Bab 8: Nenek Rona

3.3K 170 32
                                    

Arkan sudah sampai dirumah Harlan lagi, Arkan menyimpan hal itu semua. Arkan menyimpan kembali Moge itu, Arkan mencoba berjalan-jalan sore di komplek perumahan itu. Arkan melihat ibu tua yang sedang membawa belanjaan sendirian.

"Nenek, Arkan bantu ya." ujar Arkan.

"Oh ya ampun, terimakasih ya nak." ujar nenek tua itu.

"Nenek kok belanja sendirian, anak atau cucu nenek kemana?" tanya Arkan.

"Anak nenek sudah meninggal nak, nenek tidak punya cucu. Mungkin kalau nenek punya, sudah sebesar kamu." sahut nenek itu.

"Maaf nek, nenek jadi sedih. Oh iya, rumah nenek yang mana?" ujar Arkan.

"Itu di ujung sana," ujar nenek itu.

Arkan dan nenek itu berjalan beriringan, Arkan banyak menyapa semua warga yang lewat disana. Semua orang ramah kepadanya, karena Sejatinya Arkan juga baik dan ramah kesemua orang, jadi tidak heran jika banyak yang baik kepadanya. Arkan sampai dirumah itu, nenek itu mempersilakan Arkan masuk.

"Ayo masuk nak, kamu pasti lelah." ujar nenek itu.

Arkan melihat rumah nenek itu yang sangat bagus dan indah sekali. "Nenek di rumah sebesar ini tinggal sama siapa?"

"Sama suami nenek, sebentar lagi kakek pasti pulang dari kantornya." ujar Nenek itu bernama Rona.

Arkan hanya mengangguk, lalu nenek Rona berbicara. "Siapa namamu nak? Dari tadi belum kenalan,"

"Oh maaf nek, nama aku Arkan Sudibjo." ujar Arkan.

"Kalau nenek, panggil saja nenek Rona. Oh itu, kakek sudah pulang sebentar ya." ujar Nek Rona.

Nenek Rona membuatkan teh untuk Arkan, lalu pergi ke depan menyambut suami tercintanya. Arkan berdiri dan menyapa kekek Jhony, kakek itu bertanya kepada Rona siapa anak muda itu. "Siapa dia istriku?"

"Oh, ini namanya Arkan. Tadi dia membantuku membawa belanjaanku yang banyak itu, anaknya lucu dan manis." Ujar nek Rona.

"Sore kek, saya Arkan..." ujar Arkan sambil memperkenalkan diri.

"Saya Jhony, terimakasih nak kamu sudah mau menolong istri saya ini, Kamu baru ya disini?" ujar Jhony.

"Oh iya kek sama-sama, Arkan cuman liburan aja kek disini, di rumah yang pertama sebelah kanan." ujar Arkan.

"Oh kamu adiknya nak Harlan? Pantes cakep dan manis, baik sama seperti Harlan." ujar Kakek Jhon.

Arkan hanya tersenyum manis, Arkan mau menjawab tidak tapi takut orang akan curiga. Waktu sudah di penghujung senja, Arkan pamit pulang kerumahnya. "Nenek, kakek... Arkan pulang dulu ya,"

"Iya nak, hati-hati. Terimakasih sudah bantu nenek tadi ya, sering-sering main kesini." Ujar nenek Rona.

"Iya nak, sering-sering main kesini ya, jujur kami tidak punya siapapun, anggap saja kami kakek dan nenek mu sendiri ya." ujar kakek Jhony.

"Siap... Arkan pulang dulu ya, takut mas Harlan datang, soalnya kuncinya Arkan bawa." ujar Arkan.

Kakek dan nenek itu mengangguk tanda mengerti, Arkan punya keluarga baru. Ia akan sering-sering main ke rumah kakek dan nenek itu selama tinggal disana. Arkan sudah sampai dirumah milik Harlan, Arkan tidak mengharapkan Harlan datang kerumah karena dia tau Harlan tidak akan bisa sering-sering datang. Arkan merasa perutnya lapar, ia membuat makanan untuk dirinya makan.

Reihan melakukan Video Call dengan Arkan. "Halo adik gue, lagi dimana lu?"

"Apa sih bocah bawel, lagi dirumah, yang jelas bukan rumah si nenek lampir ya." sahut Arkan.

BXB- PACARKU, ABANG IPARKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang