggota tubuh yang lain.

"Istriku sangat cantik." bisiknya penuh cinta. Jieon merasakan hatinya menghangat dan merasakan betapa cinta suaminya kepadanya.

Atasan Jieon sudah terlepas. Dan ia tidak mengenakan apapun sekarang.

This Yandere Boy is My Husband [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang