Bab 7: Menyatu Denganku.

4.8K 190 38
                                    

"Kita sudah sampai, ayo turun." ujar Harlan.

Arkan mengangguk, ia melihat sekeliling lalu Arkan bersuara. "Mas Harlan dulu tinggal disini?"

"Hmmm, Enggak. Rumah ini mas beli beberapa bulan lalu, sengaja mas beli untuk di jadikan tempat melepas penat, ayo masuk." ujar Harlan.

Arkan mengikuti arahan Harlan, lalu Harlan mengajak duduk di ruang belakang yang menghadap ke pemandangan yang sangat indah sekali. Arkan terlihat senang dan sangat suka di rumah itu. "Waaaah, keren banget, kayaknya mas betah banget ya disini?"

"Kamu suka?" tanya Harlan sambil mengusap kepala Arkan.

Arkan mengangguk, lalu Harlan ke dapur mengambil sekotak susu untuk di berikan ke Arkan. "Anggap saja ini rumah kamu sendiri ya, jangan sungkan. Rumah ini mas beli karena, oh tunggu sebentar."

Ponsel Harlan bergetar dan melihat ada telepon dari Sheila. Harlan menerima telepon itu, lalu setelahnya Harlan menemui Arkan kembali. "Ar, kamu disini saja dulu ya, nanti jangan lupa makan siang ya, di kulkas ada banyak bahan makanan yang bisa kamu masak dan makan."

"I-iya mas, hati-hati ya." ujar Arkan.

Arkan mengantarkan Harlan ke depan rumah, saat Harlan sudah keluar dari halaman, pintu gerbang tertutup otomatis. Arkan menikmati kembali dan duduk di halaman belakang rumah, ia berswa foto, dan membuat video story di Instagram pribadinya yang sudah memiliki 300rb Followers, dan bahkan sudah centang biru. Arkan sering kali mendapat Endorse, tapi belum Arkan terima karena masih fokus sekolah.

Reihan melihat postingan itu lalu membalasnya di chat DM Instagram. "Lu dimana Ar? Bagus banget itu tempatnya."

"Di taman dekat Asrama, kak Rei." balas Arkan.

"Lu kagak balik kerumah?" tanya Rei.

"Males gue, dengerin bacotan Sheila, Mending gue Healing." balas Arkan.

"Ya udah lanjut dulu ya," balas Reihan lagi.

Arkan hanya membalas Oke saja, Arkan melihat kulkas dan betul banyak sekali bahan makanan yang bisa di masak. Arkan memasak sesuatu. "Mas Harlan suka makanan apa ya? Kalau pun gue masakin juga dia ga bakal bisa makan siang sama gue."

Arkan tetap memasak, ia menemukan hobi barunya. Setelah selesai masak, ia membersihkan semua peralatan masak dan berberes rumah. Tepat jam makan siang tiba, Harlan datang. "Arkan..."

Arkan menyambut dengan senyum manis. "Loh, Mas Harlan kok pulang?"

"Mau ajak kamu makan siang," sahut Harlan.

"Oh, kebetulan tadi Ar masak, kalau mas mau makan disini aja ya." ujar Arkan.

"Waaah, serius? Gak sabar mau makan masakan kamu." ujar Harlan senang.

Arkan dan Harlan menuju ke meja makan, Arkan masaknya memang pas untuk mereka berdua. Gak kurang gak lebih, masakan sederhana dan simple namun aromanya sangat menggugah selera.

Arkan mengambilkan piring dan nasi untuk Harlan, lalu mereka pun makan bersama. Harlan langsung memuji masakan Arkan. "Hmmm, ini enak... Kamu pinter masak ternyata,"

"Hehehe, iya mama dulu ngajarin beberapa masakan. Arkan gak tau makanan ke sukaan mas, jadi Ar masak apa adanya aja." Sahut Arkan.

"Gak apa-apa, mas suka kok masakan kamu ini. Apapun yang kamu masak nantinya mas akan suka." ujar Harlan.

Deg

"Nantinya maksudnya mas, gimana?" tanya Arkan.

"Kita makan dulu ya, nanti kita lanjut ngobrolnya." ujar Harlan sambil tersenyum.

BXB- PACARKU, ABANG IPARKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang