Bab 12: Cuka

2.5K 134 34
                                    

Arkan sibuk membantu dokter Junhoo memeriksa pasien lainnya, sementara itu Harlan matanya selalu memperhatikan Arkan tiap infcinya. Di satu sisi dokter Junhoo tidak mau kehilangan kesempatan untuk berduaan dengan Arkan. Hal itu membuat Harlan kesal dan sedikit cemburu.

"Arkan, tolong coba sebelah sini." ujar Dokter Junhoo.

"Oh, baik dok." sahut Arkan.

Arkan memeriksa dekat dokter Junhoo, terkadang dokter Junhoo tidak sengaja memegang tangan Arkan. Harlan melihat itu menggerutu. "Ciiih, apa-apaan itu? Beraninya dia menyentuh milikku, aargh..."

Harlan sedikit mengerang kesakitan saat hendak duduk. Arkan yang mendengar langsung Reflek menoleh dan menghampiri. "Mas, ada yang sakit lagi? Mau mau kemana? Mau duduk atau gimana?"

"Mau kamu..." sahut Harlan agak sedikit manja.

"Dasar, kalau ada apa-apa bilang ke Ar ya. Ar balik kerja dulu, ini mas minum dulu obatnya, tapi udah makan siang belum tadi?" tanya Arkan.

"Belum, liat kamu mas jadi kenyang." sahut Harlan.

Kenyang karena minum cuka 🤣🤣

"Diiih masnya siapa ini, kok ucul banget...? Ya udah, Arkan ambilkan makan dulu ya." ujar Arkan.

"Ya masnya kamu lah," balas Harlan.

Arkan hanya tersenyum manis membuat Harlan meleyot gak karuan, lalu Arkan pergi mengambil kan makan siang untuk Harlan agar bisa minum obat. Arkan kembali dengan sepiring makanan dan segelas air hangat. "Mas bisa makan sendiri atau mau Ar suapin?"

"Suapin, tangan mas masih sakit soalnya." ujar Harlan modus.

Arkan mengangguk lalu perlahan menyuapi Harlan. Dokter Junhoo melihat itu juga hatinya sedikit cemburu. Dokter Junhoo datang menghampiri. "Arkan, kamu sendiri sudah makan siang? Saya ambilkan buat kamu."

Harlan memutar bola matanya jengah, lagi-lagi pengganggu ini datang. Arkan berbicara. "Oh, terimakasih dokter Junhoo, dokter makan saja duluan. Saya merawat pasien ini dulu, tadi sudah makan roti jadi masih kenyang."

"Oh baiklah, saya istirahat sebentar ya." ujar Junhoo.

Terlihat seringai kemenangan di wajah Harlan. Harlan langsung mengambil sendok di tangan Arkan. "Kamu juga belum makan kan? Sini mas suapin, udah lama mas gak nyuapin bayi mas yang imut ini."

"Udah gak usah, mas aja ya yang Ar suapin." sahut Arkan.

"Gak boleh protes." Ujar Harlan.

Arkan tidak mau berdebat, akhirnya Arkan pun mau makan sepiring berdua. Arkan di suapin sama mas Harlan, sementara itu Junhoo melihatnya agak kesal. Reihan dan Surya saling pandang, mereka berpikir kalau Junhoo juga menyukai Arkan.

"Bakal ada perang dunia kelima ini, yang dua pria dewasa bucin saling berebut perhatian dari Arkan." ujar Reihan.

"Yang satu dokter, yang satu konglomerat.... Junhoo dan Mas Harlan..." Ujar Surya.

"Kita lihat saja nanti apakah Junhoo akan menyerah..." Sahut Reihan.

"Aku rasa enggak sih," sahut Surya.

"Ini kenapa James sama Nathan gak sampe-sampe ya?" seru Reihan.

Lalu terdengar suara James dari belakang. "Udah disini gue..."

"Yooo, apa kabar kalian? Kangen banget gue." seru Nathan.

"Kami baik..." sahut Reihan dan Surya bersamaan.

"Ngomong-ngomong kalian lagi liatin apa sih?" ujar Nathan.

"Itu, Baby Arkan sama mas Harlan..." ujar Reihan.

BXB- PACARKU, ABANG IPARKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang